Dirjen PPKL: Program Proper Lahirkan Local Hero Bidang Lingkungan

Minggu, 30 Desember 2018 - 13:02 WIB
Dirjen PPKL: Program Proper Lahirkan Local Hero Bidang Lingkungan
Dirjen PPKL: Program Proper Lahirkan Local Hero Bidang Lingkungan
A A A
JAKARTA - Penganugerahan Program Penilaian Peringkat Kinerja Perusahaan (Proper) 2018 telah dilakukan pada akhir pakan ini. Penyerahan penghargaan telah diberikan langsung oleh Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan (LHK) Siti Nurbaya Bakar dan dihadiri seluruh pihak terkait, termasuk Ketua Komisi IV DPR, Edi Prabowo.

Dirjen Pengendalian Pencemaran dan Kerusakan Lingkungan (PPKL) Kementerian LHK, Karliansyah mengatakan, peran Proper mendorong dunia usaha meningkatkan daya saingnya sekaligus memajukan kondisi ekonomi dan sosial masyarakat di sekitar tempat mereka beroperasi.

"Pembelajaran yang diperoleh perusahaan melalui Proper telah menggeser orientasi programnya yang semula bersifat karitatif (charity) menjadi pemberdayaan masyarakat (empowerment)," kata Karliansyah melalui siaran pers, Minggu (30/12/2018).

Karliansyah mengungkapkan, Pemerintah sebagai penggerak utama pencapaian tujuan Sustainable Development Goals (SDGs). Program SDGs memerlukan kolaborasi dan dukungan dari seluruh pemangku kepentingan yaitu industri (sektor swasta/bisnis), media, masyarakat, NGOs, lembaga pendidikan dan stakeholders lainnya.

"Dunia usaha dengan kewajiban melaksanakan tanggung jawab sosial dan lingkungannya wajib berperan dalam mencapai SDGs sesuai dengan karakteristik dan kemampuan masing-masing. Pilar pembangunan lingkungan yang merupakan satu dari empat pilar SDGs terdiri dari 6 goals, 56 target serta 70 indikator, berfungsi sebagai pengungkit untuk dapat mencapai tujuan akhir dari SDGs yaitu tanpa kemiskinan, tanpa kelaparan, dan tanpa kesenjangan," ucap Karliansyah.

Dari program Proper yang telah berjalan selama 21 tahun sejak 1997, salah satu sisi sangat positifnya melahirkan sosok sosk pahlawan loka atau local hero yang kemunculannya dibantu oleh program pengembangan masyarakat sebagai perwujudan tanggungjawab sosial atau Corporate Social Responsibility (CSR).

Salah satu local hero adalah Yuni Lestarai. Wanita kelahiran 7 Juni 1989 ini tidak tamat SD. Yuni merupakan salah satu penyandang disabilitas di Desa Tawangsari. Sejak kecil hingga berusia 28 tahun, Yuni tidak pernah sekalipun keluar rumah karena cerebral.
Upaya yang dilakukan local hero untuk mengatasi permasalahan tersebut.

Tahun 2017, PT Pertamina Terminal BBM Boyolali melalui program CSR datang menemui Yuni. Setelah melakukan sharing, Yuni menyampaikan bahwa dirinya sangat ingin sekali bersekolah. Tetapi karena di usianya yang sudah bukan usia sekolah, kemudian dicarikan solusi agar Yuni diberikan bekal keterampilan di YAKKUM Yogyakarta yang merupakan yayasan rehabilitasi untuk penyandang disabilitas. Dari program yang kemudian dinamakan Difablepreneur, Yuni diberikan fasilitas untuk mendapatkan fisioterapi dan kesempatan belajar keterampilan. Selain itu, Yuni juga mendapatkan pendampingan psikososial oleh psikolog.

Kontribusi perusahaan terhadap cerita sukses tetetersebut CSR PT Pertamina TBBM Boyolali hadir sebagai inisiator awal program dan fasilitator untuk pelaksanaannya. Melalui hasil social mapping yang telah dilaksanakan sebelumnya, terdata sebanyak 29 difabel di Desa Tawangsari. Kemudian menjadikan Yuni sebagai pilot project awal dari program pemberdayaan disabilitas. Selain itu PT Pertamina TBBM Boyolali juga memberikan pendampingan selama program berjalan.
(maf)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.6413 seconds (0.1#10.140)