Minta Restu Rakyat, Jokowi: Tak Ada Secuil Pun Rasa Pesimis
A
A
A
JAKARTA - Calon presiden petahana, Joko Widodo (Jokowi) mengobarkan sikap optimistis dan kegembiraan saat acara Rapat Umum Rakyat: Konser Putih Bersatu yang merupakan kampanye penutupnya, di Stadion Utama Gelora Bung Karno, Senayan, Jakarta, Sabtu (13/4/2019).
Menjelang empat hari menuju Pemilu 2019 pada 17 April mendatang, Jokowi menyerukan kepada diri sendiri, sekaligus memohon restu dari seluruh rakyat Indonesia, untuk meraih kemenangan dalam Pilpres 2019 dengan terhormat dan bermartabat demi melanjutkan kerja nyata menuju Indonesia maju.
Bersama cawapres Ma'ruf Amin, Jokowi menyampaikan pidato dengan penuh semangat itu langsung disambut tepuk tangan dan sorak sorai massa yang setia menanti sejak pagi hingga sore hari.
"Bangsa Indonesia adalah bangsa besar yang memiliki keberagaman dan perbedaan-perbedaan. Ideologi Pancasila, NKRI, dan Bhinneka Tunggal Ika adalah final. Harga mati dan tidak bisa diganggu gugat, apalagi disandingkan dengan ideologi impor," tutur Jokowi.
"Demokrasi adalah tentang kesetaraan hak dan kewajiban. Demokrasi adalah tentang penghormatan terhadap sesamanya. Demokrasi adalah tentang kebebasan dalam memilih. Maka, pesta demokrasi harus kita jalani dengan penuh kegembiran. Bukan dengan tebar ancaman. Kita adalah sama. Kita adalah negara besar yang majemuk. Kita adalah satu!" lanjut Jokowi.
Oleh karena itu, lanjut dia, Jokowi bertekad meraih kemenangan dengan terhormat dan bermartabat, dengan ide dan gagasan, bukan dengan tebar isu-isu kebohongan hanya untuk kepentingan politik semata.
"Di hari yang berbahagia ini, saya bersama KH Ma’ruf Amin bermaksud memohon doa restu, kepada seluruh rakyat Indonesia di dalam suasana hati yang penuh kegembiraan menyambut pesta demokrasi empat hari lagi. Kita berkumpul untuk membakar semangat juang dalam memajukan bangsa Indonesia. Tidak ada secuil rasa pesimis, yang ada hanyalah optimis!" tegas Jokowi.
Di akhir pidato, Jokowi mengucapkan janji kepada ratusan ribu pendukung yang hadir bahwa jika dirinya diberikan mandat kembali menjadi Presiden, maka akan menyelesaikan hal-hal mendasar yang belum selesai.
"Akan saya gunakan seluruh daya, upaya, pikiran dan hati saya untuk sebuah cita-cita besar. Cita-cita besar menjadikan bangsa Indonesia menjadi bangsa besar, kuat dan maju. Tidak ada beban masa lalu dan hambatan dalam diri saya. Tidak ada yang saya takuti kecuali Allah SWT. Semoga Allah SWT memberikan jalan bagi kami untuk mewujudkan harapan-harapan tersebut," tutur Jokowi.
Menjelang empat hari menuju Pemilu 2019 pada 17 April mendatang, Jokowi menyerukan kepada diri sendiri, sekaligus memohon restu dari seluruh rakyat Indonesia, untuk meraih kemenangan dalam Pilpres 2019 dengan terhormat dan bermartabat demi melanjutkan kerja nyata menuju Indonesia maju.
Bersama cawapres Ma'ruf Amin, Jokowi menyampaikan pidato dengan penuh semangat itu langsung disambut tepuk tangan dan sorak sorai massa yang setia menanti sejak pagi hingga sore hari.
"Bangsa Indonesia adalah bangsa besar yang memiliki keberagaman dan perbedaan-perbedaan. Ideologi Pancasila, NKRI, dan Bhinneka Tunggal Ika adalah final. Harga mati dan tidak bisa diganggu gugat, apalagi disandingkan dengan ideologi impor," tutur Jokowi.
"Demokrasi adalah tentang kesetaraan hak dan kewajiban. Demokrasi adalah tentang penghormatan terhadap sesamanya. Demokrasi adalah tentang kebebasan dalam memilih. Maka, pesta demokrasi harus kita jalani dengan penuh kegembiran. Bukan dengan tebar ancaman. Kita adalah sama. Kita adalah negara besar yang majemuk. Kita adalah satu!" lanjut Jokowi.
Oleh karena itu, lanjut dia, Jokowi bertekad meraih kemenangan dengan terhormat dan bermartabat, dengan ide dan gagasan, bukan dengan tebar isu-isu kebohongan hanya untuk kepentingan politik semata.
"Di hari yang berbahagia ini, saya bersama KH Ma’ruf Amin bermaksud memohon doa restu, kepada seluruh rakyat Indonesia di dalam suasana hati yang penuh kegembiraan menyambut pesta demokrasi empat hari lagi. Kita berkumpul untuk membakar semangat juang dalam memajukan bangsa Indonesia. Tidak ada secuil rasa pesimis, yang ada hanyalah optimis!" tegas Jokowi.
Di akhir pidato, Jokowi mengucapkan janji kepada ratusan ribu pendukung yang hadir bahwa jika dirinya diberikan mandat kembali menjadi Presiden, maka akan menyelesaikan hal-hal mendasar yang belum selesai.
"Akan saya gunakan seluruh daya, upaya, pikiran dan hati saya untuk sebuah cita-cita besar. Cita-cita besar menjadikan bangsa Indonesia menjadi bangsa besar, kuat dan maju. Tidak ada beban masa lalu dan hambatan dalam diri saya. Tidak ada yang saya takuti kecuali Allah SWT. Semoga Allah SWT memberikan jalan bagi kami untuk mewujudkan harapan-harapan tersebut," tutur Jokowi.
(dam)