Sekjen PDIP Bacakan Perintah Harian Megawati
A
A
A
BEKASI - Sekjen DPP PDI Perjuangan, Hasto Kristiyanto menyampaikan perintah harian Ketua Umum DPP PDIP, Megawati Soekarnoputri untuk dijalankan dan dipatuhi seluruh kader dan anggota partai. Perintah harian Megawati dibacakan Hasto saat safari kebangsaan dan konsolidasi partai yang dihadiri DPC PDIP Kabupaten Bekasi dan DPD PDIP Jawa Barat di Kantor DPC PDIP Kabupaten Bekasi, Sabtu (17/11/2018).
Hasto mengatakan, perintah harian itu demi tanggung jawab untuk mengemban kepercayaan dan amanat rakyat, mewujudkan Indonesia yang berdaulat di bidang politik, berdiri diatas kaki sendiri di bidang ekonomi, dan berkepribadian dalam kebudayaan.
Pertama, selalu berjuang menjaga dan membumikan Pancasila, UUD 45, NKRI dan kebhinekaan Indonesia dalam seluruh aspek kehidupan berbangsa dan bernegara.
Kedua, berjuang dengan sepenuh hati memenangkan PDI Perjuangan dan pasangan Jokowi-KH Maruf Amin dalam pileg dan pilpres yang dilakukan serentak nasional pada 17 April 2019 mendatang.
Ketiga, terus meningkatkan kerja sama, soliditas, dan kekompakan tiga pilar partai.
Keempat, mengedepankan strategi gotong royong sebagai manifestasi ideologi partai dalam perjuangan memenangkan pileg maupun pilpres serentak nasional 2019.
Kelima, menjaga martabat partai dan mengedepankan kepentingan partai diatas kepentingan individu maupun kelompok. Perintah harian itu ditandatangani Megawati 15 November 2019.
Perintah harian Megawati yang dibacakan Hasto pun siap dilaksanakan seluruh pengurus dan kader yang hadir. Hasto menegaskan, perintah Ketum Megawati jelas dan terarah untuk menjadi panduan partai dalam bertindak dan bergerak merebut hati rakyat. Karenanya, perintah harian tersebut harus menjadi komitmen bersama.
Apalagi, kata Hasto, 2019 adalah momen emas alias golden momen untuk menciptakan sejarah. Hasto mengatakan sejak era reformasi dan pemilu pada 1999, partai politik hanya mampu memang satu kali saja.
"Kini dengan dukungan rakyat, kepercayaan masyarakat, dan kerja ke bawah, PDIP bertekad menciptakan sejarah memenangkan pileg dan pilpres dua kali berturut-turut," ungkap Hasto.
Terlebih, lanjut Hasto, saat ini kekuatan politik telah berubah dengan bertambahnya dukungan parpol kepada pasangan Jokowi-KH. Ma'ruf Amin yang tergabung dalam Koalisi Indonesia Kerja. Hal ini memungkinkan kekuatan politik bertambah namun juga menegaskan legitimasi dukungan rakyat yang semakin besar.
"Tapi juga kuat karena dukungan mayoritas parlemen. Dengan demikian stabilitas pemerintahan, kecepatan melaksanakan pembangunan jauh lebih hebat dari empat tahun yang sudah dilakukan Presiden Jokowi," kata Sekretaris TKN Jokowi-Ma'ruf ini.
Dia menjelaskan, pengalaman pasca Pilpres 2014, Jokowi-Jusuf Kalla butuh waktu satu tahun untuk konsolidasi. Karena itu, ke depan dengan dukungan rakyat dan parlemen yang kuat, maka kepemimpinan Jokowi bisa diteruskan lebih baik demi rakyat.
Karena itu, Hasto menegaskan, partai-partai yang tergabung dalam koalisi punya tanggung jawab melaksanakan keputusan Tim Kampanye Nasional (TKN) Jokowi-Ma'ruf yang merekomendasikan setiap KIK wajib menggerakkan teritorialnya bagi kemenangan pasangan calon nomor urut 01.
Kehadiran Hasto yang didampingi Ketua DPP PDIP bidang Organisasi, Djarot Saiful Hidayat di Kantor DPC PDIP Kabupaten Bekasi di sambut Ketua DPD PDIP Jabar Tubagus Hasanuddin, Bendahara DPD PDIP Jawa Barat Waras Wasisto, Ketua DPC PDIP Soleman, anggota DPR Fraksi PDIP Risa Mariska, Daniel Lumban Tobing, dan para kader partai besutan Megawati Soekarnoputri itu.
Hasto mengatakan, perintah harian itu demi tanggung jawab untuk mengemban kepercayaan dan amanat rakyat, mewujudkan Indonesia yang berdaulat di bidang politik, berdiri diatas kaki sendiri di bidang ekonomi, dan berkepribadian dalam kebudayaan.
Pertama, selalu berjuang menjaga dan membumikan Pancasila, UUD 45, NKRI dan kebhinekaan Indonesia dalam seluruh aspek kehidupan berbangsa dan bernegara.
Kedua, berjuang dengan sepenuh hati memenangkan PDI Perjuangan dan pasangan Jokowi-KH Maruf Amin dalam pileg dan pilpres yang dilakukan serentak nasional pada 17 April 2019 mendatang.
Ketiga, terus meningkatkan kerja sama, soliditas, dan kekompakan tiga pilar partai.
Keempat, mengedepankan strategi gotong royong sebagai manifestasi ideologi partai dalam perjuangan memenangkan pileg maupun pilpres serentak nasional 2019.
Kelima, menjaga martabat partai dan mengedepankan kepentingan partai diatas kepentingan individu maupun kelompok. Perintah harian itu ditandatangani Megawati 15 November 2019.
Perintah harian Megawati yang dibacakan Hasto pun siap dilaksanakan seluruh pengurus dan kader yang hadir. Hasto menegaskan, perintah Ketum Megawati jelas dan terarah untuk menjadi panduan partai dalam bertindak dan bergerak merebut hati rakyat. Karenanya, perintah harian tersebut harus menjadi komitmen bersama.
Apalagi, kata Hasto, 2019 adalah momen emas alias golden momen untuk menciptakan sejarah. Hasto mengatakan sejak era reformasi dan pemilu pada 1999, partai politik hanya mampu memang satu kali saja.
"Kini dengan dukungan rakyat, kepercayaan masyarakat, dan kerja ke bawah, PDIP bertekad menciptakan sejarah memenangkan pileg dan pilpres dua kali berturut-turut," ungkap Hasto.
Terlebih, lanjut Hasto, saat ini kekuatan politik telah berubah dengan bertambahnya dukungan parpol kepada pasangan Jokowi-KH. Ma'ruf Amin yang tergabung dalam Koalisi Indonesia Kerja. Hal ini memungkinkan kekuatan politik bertambah namun juga menegaskan legitimasi dukungan rakyat yang semakin besar.
"Tapi juga kuat karena dukungan mayoritas parlemen. Dengan demikian stabilitas pemerintahan, kecepatan melaksanakan pembangunan jauh lebih hebat dari empat tahun yang sudah dilakukan Presiden Jokowi," kata Sekretaris TKN Jokowi-Ma'ruf ini.
Dia menjelaskan, pengalaman pasca Pilpres 2014, Jokowi-Jusuf Kalla butuh waktu satu tahun untuk konsolidasi. Karena itu, ke depan dengan dukungan rakyat dan parlemen yang kuat, maka kepemimpinan Jokowi bisa diteruskan lebih baik demi rakyat.
Karena itu, Hasto menegaskan, partai-partai yang tergabung dalam koalisi punya tanggung jawab melaksanakan keputusan Tim Kampanye Nasional (TKN) Jokowi-Ma'ruf yang merekomendasikan setiap KIK wajib menggerakkan teritorialnya bagi kemenangan pasangan calon nomor urut 01.
Kehadiran Hasto yang didampingi Ketua DPP PDIP bidang Organisasi, Djarot Saiful Hidayat di Kantor DPC PDIP Kabupaten Bekasi di sambut Ketua DPD PDIP Jabar Tubagus Hasanuddin, Bendahara DPD PDIP Jawa Barat Waras Wasisto, Ketua DPC PDIP Soleman, anggota DPR Fraksi PDIP Risa Mariska, Daniel Lumban Tobing, dan para kader partai besutan Megawati Soekarnoputri itu.
(sms)