Gelar Pelatihan Jurkamnas, KIK Tekankan Capaian Nawacita Jokowi
A
A
A
JAKARTA - Parpol koalisi pengusung Joko Widodo (Jokowi)-KH Ma'ruf Amin menggelar pelatihan dan workshop Juru Bicara Kampanye Nasional (Jurkamnas). Pelatihan tersebut diikuti 108 orang perwakilan masing-masing parpol pengusung Jokowi-Ma'ruf.
Sekretaris Tim Kampanye, Hasto Kristiyanto mengatakan pembekalan dan pelatihan yang diberikan kepada calon Jurkamnas menekankan aspek-aspek kebijakan strategis yang sudah dilakukan pemerintahan Jokowi-Jusuf Kalla selama periode pertama.
"Nawacita satu keberhasilannya dan daya dorongnya bagi arah Indonesia lebih baik ke depan itu disampaikan ke seluruh juru kampanye dari pasangan, dari Koalisi Indonesia Kerja (KIK) ini," ujar Hasto dalam jumpa pers di Hotel Oria, Menteng, Jakarta, Senin (13/8/2018).
Menurut Hasto, perwakilan masing-masing parpol untuk menjadi Jurkamnas bervariasi antara 9-13 orang. Seluruh Jurkamnas akan menjadi satu barisan dalam mengisi ruang-ruang publik dalam menekankan watak politik yang membangun peradaban dalam bingkai nawacita.
Hasto yang juga Sekjen DPP PDIP ini juga menyampaikan, selain menekankan politik peradaban para Jurkamnas juga akan melakukan hal-hal yang bersifat offensif. Offensif maksudnya, para juru bicara bisa masuk ke tengah masyarakat yang bersifat personal untuk menyampaian capaian program yang sudah dicapai pemerintah Jokowi dalam periode pertama.
Misalnya, kata Hasto, di masa lalu rakyat harus mengantre untuk mendapatkan BLT bersusah payah, sekarang ada sarana yang lebih efektif di mana sentuhan-sentuhan melalui Kartu Indonesia Sehat, Kartu Indoensia Pintar, program keluarga harapan itu menyentuh secara personal dan kemudian mengangkat harkat dan martabat rakyat Indonesia tanpa mereka harus menunjukkan antrean kemiskinan sebagaimana terjadi di masa lalu.
"Kemudian kalau kita bicara infrastruktur kita bicara gimana itu bukan aspek dari kilometer panjang yang sudah dilakukan. Meskipun pemerintah Jokowi-JK mampu meletakkan progres pembangunan luar biasa dibandingkan dengan sebelumnya, tetapi yang kita maknakan secara sosial secara politik secara ekonomi adalah dampak yang dirasakan oleh rakyat itu," pungkasnya.
Sekretaris Tim Kampanye, Hasto Kristiyanto mengatakan pembekalan dan pelatihan yang diberikan kepada calon Jurkamnas menekankan aspek-aspek kebijakan strategis yang sudah dilakukan pemerintahan Jokowi-Jusuf Kalla selama periode pertama.
"Nawacita satu keberhasilannya dan daya dorongnya bagi arah Indonesia lebih baik ke depan itu disampaikan ke seluruh juru kampanye dari pasangan, dari Koalisi Indonesia Kerja (KIK) ini," ujar Hasto dalam jumpa pers di Hotel Oria, Menteng, Jakarta, Senin (13/8/2018).
Menurut Hasto, perwakilan masing-masing parpol untuk menjadi Jurkamnas bervariasi antara 9-13 orang. Seluruh Jurkamnas akan menjadi satu barisan dalam mengisi ruang-ruang publik dalam menekankan watak politik yang membangun peradaban dalam bingkai nawacita.
Hasto yang juga Sekjen DPP PDIP ini juga menyampaikan, selain menekankan politik peradaban para Jurkamnas juga akan melakukan hal-hal yang bersifat offensif. Offensif maksudnya, para juru bicara bisa masuk ke tengah masyarakat yang bersifat personal untuk menyampaian capaian program yang sudah dicapai pemerintah Jokowi dalam periode pertama.
Misalnya, kata Hasto, di masa lalu rakyat harus mengantre untuk mendapatkan BLT bersusah payah, sekarang ada sarana yang lebih efektif di mana sentuhan-sentuhan melalui Kartu Indonesia Sehat, Kartu Indoensia Pintar, program keluarga harapan itu menyentuh secara personal dan kemudian mengangkat harkat dan martabat rakyat Indonesia tanpa mereka harus menunjukkan antrean kemiskinan sebagaimana terjadi di masa lalu.
"Kemudian kalau kita bicara infrastruktur kita bicara gimana itu bukan aspek dari kilometer panjang yang sudah dilakukan. Meskipun pemerintah Jokowi-JK mampu meletakkan progres pembangunan luar biasa dibandingkan dengan sebelumnya, tetapi yang kita maknakan secara sosial secara politik secara ekonomi adalah dampak yang dirasakan oleh rakyat itu," pungkasnya.
(kri)