Prabowo Diyakini Bakal Kritisi Capaian Jokowi di Debat Kedua
A
A
A
JAKARTA - Kinerja Presiden Joko Widodo (Jokowi) di bidang energi, pangan, infrastruktur, sumber daya alam, dan lingkungan hidup diyakini bakal dikritisi oleh Capres nomor urut 02 Prabowo Subianto pada debat kedua Pilpres, Minggu 17 Februari nanti. Sebab, sejumlah bidang yang menjadi tema debat kedua itu dianggap tidak berjalan dengan baik di era Pemerintahan Jokowi.
"Saya rasa mungkin dikritisi, karena tidak semua berjalan dengan baik," ujar Tim Ahli Energi Badan Pemenangan Nasional Prabowo Subianto-Sandiaga Uno, Sudirgo Purbo di Media Center Prabowo-Sandi , Jalan Sriwijaya, Kebayoran Baru, Jakarta Selatan, Jumat (15/2/2019).
(Baca juga: Sandiaga Uno Kalungkan Sorban ke Pendukung Jokowi di Bojonegoro)
Dia pun memberikan contoh tentang kebijakan bahan bakar minyak (BBM) satu harga yang dianggapnya baik. "Tapi kalau stoknya enggak ada? Terjadi hukum rimba, artinya di luar SPBU sudah diborong, berarti di luar harga berapa beda," katanya.
Sudirgo pun berpendapat stok BBM nasional juga harus ditingkatkan. "Salah satu strategi yang terbaik, misalnya solar kombinasi 20 persen dengan bio-diesel dan bio-fuel dan segala upaya yang didapatkan dari sumber energi terbarukan khususnya ampas kelapa sawit dan tebu, itu ditingkatkan semaksimal mungkin, untuk memenuhi kebutuhan dalam negeri," paparnya.
(Baca juga: Pihak 02 Sebut Pamflet Ajakan Salat Jumat di Luar Kendali Prabowo)
Lebih lanjut, dia menambahkan, jika sejumlah hal itu sudah terpenuhi maka impor bisa dilakukan. "Ini artinya kita mengurangi pengeluaran devisa yang eksesif," ungkapnya.
"Saya rasa mungkin dikritisi, karena tidak semua berjalan dengan baik," ujar Tim Ahli Energi Badan Pemenangan Nasional Prabowo Subianto-Sandiaga Uno, Sudirgo Purbo di Media Center Prabowo-Sandi , Jalan Sriwijaya, Kebayoran Baru, Jakarta Selatan, Jumat (15/2/2019).
(Baca juga: Sandiaga Uno Kalungkan Sorban ke Pendukung Jokowi di Bojonegoro)
Dia pun memberikan contoh tentang kebijakan bahan bakar minyak (BBM) satu harga yang dianggapnya baik. "Tapi kalau stoknya enggak ada? Terjadi hukum rimba, artinya di luar SPBU sudah diborong, berarti di luar harga berapa beda," katanya.
Sudirgo pun berpendapat stok BBM nasional juga harus ditingkatkan. "Salah satu strategi yang terbaik, misalnya solar kombinasi 20 persen dengan bio-diesel dan bio-fuel dan segala upaya yang didapatkan dari sumber energi terbarukan khususnya ampas kelapa sawit dan tebu, itu ditingkatkan semaksimal mungkin, untuk memenuhi kebutuhan dalam negeri," paparnya.
(Baca juga: Pihak 02 Sebut Pamflet Ajakan Salat Jumat di Luar Kendali Prabowo)
Lebih lanjut, dia menambahkan, jika sejumlah hal itu sudah terpenuhi maka impor bisa dilakukan. "Ini artinya kita mengurangi pengeluaran devisa yang eksesif," ungkapnya.
(kri)