Dukungan Kepala Daerah ke Jokowi-Ma'ruf Perlu Dilihat Secara Positif

JAKARTA - Dukungan beberapa kepala daerah dari partai koalisi Prabowo Subianto-Sandiaga Uno kepada Pasangan Joko Widodo (Jokowi)-KH Ma'ruf Amin dinilai tidak perlu dipermasalahkan.

Pengamat Politik dari Universitas Padjadjaran (Unpad), Idil Akbar menilai dukungan beberapa kepala daerah itu kepada Jokowi-Ma'ruf perlu dilihat secara positif sebagai bentuk dukungan untuk melanjutkan kinerja pemerintahan yang telah dilakukan lima tahun belakangan.

"Dukungan tersebut tentu dilandasi alasan kuat dan pertimbangan yang objektif tentang pemerintahan yang saat ini berjalan," ujar Idil Akbar kepada SINDOnews, Rabu (12/9/2018).

Dirinya pun memberikan contoh Gubernur Papua sekaligus Ketua DPD Partai Demokrat Papua, Lukas Enembe yang mendukung Jokowi. Dukungan itu dianggap wajar karena pembangunan yang telah dilakukan Pemerintahan Jokowi selama ini di Papua cukup intens dan telah dinikmati masyarakat setempat.

Dia melanjutkan, cukup banyak anggaran negara digelontorkan untuk membiayai pembangunan Papua. "Maka ketika Gubernur Papua menyatakan mendukung Jokowi-Ma'ruf, sekali lagi dilakukan atas pertimbangan yang rasional dan beralasan," tuturnya.

Menurut dia, aspek keberlanjutan pembangunan itu sangat penting dalam konteks pemerintahan. "Maka jika hari ini ada kepala daerah yang mendukung Jokowi-Ma'ruf perlu dinilai sebagai upaya politik mengintegrasikan keberlanjutan pembangunan tersebut," katanya.

Terlebih, lanjut dia, jika itu berbasiskan pada keinginan rakyat setempat, maka kepala daerah harus lebih memperhatikan. Dari aspek politik, patut digarisbawahi adalah esensinya bahwa selama masyarakat memang menginginkan dukungan tersebut diberikan pada pasangan Jokowi-Ma'ruf.

"Maka tidak ada persoalan terhadap etika politik apapun," ucapnya.

Dia menambahkan, lagi pula Ketua Umum Partai Demokrat Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) tidak mempersoalkan adanya kepala daerah dari partainya yang mendukung Jokowi-Ma'ruf. "Jadi sekali lagi tidak ada masalah yang perlu dipermasalahkan," pungkasnya.