Fraksi PKB Sesalkan Beredarnya Draf RUU PKS Palsu di Medsos

Jum'at, 08 Februari 2019 - 17:17 WIB
Fraksi PKB Sesalkan...
Fraksi PKB Sesalkan Beredarnya Draf RUU PKS Palsu di Medsos
A A A
JAKARTA - Pimpinan Fraksi PKB DPR, H Cucun Ahmad Syamsulrijal menyesalkan beredarnya draf Rancangan Undang-Undang Penghapusan Kekerasan Seksual (RUU PKS) di sosial media (medsos) yang tidak sesuai dengan draf aslinya.

“Telusuri siapa yang menyebarkan dan menambahkan draf pasal seolah RUU PKS ini melegalkan LGBT dan perzinahan. Hoaks itu. Fraksi PKB mengawal terus rancangan undang-undang Itu yang semangatnya adalah upaya negara mencegah kekerasan seksual yang kerap terjadi,” ujar Cucun kepada awak media di Jakarta, Jumat (8/2/2018).

(Baca juga: DPR: RUU PKS Masih Butuh Masukan Banyak Pihak)


Publik hari ini menurutnya jangan mudah percaya jika menerima informasi khususnya menyangkut kebijakan politik apalagi mengenai draf RUU yang diproses di parlemen.

“Bahaya ini, merusak citra parlemen. Publik tolong tidak mudah percaya, lihat medianya apa terpercaya atau tidak. Aparat segera tindak oknum yang membuat resah yang menambahkan pasal legalisasi LGBT dan prostitusi di draf RUU PKS ini, tidak benar itu,” tegas Politisi asal Kabupaten Bandung ini.

(Baca juga: Alasan Komnas Perempuan Usulkan RUU PKS)


Fraksi PKB sebagai bagian instrumen di Parlemen, kata dia menyebutkan secara detail pointers penting dalam draf RUU P-KS, di antaranya soal aturan rehabilitasi hingga persoalan hukum bagi pelaku kekerasan seksual.

“RUU P-KS ini negara memberikan rehabilitasi dan pendampingan yang utuh untuk korban. Mulai dari pendampingan kesehatan, pendidikan, psikis, sosial, hingga pendampingan ekonomi untuk masa depannya,“ kata Cucun.

(Baca juga: DPR Sebut RUU PKS Belum Diloloskan)


Selama ini menurutnya korban nyaris tidak tertangani dengan baik. Negara hanya fokus menghukum pelaku saja. Ini pun masih banyak yang lolos dari jeratan hukum.

“Korban kekerasan seksual alih-alih memperoleh rehabilitasi yang memadai, malah tidak sedikit yang dikriminalisasi,“ paparnya.

(Baca juga: Pakar Hukum Menilai Masih Banyak Kekurangan RUU PKS)


Dia menambahkan Fraksi PKB di komisi terkait terus mengawal RUU tersebut. “Kita punya srikandi perempuan ada Nihayatul Wafiroh, itu DPR RI terbaik yang kita minta fokus pada persoalan perempuan, anak dan kekerasan seksual. PKB terdepan melawan kekerasan seksual,” tandasnya.
(kri)
Berita Terkait
Kasus Kekerasan Perempuan...
Kasus Kekerasan Perempuan dan Anak di Kabupaten Sinjai Menurun
Posko Pengaduan Kekerasan...
Posko Pengaduan Kekerasan Seksual Dibuka, Korban Diminta Tak Takut Melapor
Kebebasan Anak Perempuan...
Kebebasan Anak Perempuan dari Kekerasan Masih Perlu Diperjuangkan
Perindo: Perlindungan...
Perindo: Perlindungan Hak Perempuan Tidak Cukup dengan Keterwakilan di Parlemen
DPR Sebut Tindakan Penganiayaan...
DPR Sebut Tindakan Penganiayaan Perawat Jauh dari Norma dan Adat Istiadat
Tingkatkan Sinergi Lembaga...
Tingkatkan Sinergi Lembaga Cegah Kekerasan Terhadap Perempuan dan Anak
Berita Terkini
Mutasi TNI Akhir April...
Mutasi TNI Akhir April 2025, 5 Pati TNI AL Digeser Jadi Staf Khusus KSAL
1 jam yang lalu
Mantan Ketum Iwakum...
Mantan Ketum Iwakum Andi Saputra Dilantik sebagai Hakim Ad Hoc Tipikor
2 jam yang lalu
KPK Tetapkan Tiga Tersangka...
KPK Tetapkan Tiga Tersangka Kasus Dugaan Korupsi Dinas PU Mempawah
3 jam yang lalu
Bertemu Dubes India,...
Bertemu Dubes India, Prabowo Belasungkawa Atas Serangan Terorisme di Kashmir
4 jam yang lalu
KPK Sita 65 Bidang Tanah...
KPK Sita 65 Bidang Tanah Terkait Kasus Dugaan Korupsi Jalan Tol Trans Sumatera
4 jam yang lalu
Iperindo Optimistis...
Iperindo Optimistis Industri Galangan Kapal Nasional Mampu Hadapi Banyak Tantangan
6 jam yang lalu
Infografis
Sejumlah Pabrik di China...
Sejumlah Pabrik di China Mulai Stop Produksi Akibat Tarif AS
Copyright ©2025 SINDOnews.com All Rights Reserved