KPU Fasilitasi Penyampaian Visi Misi Paslon Sebelum Debat Capres
A
A
A
JAKARTA - Komisi Pemilihan Umum (KPU) memberikan kesempatan kepada masing-masing pasangan calon presiden dan wakil presiden untuk menyampaikan visi misi mereka pada 9 Januari 2019 mendatang.
Hal itu disampaikan Ketua KPU, Arief Budiman usai pengundian dan penetapan penyiaran debat capres-cawapres yang diselenggarakan oleh media televisi nasional di Kantor KPU, Rabu 26 Desember 2018 malam.
Arief mengatakan, desain awal yang diusulkan KPU adalah tim paslon menyampaikan visi misi dan sosialisasi yang kemudian ditanggapi oleh panelis.
"Tujuannya adalah masyarakat lebih tahu tentang visi misi masing-masing paslon. Jadi nanti pada saat debat dilaksanakan, debat 1-5, publik sudah tau, dapat referensi, debatnya nanti visi misi masing-masing paslon itu seperti apa sih, isinya apa saja, sudab dapat yang lebih komprehensif," ujar Arief.
Menurut Arief, usulan itu muncul karena waktu debat capres-cawapres yang cukup terbatas sehingga tidak memungkinkan dua paslon menyampaikan visi misi secara lengkap. Karenanya, diusulkan penyampaian visi misi yang rencananya dilaksanakan di Kantor KPU sebelum pelaksanaan debat.
"Kemudian kami beri yudah masing-masing paslon sesinya sendiri-sendiri, masing-masing sesi 2 jam. Nah nanti ada panelisnya yang akan menguliti, akan bertanya tentang masing visi misi itu," katanya.
Sementara itu, lanjut Arief, pihaknya belum memutuskan kegiatan penyampaian visi misi apakah akan diikuti oleh dua paslon atau cukup tim paslon saja. Desain awalnya, kata Arief berharap bisa diikuti paslon, namun Bawaslu memberikan pandangan jika diikuti paslon maka dikhawatirkan seperti kampanye.
Maka itu, penyampaian visi misi apakah akan diikuti oleh paslon atau cukup tim paslon saja akan diputuskan pada Jumat 28 besok termasuk akan diputuskan mengenai waktu debat kelima yang masih belum diputuskan kemarin.
"Tidak termasuk panelis, panelisnya enggak, moderator debatnya, kemudian tanggal debat yang kelima, sama sosialisasi visi misi tanggal 9," tandasnya.
Hal itu disampaikan Ketua KPU, Arief Budiman usai pengundian dan penetapan penyiaran debat capres-cawapres yang diselenggarakan oleh media televisi nasional di Kantor KPU, Rabu 26 Desember 2018 malam.
Arief mengatakan, desain awal yang diusulkan KPU adalah tim paslon menyampaikan visi misi dan sosialisasi yang kemudian ditanggapi oleh panelis.
"Tujuannya adalah masyarakat lebih tahu tentang visi misi masing-masing paslon. Jadi nanti pada saat debat dilaksanakan, debat 1-5, publik sudah tau, dapat referensi, debatnya nanti visi misi masing-masing paslon itu seperti apa sih, isinya apa saja, sudab dapat yang lebih komprehensif," ujar Arief.
Menurut Arief, usulan itu muncul karena waktu debat capres-cawapres yang cukup terbatas sehingga tidak memungkinkan dua paslon menyampaikan visi misi secara lengkap. Karenanya, diusulkan penyampaian visi misi yang rencananya dilaksanakan di Kantor KPU sebelum pelaksanaan debat.
"Kemudian kami beri yudah masing-masing paslon sesinya sendiri-sendiri, masing-masing sesi 2 jam. Nah nanti ada panelisnya yang akan menguliti, akan bertanya tentang masing visi misi itu," katanya.
Sementara itu, lanjut Arief, pihaknya belum memutuskan kegiatan penyampaian visi misi apakah akan diikuti oleh dua paslon atau cukup tim paslon saja. Desain awalnya, kata Arief berharap bisa diikuti paslon, namun Bawaslu memberikan pandangan jika diikuti paslon maka dikhawatirkan seperti kampanye.
Maka itu, penyampaian visi misi apakah akan diikuti oleh paslon atau cukup tim paslon saja akan diputuskan pada Jumat 28 besok termasuk akan diputuskan mengenai waktu debat kelima yang masih belum diputuskan kemarin.
"Tidak termasuk panelis, panelisnya enggak, moderator debatnya, kemudian tanggal debat yang kelima, sama sosialisasi visi misi tanggal 9," tandasnya.
(maf)