BKKBN Ajak Pemuda Siapkan Diri Hadapi Bonus Demografi

Sabtu, 15 September 2018 - 16:41 WIB
BKKBN Ajak Pemuda Siapkan...
BKKBN Ajak Pemuda Siapkan Diri Hadapi Bonus Demografi
A A A
JAKARTA - Indonesia telah memasuki fenomena kependudukan yang disebut bonus demografi. Penduduk usia produktif (15-64 tahun) lebih banyak dari pada usia non produktif. Diprediksi pada 2020-2030, 100 orang produktif menanggung 44 orang non produktif.

Bonus demografi apabila dimanfaatkan secara optimal, dapat memacu pertumbuhan ekonomi dan meningkatkan kesejahteraan bangsa. Namun, jika tidak mampu memanfaatkannya dengan meningkatkan kualitas masyarakat, bonus demografi bisa menjadi bencana kependudukan yang membawa berbagai dampak terhadap kehidupan sosial, ekonomi, politik dan budaya.

Penguatan kualitas sumber daya manusia menjadi tugas berat bagi pemerintah khususnya, agar dapat memaksimalkan pemanfaatan bonus demografi untuk kesejahteraan rakyat dan mencegah permasalahan kependudukan seperti tingginya angka pengangguran.

Tugas berat tersebut menurut Plt. Kepala BKKBN Sigit Proihutomo, tidak dapat dilakukan oleh pemerintah sendiri. “Kerja sama lintas sektoral antara pemerintah, swasta, akademisi, praktisi, organisasi masyarakat, dan organisasi pemuda sangatlah penting,” imbuh Sigit saat membuka diskusi publik bertema “Bonus Demografi: Tantangan dan Ancaman dalam Perspektif Pemuda”, Sabtu (15/9/2018) di Gedung Djoeang 45, Jakarta Pusat.

Peran pemuda sangat penting serta strategis dan menjadi penentu dalam memanfaatkan bonus demografi dengan memiliki daya pikir yang kreatif, tidak kaku, dan berkembang sesuai kebutuhan zaman.

Selain dituntut daya pikir yang baik, para pemuda harus membekali diri mereka dengan keterampilan yang memadai, serta mampu berdikari (berdiri di atas kaki sendiri) guna meningkatkan kualitas dirinya, keluarga dan masyarakat. Segala daya upaya dan jerih payah pemuda akan berkonstribusi terhadap pembangunan dan peradaban bangsa, tegas Sigit.

“Sangatlah penting bagi BKKB memahami pandangan pemuda dalam mengoptimalkan kondisi bonus demografi dan menghindari ancaman di baliknya,” kata Sigit.

Dia berharap,diskusi publik yang digelar BKKBN dan organisasi pemuda dapat menjadi forum bertukar pikiran dalam memanfaatkan bonus demografi serta mengajak seluruh pemuda dapat merencanakan kehidupan termasuk di dalamnya merencanakan kehidupan berkeluarga.
(akn)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.7871 seconds (0.1#10.140)