Debat Kedua Pilpres, Tim Kampanye: Tarung Bebas Pun Jokowi Siap
A
A
A
JAKARTA - Calon presiden (capres) nomor urut 01, Joko Widodo (Jokowi) siap untuk menghadapi debat kedua Pilpres 2019. Bahkan kandidat petahanan itu siap dengan format debat apa pun.
"Pak Jokowi sangat siap dengan format debat dengan gaya apa saja. Mau dengan kisi-kisi, mau dengan panelis, mau dengan debat bebas, atau bahkan mau tarung bebas, Pak Jokowi siap," kata Juru Bicara Tim Kampanye Nasional (TKN) Jokowi-Ma'ruf, Ace Hasan Syadzily dalam keterangan persnya kepada SINDOnews, Jumat (1/2/2019).
Menurut Ace, kemampuan debat Jokowi sudah teruji dan terbukti. Bahkan berdasarkan hasil survei LSI pasca debat perta, sebanyak 50% responden menyatajan Jokowi-Ma'ruf unggul, sebaliknya hanya 35,4% yang menjawab Prabowo Subianto-Sandiaga Uno unggul.
Dia mengatakan, responden menilai Jokowi-Ma'ruf unggul di hampir semua dimensi debat, seperti kemampuan berkomunikasi, penguasaan materi, program kerja, penguasaan permasalahan sesuai tema debat, kepemimpinan yang kuat saat debat.
Menghadapi debat kedua, kata dia, Jokowi juga sangat siap dari sisi stamina maupun substansi. Tema debat kedua ini yang melingkupi pangan, energi, infrastruktur, lingkungan dan SDA sangat dikuasai substansinya oleh Pak Jokowi.
"Sebagai petahana, Pak Jokowi menguasai detail angka dan data, paham prosesnya karena banyak mengambil keputusan dan melakukan monitoring serta evaluasi terkait implementasi hal-hal yang menjadi tema debat. Bahkan Pak Jokowi sering blusukan ke lapangan sehingga mengetahui situasi dan kondisi faktualnya," tuturnya.
Dia menegaskan, Jokowi sangat siap dalam aspek penguasaan materi dan permasalahan yang menjadi tema debat kedua. Demikian pula dengan aspek berkomunikasi.
"Performa Pak Jokowi di debat pertama sangat meyakinkan. Penyampaian visi-misinya paling komprehensif dan realistis. Dalam debat komunikasinya membumi, mudah dimengerti, jelas posisi argumennya dan tidak keluar dari konteks," tuturnya.
Menurut dia, Jokowi terbukti bisa kalem tapi juga bisa ofensif. Ketika ofensif, pertanyaannya tajam sehingga bikin Prabowo emosional.
"Pak Jokowi tahu kapan menyerang kapan harus kalem. Dan emosinya terkendali dan tidak perlu sampai dipijat-pijat untuk meredakan emosi," tandasnya.
"Pak Jokowi sangat siap dengan format debat dengan gaya apa saja. Mau dengan kisi-kisi, mau dengan panelis, mau dengan debat bebas, atau bahkan mau tarung bebas, Pak Jokowi siap," kata Juru Bicara Tim Kampanye Nasional (TKN) Jokowi-Ma'ruf, Ace Hasan Syadzily dalam keterangan persnya kepada SINDOnews, Jumat (1/2/2019).
Menurut Ace, kemampuan debat Jokowi sudah teruji dan terbukti. Bahkan berdasarkan hasil survei LSI pasca debat perta, sebanyak 50% responden menyatajan Jokowi-Ma'ruf unggul, sebaliknya hanya 35,4% yang menjawab Prabowo Subianto-Sandiaga Uno unggul.
Dia mengatakan, responden menilai Jokowi-Ma'ruf unggul di hampir semua dimensi debat, seperti kemampuan berkomunikasi, penguasaan materi, program kerja, penguasaan permasalahan sesuai tema debat, kepemimpinan yang kuat saat debat.
Menghadapi debat kedua, kata dia, Jokowi juga sangat siap dari sisi stamina maupun substansi. Tema debat kedua ini yang melingkupi pangan, energi, infrastruktur, lingkungan dan SDA sangat dikuasai substansinya oleh Pak Jokowi.
"Sebagai petahana, Pak Jokowi menguasai detail angka dan data, paham prosesnya karena banyak mengambil keputusan dan melakukan monitoring serta evaluasi terkait implementasi hal-hal yang menjadi tema debat. Bahkan Pak Jokowi sering blusukan ke lapangan sehingga mengetahui situasi dan kondisi faktualnya," tuturnya.
Dia menegaskan, Jokowi sangat siap dalam aspek penguasaan materi dan permasalahan yang menjadi tema debat kedua. Demikian pula dengan aspek berkomunikasi.
"Performa Pak Jokowi di debat pertama sangat meyakinkan. Penyampaian visi-misinya paling komprehensif dan realistis. Dalam debat komunikasinya membumi, mudah dimengerti, jelas posisi argumennya dan tidak keluar dari konteks," tuturnya.
Menurut dia, Jokowi terbukti bisa kalem tapi juga bisa ofensif. Ketika ofensif, pertanyaannya tajam sehingga bikin Prabowo emosional.
"Pak Jokowi tahu kapan menyerang kapan harus kalem. Dan emosinya terkendali dan tidak perlu sampai dipijat-pijat untuk meredakan emosi," tandasnya.
(dam)