Ratusan Petugas KPPS Meninggal, Kelompok Masyarakat Ini Siap Somasi KPU

Minggu, 05 Mei 2019 - 15:15 WIB
Ratusan Petugas KPPS Meninggal, Kelompok Masyarakat Ini Siap Somasi KPU
Ratusan Petugas KPPS Meninggal, Kelompok Masyarakat Ini Siap Somasi KPU
A A A
Kelompok Masyarakat Advokasi Rakyat Nusantara (Arun) menyoroti banyaknya petigas banyaknya petugas Kelompok Panitia Pemungutan Suara (KPPS) yang meninggal dalam gelaran Pemilu serentak 2019.

Ketua Umum Arun, Bob Hasan menyebut data yang diterimanya tercatat sudah 424 petugas KPPS yang meninggal.

"Mengapa ini bisa terjadi, karena baru kali ini jumlahnya ratusan," tutur Hasan ketika menyampaikan keterangan pers di Cikini, Jakarta, Minggu (5/5/2019).

Hasan menyebut kalaupun pada pemilu sebelum-sebelumnya ada yang meninggal, itu akibat kelelahan atau ada riwayat sakit. Tetapi jumlahnya hanya satuan.

Guna mencari kejelasan atas kejadian itu, kata Hasan, Arun akan mencari tahu rekam medis dari petugas KPPS yang meninggal.

"Kami juga akan memeriksa rekam medis para korban untuk mencari fakta apakah ada riwayat sakit atau ada sebab lain," tandasnya.

Hasan juga akan melakukan langkah hukum dengan menyampaikan somasi kepasa KPU. Dalam jangka waktu tiga hari mereka harus bisa menjelaskan apa sebenarnya yang terjadi di balik meninggalnya petugas KPPS.

"Kami akan menyampaikan somasi kepada KPU dan melaporkan kepada Komnas HAM terkait hal tersebut," tandasnya.

Sementara itu, Sekretaris Jenderal Arun, Bungas T Fernando mengakui dalam setiap Pemilu pasti ada yang menjadi korban meninggal. Tetapi, pada Pemilu 2019 jumlahnya sudah di luar kewajaran.

"Memang dalam Pemilu 2014 ada yang meninggal, tetapi jumlahnya sangat sedikit hanya bilangan satuan. Tetapi pada Pemilu kali ini di tahun 2019 jumlah yang meninggal itu sudah tembus 400 lebih, ini bagi kami tidak wajar," katanya menambahkan.

Jumlah tersebut, lanjut Bungas, belum ditambah dengan petugas Polri yang turut menjadi korban ganasnya Pemilu. "Dari anggota Polri, kami terima informasi ada 22 jiwa meninggal, bukan cuma perwira menengah tetapi juga perwira tinggi," tuturnya.
(dam)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.6398 seconds (0.1#10.140)