Oposisi Diharapkan Tidak Memanfaatkan Pelemahan Rupiah

Sabtu, 08 September 2018 - 17:38 WIB
Oposisi Diharapkan Tidak...
Oposisi Diharapkan Tidak Memanfaatkan Pelemahan Rupiah
A A A
JAKARTA - Perdebatan tentang melorotnya nilai tukar rupiah ramai terjadi di media sosial (medsos). Perdebatan terjadi antara pelaku politik, baik dari kubu oposisi maupun pemerintah.

Perdebatan merosotnya nilai tukar rupiah di media sosial ini dinilai turut memberi sentimen negatif terhadap rupiah. Namun, perdebatan soal rupiah di media sosial tampaknya akan sulit dihentikan jelang tahun politik.

"Kita memang tidak bisa mengalahkan sosial media, karena itu bagian dari demokrasi," kata ekonom Institute for Development of Economics and Finance (Indef) Bhima Yudhistira dalam diskusi Polemik Radio MNC Trijaya bertema Jurua Jagain Rupiah di Cikini, Jakarta, Sabtu (8/9/2018).

Bhima menilai, perdebatan tentang pelemahan nilai tukar rupiah di media sosial justru akan menebar ketakutan. Buntutnya, dunia usaha dan investor bisa terpengaruh sentimen negatif ini.

Dalam kesempatan itu, Bhima mengkritisi sikap oposisi yang kerap mengkritik pemerintahan Jokowi sebagai dalang melemahnya nilai tukar rupiah. Bhima meluruskan, pelemahan nilai tukar rupiah kali ini akibat masalah fundamental dan struktural ekonomi Indonesia yang belum selesai.

"Oposisi kita ingatkan jangan menari-nari di atas penderitaan rupiah. Kalau digoreng terus kemudian disusupi isu bahwa ini salah Pak Jokowi. Kalau terus mengibasi bara api, jika nanti oposisi menang di 2019 apa enak berkuasa saat rupiah di Rp15.000," kata Bhima.

Bhima mendorong agar kritik oposisi diberikan melalui masukan yang bersifat konstruktif. Hal itu akan membawa ketenangan di masyarakat.
(maf)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.7176 seconds (0.1#10.140)