Habib Salim Ajak Umat Bersama Lakukan Perubahan untuk Indonesia
A
A
A
SEMARANG - Ketua Majelis Syuro (KMS) Partai Keadilan Sejahtera (PKS) Dr Salim Segaf Al-Jufri, MA mengajak seluruh umat untuk bersama-sama dengan PKS melakukan perubahan untuk Indonesia yang lebih baik.
"Kebersamaan merupakan keniscayaan, tidak mungkin terjadi perubahan kalau kita tidak bersama-sama, kebersamaan kunci mendapatkan kemenangan," kata pria yang akrab disapa Habib Salim ini saat bersilaturahmi dengan para tokoh umat, Kiai, Habaib dan Ormas Islam dalam keterangan, Selasa, (12/3/2019).
Habib Salim kemudian mencontohkan, semua makhluk ciptaan Allah SWT bekerja secara bersama-sama dan kolektif. Karena, kata Habib Salim, sesuai dengan hadits nabi Muhammad SAW, serigala itu akan memangsa ketka kambing itu keluar dari rombongan.
"Mulai binatang buas, semut, ikan di lautan rombongan, burung yang terbang, bakhan antar benua terbang bersama-sama, tidak ada yang keluar dari rombongan, bahkan nanti ke surga pun biidznillah rombongan juga. Semua itu bekerja secara kolektif," jelas Menteri Sosial era Presiden ke-6 Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) ini.
Lebih lanjut, Habib Salim mengatakan PKS tidak akan mendapatkan suara tanpa keikutsertaan umat. Sehingga dia mengajak umat bersatu memenangkan PKS.
"Jadi tidak mungkin Partai Politik, tidak mungkin PKS mendapatkan suara tanpa keikutsertaan umat dan tidak mungkn terjadi perubahan kepada yang lebih bagus kecuali kita bersama-sama," tandasnya.
Apalagi, kata Habib Salim, demokrasi saat ini membuat sebagian masyarakat yang berfikir pragmatis, hanya berpikir sesaat. "Ketika umat bergerak bersamas-sama jadi terasa ringan," tukasnya.
Dalam acara yang dihadiri tak kurang dari 150 perwakilan tokoh umat di Kota Semarang dan Salatiga itu, Habib memberikan pertanyaan kepada para tokoh.
"Siap membuat PKS menjadi partai besar?" "Siap," kata tokoh undangan yang hadir, kompak.
Menurut Habib Salim, PKS adalah partainya umat. Sehingga, jika PKS besar, kata dia, akan terjadi perubahan besar di DPR.
"Ini partai PKS partainya umat, partanya bangsa ini. Kalau PKS nya besar akan terjadi perubahan besar, contoh di DPR, karena di DPR RI dirumuskan Undang-Undang," pungkasnya.
"Kebersamaan merupakan keniscayaan, tidak mungkin terjadi perubahan kalau kita tidak bersama-sama, kebersamaan kunci mendapatkan kemenangan," kata pria yang akrab disapa Habib Salim ini saat bersilaturahmi dengan para tokoh umat, Kiai, Habaib dan Ormas Islam dalam keterangan, Selasa, (12/3/2019).
Habib Salim kemudian mencontohkan, semua makhluk ciptaan Allah SWT bekerja secara bersama-sama dan kolektif. Karena, kata Habib Salim, sesuai dengan hadits nabi Muhammad SAW, serigala itu akan memangsa ketka kambing itu keluar dari rombongan.
"Mulai binatang buas, semut, ikan di lautan rombongan, burung yang terbang, bakhan antar benua terbang bersama-sama, tidak ada yang keluar dari rombongan, bahkan nanti ke surga pun biidznillah rombongan juga. Semua itu bekerja secara kolektif," jelas Menteri Sosial era Presiden ke-6 Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) ini.
Lebih lanjut, Habib Salim mengatakan PKS tidak akan mendapatkan suara tanpa keikutsertaan umat. Sehingga dia mengajak umat bersatu memenangkan PKS.
"Jadi tidak mungkin Partai Politik, tidak mungkin PKS mendapatkan suara tanpa keikutsertaan umat dan tidak mungkn terjadi perubahan kepada yang lebih bagus kecuali kita bersama-sama," tandasnya.
Apalagi, kata Habib Salim, demokrasi saat ini membuat sebagian masyarakat yang berfikir pragmatis, hanya berpikir sesaat. "Ketika umat bergerak bersamas-sama jadi terasa ringan," tukasnya.
Dalam acara yang dihadiri tak kurang dari 150 perwakilan tokoh umat di Kota Semarang dan Salatiga itu, Habib memberikan pertanyaan kepada para tokoh.
"Siap membuat PKS menjadi partai besar?" "Siap," kata tokoh undangan yang hadir, kompak.
Menurut Habib Salim, PKS adalah partainya umat. Sehingga, jika PKS besar, kata dia, akan terjadi perubahan besar di DPR.
"Ini partai PKS partainya umat, partanya bangsa ini. Kalau PKS nya besar akan terjadi perubahan besar, contoh di DPR, karena di DPR RI dirumuskan Undang-Undang," pungkasnya.
(maf)