Mega Ungkap Keinginan 'Pensiun' Menjadi Ketum Parpol
A
A
A
JAKARTA - Ketua Umum DPP PDI Perjuangan, Megawati Soekarnoputri mengaku sering kurang konek atau 'ngehang' dengan Sekjen PDIP, Hasto Kristiyanto karena kesibukan yang harus dilakukannya. Karenanya, Megawati sering meminta Hasto untuk menjalankan organisasi kepartaian.
"Nanti kalau ketemu saya sudah ketawa, karena seperti yang beliau katakan, saya lebih cerdas daripada pak sekjen," ucap Megawati yang disambut gelak tawa peserta sekolah caleg PDIP di Kantor DPP PDIP, Jakarta, Kamis (15/11/2018).
Megawati mengaku sebelum membuka sekolah caleg di kantornya ini sempat mengikuti rapat sebagai Ketua Dewan Pengarah Badan Pembinaan Ideologi Pancasila. Menurutnya, selain sebagai Ketum Parpol, Mega sapaan akrabnya mendapat tugas dari Presiden Jokowi untuk menjadi Ketua Dewan pengarah lembaga baru tersebut.
"Dan kembali saya menjadi perempuan satu-satunya. Justru kalau hari-hari ini saya justru, karena umur saya +17," ungkap Mega yang kembali disambut gelak tawa peserta.
Presiden kelima RI itu mengaku semakin hari semakin merasa kesepian. Karena jika harus berurusan dengan kegiatan politik, ia merasa kaum perempuan terbilang masih sedikit. Sehingga, ia merasa sebagai the only one perempuan dalam politik.
Mega merasa kesal dengan kondisi itu kenapa sedikit perempuan yang mau menjadi tokoh politik seperti dirinya. Sedangkan bicara mengenai masa mudanya memang dirinya tak menyangka akan menjadi orang yang disebut sebagai tokoh nasional.
"Saya jadi ketum partai yang paling senior. Sudah sekian lama belum diganti-ganti. Padahal saya sudah sekian lama berharap diganti, karena umur saya yang sudah plus 17. Tapi hari ini pun malah ditambahi tugas untuk badan pembinaan ideologi pancasila. Kenapa ya? Kan itu pertanyaannya," ungkapnya lagi.
Bagi Mega, perjalanan politik dirinya merasa sudah cukup lama. Dalam urusan jabatan politik, ia pun mengaku disebut sebagai presiden kelima. Namun di tengah usianya yang memasuki 73 tahun, putri Proklamator Bung Karno itu tetap mendapat tugas untuk mengabdi kepada bangsa dan negara.
Dasarnya, kata Mega, Indonesia ingin semakin maju jika dibandingkan dengan negara-negara yang sebelumnya di belakang Indonesia. Sebagai contoh adalah negara Tiongkok. Problemnya, dirinya sering dikatakan orang PKI jika berbicara mengenai negara China tersebut.
"Nah kalau di sini ada adik-adik yang katanya akan memberikan kekuatan di bidang cyber. Yang bukan berarti kalo udah cyber kedengerannya keren, tapi itu bagian dari sebuah teknologi yang perkembanganynya itu cepat. Tapi jangan lupa saya tidak akan pernah mengatakan bahwa mereka yang paham cyber dan lain-lain itu manusia canggih," katanya.
"Saya pernah bertemu dengan orang-orang yang ikut memproduksi bidang teknologi ini dan melakukan debat kecil. Karena dia begitu bangga dengan keilmuan dia. Dia bisa membuat robot dan lain-lain. Tapi saya bilang tidak, saya tidak akan pernah percaya bahwa nanti seluruhnya itu dalam situasional krisis itu tidak lagi dapat dijalankan oleh baterai listrik dan lain-lain apa yang kamu akan buat? Orang itu terdiam. Kalau saya masih punya otak saya. Tidak akan ada yang memberhentikan otak saya, kecuali yang di atas (Tuhan)," tandasnya.
"Nanti kalau ketemu saya sudah ketawa, karena seperti yang beliau katakan, saya lebih cerdas daripada pak sekjen," ucap Megawati yang disambut gelak tawa peserta sekolah caleg PDIP di Kantor DPP PDIP, Jakarta, Kamis (15/11/2018).
Megawati mengaku sebelum membuka sekolah caleg di kantornya ini sempat mengikuti rapat sebagai Ketua Dewan Pengarah Badan Pembinaan Ideologi Pancasila. Menurutnya, selain sebagai Ketum Parpol, Mega sapaan akrabnya mendapat tugas dari Presiden Jokowi untuk menjadi Ketua Dewan pengarah lembaga baru tersebut.
"Dan kembali saya menjadi perempuan satu-satunya. Justru kalau hari-hari ini saya justru, karena umur saya +17," ungkap Mega yang kembali disambut gelak tawa peserta.
Presiden kelima RI itu mengaku semakin hari semakin merasa kesepian. Karena jika harus berurusan dengan kegiatan politik, ia merasa kaum perempuan terbilang masih sedikit. Sehingga, ia merasa sebagai the only one perempuan dalam politik.
Mega merasa kesal dengan kondisi itu kenapa sedikit perempuan yang mau menjadi tokoh politik seperti dirinya. Sedangkan bicara mengenai masa mudanya memang dirinya tak menyangka akan menjadi orang yang disebut sebagai tokoh nasional.
"Saya jadi ketum partai yang paling senior. Sudah sekian lama belum diganti-ganti. Padahal saya sudah sekian lama berharap diganti, karena umur saya yang sudah plus 17. Tapi hari ini pun malah ditambahi tugas untuk badan pembinaan ideologi pancasila. Kenapa ya? Kan itu pertanyaannya," ungkapnya lagi.
Bagi Mega, perjalanan politik dirinya merasa sudah cukup lama. Dalam urusan jabatan politik, ia pun mengaku disebut sebagai presiden kelima. Namun di tengah usianya yang memasuki 73 tahun, putri Proklamator Bung Karno itu tetap mendapat tugas untuk mengabdi kepada bangsa dan negara.
Dasarnya, kata Mega, Indonesia ingin semakin maju jika dibandingkan dengan negara-negara yang sebelumnya di belakang Indonesia. Sebagai contoh adalah negara Tiongkok. Problemnya, dirinya sering dikatakan orang PKI jika berbicara mengenai negara China tersebut.
"Nah kalau di sini ada adik-adik yang katanya akan memberikan kekuatan di bidang cyber. Yang bukan berarti kalo udah cyber kedengerannya keren, tapi itu bagian dari sebuah teknologi yang perkembanganynya itu cepat. Tapi jangan lupa saya tidak akan pernah mengatakan bahwa mereka yang paham cyber dan lain-lain itu manusia canggih," katanya.
"Saya pernah bertemu dengan orang-orang yang ikut memproduksi bidang teknologi ini dan melakukan debat kecil. Karena dia begitu bangga dengan keilmuan dia. Dia bisa membuat robot dan lain-lain. Tapi saya bilang tidak, saya tidak akan pernah percaya bahwa nanti seluruhnya itu dalam situasional krisis itu tidak lagi dapat dijalankan oleh baterai listrik dan lain-lain apa yang kamu akan buat? Orang itu terdiam. Kalau saya masih punya otak saya. Tidak akan ada yang memberhentikan otak saya, kecuali yang di atas (Tuhan)," tandasnya.
(pur)