Perbedaan Visi Misi Jokowi-Ma'ruf dan Prabowo-Sandi
A
A
A
JAKARTA - Pengamat Kebijakan Publik, Ah Maftuchan mengungkap sejumlah visi misi pasangan calon presiden dan wakil presiden nomor urut 01 Jokowi-KH Ma'ruf Amin dan pasangan nomor urut 02 Prabowo Subianto-Sandiaga S Uno.
Maftuchan menganggap, pasangan Jokowi-Ma'ruf sebagai petahana memulai visi misinya dengan program yang sudah dilakukan sebelumnya, seperti meningkatkan kepercayaan dunia internasional yang mencakup pembangunan sumber daya manusia.
"Berikutnya infrasturktur. Kalau melihat negara maju kita akan mendapatkan kondisi kota atau wilayah yang mana infrastrukturnya baik," ujar Maftuchan dalam diskusi yang digelar Intitut narasi Indonesia, di Cikini, Jakarta, Selasa (30/10/2018).
Ditambahkan dia, predikat negara yang maju tidak saja dinilai dari kotanya yang tak lagi kumuh atau macet, namun jauh dari itu bagaimana akses masyarakat menikmati ruang publik yang ramah lingkungan mudah, termasuk bagi kalangan difabel.
Selain itu kata dia, masalah tata kelola pemerintahan yang baik termasuk di dalamnya pemberantasan korupsi, penegakan hukum dan pelayanan publik juga menjadi sorotan bagi petahana.
Menurutnya, meski di sektor pembangunan ekonomi dan infrastruktur baik, namun soal realisasi pembangunan yang menyentuh masyarakat bawah masih perlu ditingkan kembali. Dalam hal ini, calon penantang Prabowo-Sandi masuk melalui visi mereka dengan tafsir pembangunan ekonomi yang berbeda.
"Nah kalau baca visi misi kedua paslon, banyak kemiripan. Banyak hal-hal yang nyaris sama seperti misal indonesia maju dengan gotong royong," ungkapnya.
Kata Maftuchan, kedua pasangan ini memiliki perbedaan visi misi yang mencolok di sektor pembangunan nasional. Jika Jokowi-Ma'ruf melalui pengalaman Jokowi sebagai seorang birokrat yang bermula dari wali kota hingga presiden dianggapnya telah menjabarkan relasi pembangunan di pusat dan daerah.
Sementara, visi misi yang ditawarkan Prabowo-Sandi dianggap masih 'mengambang' terkait strategi relasi antara pusat dan daerah. Titik kesamaannya terletak pada pembangunan untuk NKRI."Nah kalau prabowo sandi, porsi koordinasi antara pusat dan daerah belum besar cakupannya," tandasnya.
Maftuchan menganggap, pasangan Jokowi-Ma'ruf sebagai petahana memulai visi misinya dengan program yang sudah dilakukan sebelumnya, seperti meningkatkan kepercayaan dunia internasional yang mencakup pembangunan sumber daya manusia.
"Berikutnya infrasturktur. Kalau melihat negara maju kita akan mendapatkan kondisi kota atau wilayah yang mana infrastrukturnya baik," ujar Maftuchan dalam diskusi yang digelar Intitut narasi Indonesia, di Cikini, Jakarta, Selasa (30/10/2018).
Ditambahkan dia, predikat negara yang maju tidak saja dinilai dari kotanya yang tak lagi kumuh atau macet, namun jauh dari itu bagaimana akses masyarakat menikmati ruang publik yang ramah lingkungan mudah, termasuk bagi kalangan difabel.
Selain itu kata dia, masalah tata kelola pemerintahan yang baik termasuk di dalamnya pemberantasan korupsi, penegakan hukum dan pelayanan publik juga menjadi sorotan bagi petahana.
Menurutnya, meski di sektor pembangunan ekonomi dan infrastruktur baik, namun soal realisasi pembangunan yang menyentuh masyarakat bawah masih perlu ditingkan kembali. Dalam hal ini, calon penantang Prabowo-Sandi masuk melalui visi mereka dengan tafsir pembangunan ekonomi yang berbeda.
"Nah kalau baca visi misi kedua paslon, banyak kemiripan. Banyak hal-hal yang nyaris sama seperti misal indonesia maju dengan gotong royong," ungkapnya.
Kata Maftuchan, kedua pasangan ini memiliki perbedaan visi misi yang mencolok di sektor pembangunan nasional. Jika Jokowi-Ma'ruf melalui pengalaman Jokowi sebagai seorang birokrat yang bermula dari wali kota hingga presiden dianggapnya telah menjabarkan relasi pembangunan di pusat dan daerah.
Sementara, visi misi yang ditawarkan Prabowo-Sandi dianggap masih 'mengambang' terkait strategi relasi antara pusat dan daerah. Titik kesamaannya terletak pada pembangunan untuk NKRI."Nah kalau prabowo sandi, porsi koordinasi antara pusat dan daerah belum besar cakupannya," tandasnya.
(maf)