Pengamat Sebut Rakyat Rindu Sosok Pemersatu Bangsa

Kamis, 30 Agustus 2018 - 15:26 WIB
Pengamat Sebut Rakyat...
Pengamat Sebut Rakyat Rindu Sosok Pemersatu Bangsa
A A A
JAKARTA - Pakar komunikasi politik, Emrus Sihombing mengatakan, akan ada sosok seperti pesilat Indonesia Hanifan Yudani Kusumah yang berhasil mempersatukan Joko Widodo (Jokowi) dan Prabowo Subianto dengan memeluk mereka berdua.

"Apakah ada nanti tokoh itu? itu yang kita harapkan, bila perlu datang dari rakyat kecil tukang sayur, tukang becak misalnya menyampaikan pandangan tidak harus merangkul misalnya, tetapi memberikan pandangan yang menyejukan," kata Emrus kepada SINDOnews.com, Kamis
(30/8/2018).

Emrus menilai, pandangan dari para elite politik tidak terlalu baik. Oleh karenanya sudah waktunya rakyat Indonesia, apapun statusnya, agar berperan untuk mempersatukan bangsa Indonesia ini seperti atlet pencak silat, Hanifan.

"Kita harapkan ada yang demikian, ada sosok WNI apakah itu atlet, apakah dia petani, apakah dia itu tukang sayur, atau siapa saja, tidak harus elit elit politik," ucap Emrus.

"Kadang elite di atas ini yang tidak baik. Pilihan diksi dari mereka dan juga tokoh tokoh nasional, pilihan diksi kadang kadang membuat polarisasi. Sementara masyarakat kita, misalnya atlet yang berumur 20 tahun ini justru lebih matang lebih dewasa," tambahnya.

(Baca juga: Jokowi-Prabowo Pelukan, Golkar: Itu Simbol Persatuan)

Selain itu Emrus menambahkan, sosok Joni kala bocah Atambua yang masih duduk di bangku SMP ini bisa dikatakan sebagai role model bagi para elit politik atau masyarakat Indonesia selain pesilat Hanifan.

Yohanes Gama Marchal nama lengkap Joni Siswa SMPN 7 Silawan itu, tanpa ada rasa takut
sedikitpun Joni memanjat tiang bendera dimana saat itu bendera merah putih hampir tak berkibar saat upacara peringatan HUT RI di Motaain, Desa Silawan, Kecamatan Tasifeto Timur, Kabupaten Belu, NTT, Jumat (17/8/2018).

"Oleh karena itulah saya mengatakan inilah contoh daripada, role model bagi para politisi kita. Masih ada lagi role model lagi, anak kecil yang memanjat tiang bendera. Kan terputus talinya, ketika terputus talinya spontanitas anak kecil itu memanjat sampai ke ujung puncak untuk menarik tali itu untuk di sambungkan atau di satukan," tuturnya.

"Bukankah para elite politik kita sebagian itu memutus tali menggunting, tetapi anak kecil mempersatukan tali itu. Nah artinya harus kita lihat makna yang mendalam bagi perilaku anak kita maupun atlet kita sebagai role model bagi para politisi kita," pungkasnya.
(maf)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.1320 seconds (0.1#10.140)