Jokowi-Ma'ruf Amin Targetkan Raup 70% Suara di Malang Raya
A
A
A
MALANG - Calon Presiden (Capres) nomor urut 01, Joko Widodo (Jokowi) membakar semangat para pendukungnya di Malang Raya untuk memenangkan Pemilihan Presiden (Pilpres).
Suami Iriana Joko Widodo ini, hadir di GOR Ken Arok Kota Malang dalam rangkaian kampanyenya di Jawa Timur (Jatim) yang dimulai dari Banyuwangi, Jember, dan berakhir di Kota Malang.
Puluhan ribu pendukung setia Jokowi, hadir memadati GOR di wilayah Kecamatan Kedungkandang tersebut. Mereka begitu bergembira berjumpa dengan sang idola.
Jokowi hadir bersama sejumlah tim kampanye nasional (TKN) dan sejumlah pengurus partai pendukungnya. Dalam orasi politiknya, Jokowi menekankan pentingnya pemimpin yang berpengalaman dalam pemerintahan untuk menjadi presiden.
Jokowi telah memiliki pengalaman lengkap sebagai pemimpin pemerintahan di tingkat, kota sebagai wali kota, provinsi sebagai gubernur, dan negara sebagai presiden.
"Semua tidak mudah dilalui, penuh tantangan. Inilah yang membuat saya memiliki bekal dan rekam jejak untuk memimpin sebuah negara besar seperti Indonesia," ujarnya dalam kampanye terbuka hari ini, Senin, (25/3/2019).
(Baca juga: Jokowi Puji Keberagaman Kota Malang Menuju Indonesia Maju) Karena itulah dia mengajak Arek Malang, sebutan khas untuk warga Malang Raya untuk bersatu memilih pemimpin yang berpengalaman. "Arek Malang tambah (makin) mbois (keren) kalau pilih pemimpin yang berpengalaman," ucap Jokowi.
Pada kesempatan tersebut, Jokowi kembali menyatakan tekadnya untuk melawan hoaks dan fitnah yang banyak menyerang dirinya selama ini. Misalnya, jika anak PKI, antek asing dan aseng. Juga, Jokowi jika menang adzan dilarang, zinah dilegalkan, atau Kementerian Agama akan dihapus. "Itu semua bohong. Fitnah. Saya akan lawan,” tegasnya.
Jokowi meminta Arek-arek Malang untuk tidak ikut-ikutan memakai cara-cara berpolitik yang menghalalkan segala cara, seperti menebarkan fitnah, kebencian dan hoax tersebut. "Arek Malang harus ikut melawan, karena isu-isu tersebut dapat memecah belah warga masyarakat," kata Jokowi.
Selama Jokowi memerintah pembangunan infrastruktur di seluruh penjuru negeri terus digalakkan. Berbagai infrastruktur dari mulai jalan, jembatan, bendungan, pelabuhan hingga bandar udara. Yang paling masif dan dirasakan seluruh lapisan masyarakat adalah pembangunan infrastruktur jalan.
Total pembangunan jalan nasional dari 2015-2018, hampir 3.500 kilometer (Km). Pembangunan jalan nasional pun masih berlanjut hingga 2019, dengan penambahan 732 Km lagi, jadi total jalan nasional yang telah terbangun nantinya, mencapai 4.119 Km.
Pemerintah pun terus mengebut pembangunan jalan tol. Sampai 2018, jalan tol yang telah terbangun sepanjang 782 Km. "Termasuk Tol Trans Jawa yang juga sampai di Kota Malang ini," ucap Jokowi.
Pembangunan berlanjut hingga saat ini, pemerintah menargetkan pembangunan jalan tol tahun 2019 1.070 Km. Total pembangunan jalan tol nantinya, di masa pemerintahan Presiden Jokowi mencapai 1.852 Km.
Pada 2019, anggaran belanja infrastruktur mencapai Rp420 triliun. Angka ini meningkat sebesar 157% dari tahun 2014 yang hanya Rp163 triliun.
Capres nomor urut 01 mengungkap dampak positif infrastruktur bagi peningkatan pariwisata di Malang Raya. "Kita tahu di Malang dan sekitarnya ini banyak tempat wisata, dengan beroperasinya Tol Trans Jawa maka jumlah kunjungan wisata ke Malang nantinya pasti akan meningkat," tegasnya.
Jokowi menambahkan dengan peningkatan jumlah wisatawan Malang bakal menambah pemasukan daerah. "Bukan hanya itu. Kedatangan wisatawan juga meningkakan penyerapan tenaga kerja, menggerakkan bisnis usaha mikro, kecil, dan perbaikan infrastruktur penunjang wisata," tuturnya.
"Malang dikenal dengan wisatanya, pendidikannya, olah raganya, dan kulinernya yang terkenal enak-enak. Malang juga dikenal dengan keberagamannya, tetapi mampu hidup damai serta rukun. Kita tebar virus kebaikan dari Malang, untuk Indonesia Maju," tegasnya.
Malang Raya, diakuinya menjadi contoh kerukunan antar umat beragama. Dia melihat ada Masjid Jami Kota Malang, ada Gereja Imanuel, dan Gereja Hati Kudus Yesus, yang lokasinya berjajar tetapi selalu bisa rukun dan damai.
Jokowi sangat yakin di Malang Raya akan meraup suara sangat besar dan memenangkan Pilpres 2019. "Tahun 2014 yang lalu, kita mendapatkan 61% suara. Ditargetkan sekarang bisa lebih dari 70%," pungkasnya.
Ketua Tim Kampanye Daerah (TKD) Capres 01 Jokowi-Ma'ruf Amin, Ahmad Wanedi menegaskan kehadiran Jokowi di Malang Raya tentunya memompa semangat para pendukung, partai pengusung, serta relawan untuk bekerja keras meraih kemenangan di Pemilu 2019.
"Kami bertekad untuk memenangkan Bapak Jokowi di Malang Raya. Ditargetkan, kemenangan yang diperoleh mencapai lebih dari 70%. Kami yakin hal itu bisa diwujudkan dengan kerja keras bersama," tegas Wanedi.
Suami Iriana Joko Widodo ini, hadir di GOR Ken Arok Kota Malang dalam rangkaian kampanyenya di Jawa Timur (Jatim) yang dimulai dari Banyuwangi, Jember, dan berakhir di Kota Malang.
Puluhan ribu pendukung setia Jokowi, hadir memadati GOR di wilayah Kecamatan Kedungkandang tersebut. Mereka begitu bergembira berjumpa dengan sang idola.
Jokowi hadir bersama sejumlah tim kampanye nasional (TKN) dan sejumlah pengurus partai pendukungnya. Dalam orasi politiknya, Jokowi menekankan pentingnya pemimpin yang berpengalaman dalam pemerintahan untuk menjadi presiden.
Jokowi telah memiliki pengalaman lengkap sebagai pemimpin pemerintahan di tingkat, kota sebagai wali kota, provinsi sebagai gubernur, dan negara sebagai presiden.
"Semua tidak mudah dilalui, penuh tantangan. Inilah yang membuat saya memiliki bekal dan rekam jejak untuk memimpin sebuah negara besar seperti Indonesia," ujarnya dalam kampanye terbuka hari ini, Senin, (25/3/2019).
(Baca juga: Jokowi Puji Keberagaman Kota Malang Menuju Indonesia Maju) Karena itulah dia mengajak Arek Malang, sebutan khas untuk warga Malang Raya untuk bersatu memilih pemimpin yang berpengalaman. "Arek Malang tambah (makin) mbois (keren) kalau pilih pemimpin yang berpengalaman," ucap Jokowi.
Pada kesempatan tersebut, Jokowi kembali menyatakan tekadnya untuk melawan hoaks dan fitnah yang banyak menyerang dirinya selama ini. Misalnya, jika anak PKI, antek asing dan aseng. Juga, Jokowi jika menang adzan dilarang, zinah dilegalkan, atau Kementerian Agama akan dihapus. "Itu semua bohong. Fitnah. Saya akan lawan,” tegasnya.
Jokowi meminta Arek-arek Malang untuk tidak ikut-ikutan memakai cara-cara berpolitik yang menghalalkan segala cara, seperti menebarkan fitnah, kebencian dan hoax tersebut. "Arek Malang harus ikut melawan, karena isu-isu tersebut dapat memecah belah warga masyarakat," kata Jokowi.
Selama Jokowi memerintah pembangunan infrastruktur di seluruh penjuru negeri terus digalakkan. Berbagai infrastruktur dari mulai jalan, jembatan, bendungan, pelabuhan hingga bandar udara. Yang paling masif dan dirasakan seluruh lapisan masyarakat adalah pembangunan infrastruktur jalan.
Total pembangunan jalan nasional dari 2015-2018, hampir 3.500 kilometer (Km). Pembangunan jalan nasional pun masih berlanjut hingga 2019, dengan penambahan 732 Km lagi, jadi total jalan nasional yang telah terbangun nantinya, mencapai 4.119 Km.
Pemerintah pun terus mengebut pembangunan jalan tol. Sampai 2018, jalan tol yang telah terbangun sepanjang 782 Km. "Termasuk Tol Trans Jawa yang juga sampai di Kota Malang ini," ucap Jokowi.
Pembangunan berlanjut hingga saat ini, pemerintah menargetkan pembangunan jalan tol tahun 2019 1.070 Km. Total pembangunan jalan tol nantinya, di masa pemerintahan Presiden Jokowi mencapai 1.852 Km.
Pada 2019, anggaran belanja infrastruktur mencapai Rp420 triliun. Angka ini meningkat sebesar 157% dari tahun 2014 yang hanya Rp163 triliun.
Capres nomor urut 01 mengungkap dampak positif infrastruktur bagi peningkatan pariwisata di Malang Raya. "Kita tahu di Malang dan sekitarnya ini banyak tempat wisata, dengan beroperasinya Tol Trans Jawa maka jumlah kunjungan wisata ke Malang nantinya pasti akan meningkat," tegasnya.
Jokowi menambahkan dengan peningkatan jumlah wisatawan Malang bakal menambah pemasukan daerah. "Bukan hanya itu. Kedatangan wisatawan juga meningkakan penyerapan tenaga kerja, menggerakkan bisnis usaha mikro, kecil, dan perbaikan infrastruktur penunjang wisata," tuturnya.
"Malang dikenal dengan wisatanya, pendidikannya, olah raganya, dan kulinernya yang terkenal enak-enak. Malang juga dikenal dengan keberagamannya, tetapi mampu hidup damai serta rukun. Kita tebar virus kebaikan dari Malang, untuk Indonesia Maju," tegasnya.
Malang Raya, diakuinya menjadi contoh kerukunan antar umat beragama. Dia melihat ada Masjid Jami Kota Malang, ada Gereja Imanuel, dan Gereja Hati Kudus Yesus, yang lokasinya berjajar tetapi selalu bisa rukun dan damai.
Jokowi sangat yakin di Malang Raya akan meraup suara sangat besar dan memenangkan Pilpres 2019. "Tahun 2014 yang lalu, kita mendapatkan 61% suara. Ditargetkan sekarang bisa lebih dari 70%," pungkasnya.
Ketua Tim Kampanye Daerah (TKD) Capres 01 Jokowi-Ma'ruf Amin, Ahmad Wanedi menegaskan kehadiran Jokowi di Malang Raya tentunya memompa semangat para pendukung, partai pengusung, serta relawan untuk bekerja keras meraih kemenangan di Pemilu 2019.
"Kami bertekad untuk memenangkan Bapak Jokowi di Malang Raya. Ditargetkan, kemenangan yang diperoleh mencapai lebih dari 70%. Kami yakin hal itu bisa diwujudkan dengan kerja keras bersama," tegas Wanedi.
(kri)