Pentingnya Menggaet Swing Voters demi Keunggulan
A
A
A
JAKARTA - Berdasarkan hasil survei lembaga Pusat Kajian Kebijakan dan Pembangunan Strategis (Puskaptis) baik pasangan Joko Widodo-KH Ma'ruf Amin maupun Prabowo Subianto-Sandiaga Salahuddin Uno berpeluang unggul dengan menggaet swing voters yang mencapai 12,30 %.
Direktur Eksekutif Puskaptis Husin Yazid mengungkapkan, sekitar 12,30% swing voters, sebanyak 16,34% atau sekitar 2% akan memilih pasangan Prabowo-Sandi. Sedangkan sebanyak 10,12% atau sekitar 1,2% akan memilih Jokowi-Ma'ruf. Adapun yang tetap akan memilih swing voters sekitar 73,54% atau 9,7%.
"Dari model tingkat elektabilitas Prabowo-Sandi sebesar 41,80% berpotensi bertambah 2% menjadi 43,80%. Sementara, pasangan Jokowi-Ma'ruf dengan tingkat elektabilitas 45,90% berpotensi bertambah 1,2% menjadi 47,1% selisih 3,4%," ujar Husin di kawasan Menteng, Jakarta Pusat, Selasa (29/1/2019).
Husin menjelaskan, munculnya swing voters yang mencapai 12,30% karena memang belum mempunyai pilihan yang cocok untuknya. Lalu alasan lainnya swing voters memiliki pilihan tapi masih memiliki pertimbangan lain.
"Swing voters biasannya baru menentukan pilihan sepekan sebelum hari pencoblosan yang akan berlangsung 17 April 2019," jelasnya.
Survei Puskaptis dilakukan pada 8-14 Januari 2019. Survei dilakukan secara proporsional di 34 Provinsi yang punya hak pilih dalam pemilu 2019. Jumlah sampel responden yang diambil sebanyak 2100.
Penentuan responden dilakukan secara random sitematis, dengan margin error 2,4% pada tingkat kepercayaan 95%. Penarikan sample dilakukan dengan metode multistage random sampling.
Direktur Eksekutif Puskaptis Husin Yazid mengungkapkan, sekitar 12,30% swing voters, sebanyak 16,34% atau sekitar 2% akan memilih pasangan Prabowo-Sandi. Sedangkan sebanyak 10,12% atau sekitar 1,2% akan memilih Jokowi-Ma'ruf. Adapun yang tetap akan memilih swing voters sekitar 73,54% atau 9,7%.
"Dari model tingkat elektabilitas Prabowo-Sandi sebesar 41,80% berpotensi bertambah 2% menjadi 43,80%. Sementara, pasangan Jokowi-Ma'ruf dengan tingkat elektabilitas 45,90% berpotensi bertambah 1,2% menjadi 47,1% selisih 3,4%," ujar Husin di kawasan Menteng, Jakarta Pusat, Selasa (29/1/2019).
Husin menjelaskan, munculnya swing voters yang mencapai 12,30% karena memang belum mempunyai pilihan yang cocok untuknya. Lalu alasan lainnya swing voters memiliki pilihan tapi masih memiliki pertimbangan lain.
"Swing voters biasannya baru menentukan pilihan sepekan sebelum hari pencoblosan yang akan berlangsung 17 April 2019," jelasnya.
Survei Puskaptis dilakukan pada 8-14 Januari 2019. Survei dilakukan secara proporsional di 34 Provinsi yang punya hak pilih dalam pemilu 2019. Jumlah sampel responden yang diambil sebanyak 2100.
Penentuan responden dilakukan secara random sitematis, dengan margin error 2,4% pada tingkat kepercayaan 95%. Penarikan sample dilakukan dengan metode multistage random sampling.
(pur)