Ryamizard Paparkan Kinerja Kemhan Selama 4 Tahun Jokowi-JK
A
A
A
JAKARTA - Hingga akhir tahun 2018 atau empat tahun Pemerintah Joko Widodo-Jusuf Kalla (Jokowi-JK), Kementerian Pertahanan (Kemhan) mencatat sejumlah pencapaian kinerja dan program di bidang pertahanan.
Menteri Pertahanan, Ryamizard Ryacudu mengatakan, pencapaian kinerja dan program tersebut antara lain membangun TNI yang profesional. Rencana Strategis (Renstra) 2014-2018, utamanya untuk menunjang pemenuhan kekuatan pokok minimum (minimum essential force/MEF) sudah mencapai 61,8%.
TNI juga telah dilengkapi dengan berbagai alat utama sistem persenjataan (alutsista) terbaru untuk semua matra. Dalam peningkatan kesejahteraan prajurit, telah dibangun 241.441 unit rumah negara untuk prajurit.
"Dalam pengadaan alutsista ini, kita juga mengutamakan alutsista yang sesuai dengan potensi ancaman. Jadi bukan hanya alutsista untuk pengadaan perang, juga untuk membantu penanggulangan bencana. Supaya bisa bergerak cepat dalam membantu menanggulangi bencana," ujar Ryamizard di Jalan Imam Bonjol, Jakarta, Kamis (27/12/2018).
Selain alutsista yang bisa tanggap membantu menanggulangi bencana, pada tahun depan Kemhan akan mengadakan satu unit kapal selam hasil lanjutan kerja sama dengan Korea Selatan, pesawat tempur dan rudal taktis untuk semua matra TNI.
Terkait program pengamanan perbatasan, Kemhan telah membangun Jalan Inspeksi dan Patroli Perbatasan (JIPP) dan Jalan Administrasi (JA) di Kalimantan sepanjang 999,5 kilometer. Untuk sarana dan prasarana perbatasan darat sudah dilengkapi dengan pospamtas, border sign post (BSP) dan pilar perbatasan.
Program berikutnya, ikut serta mewujudkan perdamaian dunia. Kemhan terus melakukan langkah dan inisiatif melalui penguatan kerja sama enam negara ASEAN yaitu kerjasama Our Eyes. Sampai tahun 2018 ini, Indonesia telah mengirim 3.774 orang Pasukan Perdamaian Dunia PBB.
Selanjutnya, program membangun industri pertahanan dalam negeri yang kuat, mandiri dan berdaya saing. Indonesia berhasil membangun produk alutsista dalam negeri berkualitas, andal dan prima. Beberapa alutsista baru buatan dalam negeri telah memperkuat jajaran TNI AD, TNI AL dan TNI AU.
Terakhir, untuk program Pembinaan Kesadaran Bela Negara, hingga tahun 2018 telah terbentuk 83,4 juta orang kader Bela Negara dari target 100 juta pada akhir tahun 2024. Sejalan dengan itu, Kemhan akan meningkatkan perangkat pendukung pembinaan Bela Negara tersebut.
Sementara itu, untuk realisasi daya serap anggaran Kemhan dan TNI Tahun Anggaran 2018, sampai dengan 26 Desember 2018 telah mencapai 81,03%.
Data dari Direktorat Jenderal Perbendaharaan Kementerian Keuangan menunjukkan Kemhan menempati peringkat ke-52 dari 86 kementerian/lembaga dalam peringkat realisasi belanja kementerian/lembaga.
Menteri Pertahanan, Ryamizard Ryacudu mengatakan, pencapaian kinerja dan program tersebut antara lain membangun TNI yang profesional. Rencana Strategis (Renstra) 2014-2018, utamanya untuk menunjang pemenuhan kekuatan pokok minimum (minimum essential force/MEF) sudah mencapai 61,8%.
TNI juga telah dilengkapi dengan berbagai alat utama sistem persenjataan (alutsista) terbaru untuk semua matra. Dalam peningkatan kesejahteraan prajurit, telah dibangun 241.441 unit rumah negara untuk prajurit.
"Dalam pengadaan alutsista ini, kita juga mengutamakan alutsista yang sesuai dengan potensi ancaman. Jadi bukan hanya alutsista untuk pengadaan perang, juga untuk membantu penanggulangan bencana. Supaya bisa bergerak cepat dalam membantu menanggulangi bencana," ujar Ryamizard di Jalan Imam Bonjol, Jakarta, Kamis (27/12/2018).
Selain alutsista yang bisa tanggap membantu menanggulangi bencana, pada tahun depan Kemhan akan mengadakan satu unit kapal selam hasil lanjutan kerja sama dengan Korea Selatan, pesawat tempur dan rudal taktis untuk semua matra TNI.
Terkait program pengamanan perbatasan, Kemhan telah membangun Jalan Inspeksi dan Patroli Perbatasan (JIPP) dan Jalan Administrasi (JA) di Kalimantan sepanjang 999,5 kilometer. Untuk sarana dan prasarana perbatasan darat sudah dilengkapi dengan pospamtas, border sign post (BSP) dan pilar perbatasan.
Program berikutnya, ikut serta mewujudkan perdamaian dunia. Kemhan terus melakukan langkah dan inisiatif melalui penguatan kerja sama enam negara ASEAN yaitu kerjasama Our Eyes. Sampai tahun 2018 ini, Indonesia telah mengirim 3.774 orang Pasukan Perdamaian Dunia PBB.
Selanjutnya, program membangun industri pertahanan dalam negeri yang kuat, mandiri dan berdaya saing. Indonesia berhasil membangun produk alutsista dalam negeri berkualitas, andal dan prima. Beberapa alutsista baru buatan dalam negeri telah memperkuat jajaran TNI AD, TNI AL dan TNI AU.
Terakhir, untuk program Pembinaan Kesadaran Bela Negara, hingga tahun 2018 telah terbentuk 83,4 juta orang kader Bela Negara dari target 100 juta pada akhir tahun 2024. Sejalan dengan itu, Kemhan akan meningkatkan perangkat pendukung pembinaan Bela Negara tersebut.
Sementara itu, untuk realisasi daya serap anggaran Kemhan dan TNI Tahun Anggaran 2018, sampai dengan 26 Desember 2018 telah mencapai 81,03%.
Data dari Direktorat Jenderal Perbendaharaan Kementerian Keuangan menunjukkan Kemhan menempati peringkat ke-52 dari 86 kementerian/lembaga dalam peringkat realisasi belanja kementerian/lembaga.
(dam)