Sikap Politik Yenny Wahid di Pilpres 2019 Dinilai Masih 50:50
A
A
A
JAKARTA - Pengamat politik Universitas Islam Negeri (UIN) Syarif Hidayatullah, Adi Prayitno menilai, Putri Presiden ke-4 Abdurrahman Wahid (Gus Dur), Yenny Wahid, peluang untuk mendukung pasangan salah satu calon presiden dan wakil presiden masih 50:50.
"Peluangnya masih 50:50 tergantung arah mata angin yang bisa pengaruhi sikap politiknya," ujar Adi melalui pesan singkatnya kepada SINDOnews, Rabu (26/9/2018).
Adi tak menyangkal jika faktor Ketua Umum PKB, Muhaimin Iskandar (Cak Imin) bisa menjadi faktor pembeda Yenny, untuk tak bergabung ke kubu Jokowi. Figur cawapres KH Ma'ruf Amin dinilai juga lebih didominasi warna Cak Imin, yang secara garis politik berbeda dengan Yenny.
"Faktor Cak imin bisa menjadi faktor pembeda untuk Yenny tak bergabung ke Jokowi, serta figur KH Ma'ruf yang secara garis politik berbeda dengan Yenny," jelasnya.
(Baca juga: Alasan Yenny Wahid Tentukan Dukungan Politik di Pilpres)
Namun menurut Adi, bila melihat narasi keIslaman, Yenny berpeluang merapat ke kubu Jokowi. Alasannya karena barisan pendukung Jokowi punya persamaan dengan Yenny dalam wawasan membela kaum minoritas, nonmuslim.
"Kalau melihat irisan narasi keIslamannya yang inklusif, Yenny sepertinya bisa mendukung Jokowi. Sementara, pendukung Prabowo narasi Islamnya diasumsikan agak eksklusif dan tertutup," ujarnya.
Diketahui Putri Presiden RI keempat yang bernama asli Zannuba Ariffah Chafsoh Rahman Wahid ini akan menyatakan sikap politiknya yang diumumkan pada Rabu (26/9/2018) sore ini.
Rencananya Yenny akan mengumumkan sikap politiknya di Rumah Pergerakan Politik Gus Dur, Jalan Kalibata Timur I Nomor 12, Kalibata, Jakarta Selatan.
"Peluangnya masih 50:50 tergantung arah mata angin yang bisa pengaruhi sikap politiknya," ujar Adi melalui pesan singkatnya kepada SINDOnews, Rabu (26/9/2018).
Adi tak menyangkal jika faktor Ketua Umum PKB, Muhaimin Iskandar (Cak Imin) bisa menjadi faktor pembeda Yenny, untuk tak bergabung ke kubu Jokowi. Figur cawapres KH Ma'ruf Amin dinilai juga lebih didominasi warna Cak Imin, yang secara garis politik berbeda dengan Yenny.
"Faktor Cak imin bisa menjadi faktor pembeda untuk Yenny tak bergabung ke Jokowi, serta figur KH Ma'ruf yang secara garis politik berbeda dengan Yenny," jelasnya.
(Baca juga: Alasan Yenny Wahid Tentukan Dukungan Politik di Pilpres)
Namun menurut Adi, bila melihat narasi keIslaman, Yenny berpeluang merapat ke kubu Jokowi. Alasannya karena barisan pendukung Jokowi punya persamaan dengan Yenny dalam wawasan membela kaum minoritas, nonmuslim.
"Kalau melihat irisan narasi keIslamannya yang inklusif, Yenny sepertinya bisa mendukung Jokowi. Sementara, pendukung Prabowo narasi Islamnya diasumsikan agak eksklusif dan tertutup," ujarnya.
Diketahui Putri Presiden RI keempat yang bernama asli Zannuba Ariffah Chafsoh Rahman Wahid ini akan menyatakan sikap politiknya yang diumumkan pada Rabu (26/9/2018) sore ini.
Rencananya Yenny akan mengumumkan sikap politiknya di Rumah Pergerakan Politik Gus Dur, Jalan Kalibata Timur I Nomor 12, Kalibata, Jakarta Selatan.
(maf)