Wali Kota Tersangka, ASN dan Warga Tasikmalaya Diminta Tenang

TASIKMALAYA - Wakil Wali Kota Tasikmalaya, Muhamad Yusuf meminta Aparatur Sipil Negara (ASN) dan masyarakat Kota Tasikmalaya untuk tenang menyikapi ditersangkakannya Wali Kota Tasikmalaya, Budi Budiman oleh Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK).

Yusuf ditemui di ruang kerjanya mengatakan, pelayanan pemerintah tetap lancar dan tidak boleh terganggu oleh insiden yang menimpa wali kota.

"Saya minta tenang. Seluruh ASN tetap bekerja dan masyarakat tidak terganggu atas peristiwa ini," kata Yusuf, Rabu (24/4/2019).

Menurut Yusuf, sebelum penggeledahan ruang Wali Kota sekira pukul 10.00, pagi harinya Wali Kota melepas karnaval murid Taman Kanak-Kanak (TK) di Lapang Dadaha Kota Tasikmalaya.

Kemudian sempat berbincang bahwa Wali Kota ingin ke Yogyakarta untuk melepas penat setelah Pemilu 2019 usai.

"Nah tadi saya dapat info ada penggeledahan makanya kesini (Bale Kota). Seharusnya saya ada agenda Kamtibmas di Mapolres Tasikmalaya Kota hari ini," ujarnya.

Meski demikian, Yusuf sempat bertemu dengan Wali Kota di ruang kerja Wali Kota saat penggeledahan. Namun tak diperkenankan masuk hanya memberi isarat bahwa Wali Kota baik-baik saja.

"Tadi saya ke dalam (ruang wali kota) sempat bertemu sebentar tapi tak bisa bicara banyak. Pak Wali baik-baik saja," ucapnya.

Hingga berita ini ditulis sekira pukul 16.18 suasana di Bale Kota Tasikmalaya sudah sepi karena ASN sudah pulang. Aktifitas kerja lancar meski ada penggeledahan.

Hanya beberapa wartawan nampak masih bergerombol menunggu Wali Kota keluar ruangan yang menurut informasi masih dimintai keterangan oleh KPK.

Sebelumnya KPK telah menetapkan Wali Kota Tasikmalaya, Budi Budiman sebagai tersangka suap Dana Alokasi Khusus (DAK) dan Dana Insentif Daerah (DID) yang menyeret sejumlah pejabat di Kementerian Keuangan.

KPK menggeledah terlebih dahulu Ruang Kerja Wali Kota Tasikmalaya di Jalan Letnan Harun, Kantor Dinas PUPR di Jalan Cilolohan dan Rumah Dinas Wali Kota di Jalan Bojong Kota Tasikmalaya.