Posisi Ketua Timses Berpotensi Jadi Rebutan Elite Politik
A
A
A
JAKARTA - Pakar komunikasi politik Universitas Gadjah Mada (UGM) Nyarwi Ahmad menganggap posisi ketua tim pemenangan atau tim sukses (timses) adalah orang-orang profesional, memiliki kompetensi, skill, dan ahli dalam memenangkan pemilu.
"Itu kalau di luar negeri ya. Bahkan sampai ada tim konsultan politik yang jadi (ketua)," kata Nyarwi saat dihubungi SINDOnews, Kamis (23/8/2018).
Menurut Nyarwi, kondisi tersebut justru berbeda yang terjadi di Indonesia. Kata dia, posisi ketua timses merupakan jabatan prestisius yang memungkinkan setiap personal maupun elite partai politik (parpol) berebut posisi tersebut.
Diakuinya, posisi ketua timses jika menang bisa diklaim atau menjadi bergaining posisi untuk mendapatkan posisi di kabinet. "Misalkan Pak Tjahjo (Tjahjo Kumolo) dulu ketua timses, tiket mendagri secara otomatis dapat, Mbak Puan juga, ya yang kayak-kayak gitulah," ujarnya.
(Baca juga: Gaet Suara Milenial, Prabowo Tepat Pilih Cawapres Sandiaga)
Nyarwi menganggap, karena ketua timses merupakan jabatan prestisius maka, elite papan atas berebut posisi tersebut. Meski demikian, tak ada jaminan ketua timses terkadang diisi orang-orang yang bisa memenangkan kontestasi pemilihan presiden (Pilpres).
"Apakah itu nanti diambil dari elite partai atau bukan, itu kecenderungannya ada di msing-masing kubu. Kalau tahun 2014 Pak Prabowo pilih dari nonpartai, tapi Pak Jokowi pilih yang dari partai yaitu Pak Tjahjo," pungkasnya.
"Itu kalau di luar negeri ya. Bahkan sampai ada tim konsultan politik yang jadi (ketua)," kata Nyarwi saat dihubungi SINDOnews, Kamis (23/8/2018).
Menurut Nyarwi, kondisi tersebut justru berbeda yang terjadi di Indonesia. Kata dia, posisi ketua timses merupakan jabatan prestisius yang memungkinkan setiap personal maupun elite partai politik (parpol) berebut posisi tersebut.
Diakuinya, posisi ketua timses jika menang bisa diklaim atau menjadi bergaining posisi untuk mendapatkan posisi di kabinet. "Misalkan Pak Tjahjo (Tjahjo Kumolo) dulu ketua timses, tiket mendagri secara otomatis dapat, Mbak Puan juga, ya yang kayak-kayak gitulah," ujarnya.
(Baca juga: Gaet Suara Milenial, Prabowo Tepat Pilih Cawapres Sandiaga)
Nyarwi menganggap, karena ketua timses merupakan jabatan prestisius maka, elite papan atas berebut posisi tersebut. Meski demikian, tak ada jaminan ketua timses terkadang diisi orang-orang yang bisa memenangkan kontestasi pemilihan presiden (Pilpres).
"Apakah itu nanti diambil dari elite partai atau bukan, itu kecenderungannya ada di msing-masing kubu. Kalau tahun 2014 Pak Prabowo pilih dari nonpartai, tapi Pak Jokowi pilih yang dari partai yaitu Pak Tjahjo," pungkasnya.
(maf)