Indonesia Membutuhkan Wapres Teknokrat
A
A
A
JAKARTA - Indonesia saat ini membutuhkan seorang pemimpin yang berasal dari kalangan teknokrat. Ini terkait dengan Pemilihan Presiden (Pilpres) 2019, di mana muncul sejumlah nama yang bakal menjadi calon presiden (Capres) maupun calon wakil presiden (Cawapres).
Ketua Presidium Poros Muda Indonesia Timur (PPMIT) Syamsul Rizal mengatakan, jika Indonesia mau dua langkah maju kedepan dan dapat bersaing dengan negara berkembang lainnya, selayaknya memimpin Indonesia harus dari kalangan teknokrat.
"Kalau saat ini Fokus pembangunan Pak Jokowi adalah Infrastruktur, kedepan harus Pembangunan Industri. Kita semua tahu bahwa penduduk Indonesia berjumlah 250 jutaan sekian sampai saat ini tidak punya mobil buatan negeri sendiri," kata Syamsul Rizal dalam siaran pers, Selasa (17/7/2018).
"Betapa besar devisa yang terbuang ke luar negeri. Bandingkan dengan negara-negara lain. Belanda, Perancis, Belgia dengan negeri sekecil itu saja, memiliki mobil produksi dalam negeri," tambahnya.
Oleh karena Syamsul menyarankan, kepada para pimpinan partai politik (Parpol) pada era milenium ini, bukan lagi waktunya bagi-bagi kekuasaan, tetapi bagaimana melahirkan pemimpin yang mau bekerja dan punya kompetensi membangun bangsa.
"Kalau ditanya kepada siapa yang layak menjadi presiden dan wakil presiden memimpin Indonesia adalah Joko Widodo dan Airlangga Hartarto," ungkapnya.
Lebih lanjut dia mengungkapkan, Indonesia akan bisa terbang menjadi salah satu kekuatan ekonomi dunia dalam 10 tahun ke depan, jika pemimpinnya punya visi dan punya teknologi untuk meraihnya.
"Tidak bisa lagi Indonesia melahirkan pemimpin yg hanya sekedar mencari margin politik dagang semata. Oleh karena itu Jokowi sebagai Presiden saat ini dan Airlangga yang juga Menteri Perindustrian saat ini adalah solusi tepat menjawab tantangan global kedepan," pungkasnya.
Ketua Presidium Poros Muda Indonesia Timur (PPMIT) Syamsul Rizal mengatakan, jika Indonesia mau dua langkah maju kedepan dan dapat bersaing dengan negara berkembang lainnya, selayaknya memimpin Indonesia harus dari kalangan teknokrat.
"Kalau saat ini Fokus pembangunan Pak Jokowi adalah Infrastruktur, kedepan harus Pembangunan Industri. Kita semua tahu bahwa penduduk Indonesia berjumlah 250 jutaan sekian sampai saat ini tidak punya mobil buatan negeri sendiri," kata Syamsul Rizal dalam siaran pers, Selasa (17/7/2018).
"Betapa besar devisa yang terbuang ke luar negeri. Bandingkan dengan negara-negara lain. Belanda, Perancis, Belgia dengan negeri sekecil itu saja, memiliki mobil produksi dalam negeri," tambahnya.
Oleh karena Syamsul menyarankan, kepada para pimpinan partai politik (Parpol) pada era milenium ini, bukan lagi waktunya bagi-bagi kekuasaan, tetapi bagaimana melahirkan pemimpin yang mau bekerja dan punya kompetensi membangun bangsa.
"Kalau ditanya kepada siapa yang layak menjadi presiden dan wakil presiden memimpin Indonesia adalah Joko Widodo dan Airlangga Hartarto," ungkapnya.
Lebih lanjut dia mengungkapkan, Indonesia akan bisa terbang menjadi salah satu kekuatan ekonomi dunia dalam 10 tahun ke depan, jika pemimpinnya punya visi dan punya teknologi untuk meraihnya.
"Tidak bisa lagi Indonesia melahirkan pemimpin yg hanya sekedar mencari margin politik dagang semata. Oleh karena itu Jokowi sebagai Presiden saat ini dan Airlangga yang juga Menteri Perindustrian saat ini adalah solusi tepat menjawab tantangan global kedepan," pungkasnya.
(maf)