Revitalisasi Pasar Rakyat Dinilai Dongkrak Elektabilitas Jokowi
A
A
A
JAKARTA - Pemerintah Joko Widodo (Jokowi) melakukan revitalisasi ribuan pasar rakyat selama empat tahun terakhir. Para pedagang dan pengelola pasar pun mengapresiasi pembangunan pasar tersebut.
Di sisi lain, pengamat politik dan Tim Kampanye Nasional (TKN) Jokowi-Ma'ruf meyakini dampak besar revitalisasi ini juga mendongkrak elektabilitas pasangan Jokowi-Ma’ruf.
Menurut Budi Hariyanto, Kepala Pasar Probolinggo, Lampung Timur, para pedagang mengapresiasi dan berteri makasih kepada pemerintah atas peremajaan pasar mereka. Dia mengatakan, ada peningkatan omzet dan pengunjung sekitar 20%-30% dari sebelum dilakukan revitalisasi.
“Kami merasakan bahwa ada peningkatan yang lumayan setelah perbaikan pasar. Karena sekarang jadi lebih bersih, lebih nyaman, dan pengunjung meningkat,” ujarnya, Rabu (13/3/2019).
Menurut Budi, untuk pasar sayur di Pasar Probolinggo sudah sangat nyaman jika dibandingkan sebelum revitalisasi. Namun demikian, kata Budi, masih ada beberapa pembenahan seperti tempat parkir, listrik, dan lainnya.
Sementara Kepala UPT Pasar Umum Karanggede, Boyolali, Jawa Tengah, Mohammad Adam Nur Fathoni mengatakan, dari 12 pasar di Karanggede, dilakukan regrouping dan saat ini masih berlangsung revitalisasi.
“Untuk di Karanggede kita melakukan pembenahan 12 pasar di 7 Kecamatan, jadi ada (pedagang) yang sudah masuk di pasar yang baru, dan ada yang belum. Secara umum kami dan pedagang mengapresiasi program pasar rakyat oleh pemerintah ini,” tuturnya.
Menurut Adam, masih dibutuhkan pembenahan seperti akses jalan oleh pemerintah daerah, dan juga fasilitas lainnya. Namun pedagang sudah mengakui kenyamanan saat pembeli berbelanja memang jauh lebih baik.
Adam mengatakan, masih butuh waktu juga untuk beberapa pedagang beradaptasi dengan perubahan pasar. Dia juga belum bisa memastikan kenaikan pengunjung dan omzet para pedagang karena butuh waktu dan faktor pendukung lainnya.
“Kalau kita lihat di Boyolali itu sudah 66 persen pasar diperbaiki oleh pemerintah, hanya tersisa pasar-pasar kecil, kegiatan ini baru ada di masa pemerintah sekarang (Presiden Jokowi),” ujarnya.
Juru Bicara Tim Kampanye Nasional (TKN) Jokowi-Ma'ruf, Ace Hasan Syadzily mengatakan program revitalisasi pasar rakyat merupakan langkah riil pemerintahan Jokowi dalam membangun perekonomian rakyat. Sebab menjadikan pasar-pasar tradisional tersebut lebih baik dan nyaman bagi masyarakat.
"Itu bukan hanya konsistensi, tapi juga bentuk komitmen Pak Jokowi terhadap pengembangan kantong ekonomi melalui pasar," ujar Ace saat dihubungi.
Menurut dia, revitalisasi pasar rakyat itu ujungnya adalah untuk meningkatkan produktivitas perekonomian masyarakat. Bahkan, revitalisasi pasar bisa meningkatkan hubungan sosial masyarakat melalui transaksi secara langsung.
"Karena aktivitas ekonomi paling riil itu sebenarnya ada di pasar, disana pedagang, pembeli, bahkan petani bisa saling interaksi secara langsung," katanya.
Keberhasilan pemerintah dalam melakukan revitalisasi pasar menjadi bukti kerja keras pemerintah. Diharapkan pula hal itu bisa meningkat elektabilitas Jokowi pada Pemilu mendatang.
"Kami harap demikian. Karena itu sebagai bentuk kongkrit dari pengembangan ekonomi di sektor riil," kata Ace.
Terpisah, Pengamat Politik dari Universitas Pelita Harapan, Emrus Sihombing mengatakan, kinerja Calon Presiden Nomor urut 01 Jokowi merevitalisasi ribuan pasar bisa mendongkrak elektabilitasnya di Pilpres 2019.
"Setidaknya, masyarakat akan mengapresiasi kinerja yang ditunjukan oleh Jokowi," kata Emrus.
Menurut dia, secara teroritis, kinerja yang ditunjukan Jokowi akan berpengaruh pada perilaku pemilih (votting behavior). Sebab, pasar bersentuhan langsung dengan masyarakat.
"Pak Jokowi dan timnya harus berupaya untuk merebut hati masyarakat. Sebab, elektabilitas belum melewati angka 60 persen," tambahnya.
Padahal, Pemerintahan Jokowi menunjukan hasil kinerja yang baik. Oleh karena itu, Tim Kampanye Nasional (TKN) Jokowi-Ma'ruf Amin harus bekerja keras untuk mendongkrak elektabilitas capres nomor urut 01 itu.
Di sisi lain, pengamat politik dan Tim Kampanye Nasional (TKN) Jokowi-Ma'ruf meyakini dampak besar revitalisasi ini juga mendongkrak elektabilitas pasangan Jokowi-Ma’ruf.
Menurut Budi Hariyanto, Kepala Pasar Probolinggo, Lampung Timur, para pedagang mengapresiasi dan berteri makasih kepada pemerintah atas peremajaan pasar mereka. Dia mengatakan, ada peningkatan omzet dan pengunjung sekitar 20%-30% dari sebelum dilakukan revitalisasi.
“Kami merasakan bahwa ada peningkatan yang lumayan setelah perbaikan pasar. Karena sekarang jadi lebih bersih, lebih nyaman, dan pengunjung meningkat,” ujarnya, Rabu (13/3/2019).
Menurut Budi, untuk pasar sayur di Pasar Probolinggo sudah sangat nyaman jika dibandingkan sebelum revitalisasi. Namun demikian, kata Budi, masih ada beberapa pembenahan seperti tempat parkir, listrik, dan lainnya.
Sementara Kepala UPT Pasar Umum Karanggede, Boyolali, Jawa Tengah, Mohammad Adam Nur Fathoni mengatakan, dari 12 pasar di Karanggede, dilakukan regrouping dan saat ini masih berlangsung revitalisasi.
“Untuk di Karanggede kita melakukan pembenahan 12 pasar di 7 Kecamatan, jadi ada (pedagang) yang sudah masuk di pasar yang baru, dan ada yang belum. Secara umum kami dan pedagang mengapresiasi program pasar rakyat oleh pemerintah ini,” tuturnya.
Menurut Adam, masih dibutuhkan pembenahan seperti akses jalan oleh pemerintah daerah, dan juga fasilitas lainnya. Namun pedagang sudah mengakui kenyamanan saat pembeli berbelanja memang jauh lebih baik.
Adam mengatakan, masih butuh waktu juga untuk beberapa pedagang beradaptasi dengan perubahan pasar. Dia juga belum bisa memastikan kenaikan pengunjung dan omzet para pedagang karena butuh waktu dan faktor pendukung lainnya.
“Kalau kita lihat di Boyolali itu sudah 66 persen pasar diperbaiki oleh pemerintah, hanya tersisa pasar-pasar kecil, kegiatan ini baru ada di masa pemerintah sekarang (Presiden Jokowi),” ujarnya.
Juru Bicara Tim Kampanye Nasional (TKN) Jokowi-Ma'ruf, Ace Hasan Syadzily mengatakan program revitalisasi pasar rakyat merupakan langkah riil pemerintahan Jokowi dalam membangun perekonomian rakyat. Sebab menjadikan pasar-pasar tradisional tersebut lebih baik dan nyaman bagi masyarakat.
"Itu bukan hanya konsistensi, tapi juga bentuk komitmen Pak Jokowi terhadap pengembangan kantong ekonomi melalui pasar," ujar Ace saat dihubungi.
Menurut dia, revitalisasi pasar rakyat itu ujungnya adalah untuk meningkatkan produktivitas perekonomian masyarakat. Bahkan, revitalisasi pasar bisa meningkatkan hubungan sosial masyarakat melalui transaksi secara langsung.
"Karena aktivitas ekonomi paling riil itu sebenarnya ada di pasar, disana pedagang, pembeli, bahkan petani bisa saling interaksi secara langsung," katanya.
Keberhasilan pemerintah dalam melakukan revitalisasi pasar menjadi bukti kerja keras pemerintah. Diharapkan pula hal itu bisa meningkat elektabilitas Jokowi pada Pemilu mendatang.
"Kami harap demikian. Karena itu sebagai bentuk kongkrit dari pengembangan ekonomi di sektor riil," kata Ace.
Terpisah, Pengamat Politik dari Universitas Pelita Harapan, Emrus Sihombing mengatakan, kinerja Calon Presiden Nomor urut 01 Jokowi merevitalisasi ribuan pasar bisa mendongkrak elektabilitasnya di Pilpres 2019.
"Setidaknya, masyarakat akan mengapresiasi kinerja yang ditunjukan oleh Jokowi," kata Emrus.
Menurut dia, secara teroritis, kinerja yang ditunjukan Jokowi akan berpengaruh pada perilaku pemilih (votting behavior). Sebab, pasar bersentuhan langsung dengan masyarakat.
"Pak Jokowi dan timnya harus berupaya untuk merebut hati masyarakat. Sebab, elektabilitas belum melewati angka 60 persen," tambahnya.
Padahal, Pemerintahan Jokowi menunjukan hasil kinerja yang baik. Oleh karena itu, Tim Kampanye Nasional (TKN) Jokowi-Ma'ruf Amin harus bekerja keras untuk mendongkrak elektabilitas capres nomor urut 01 itu.
(dam)