Selama Pilkada, 19 Petugas Panwas Meninggal dan 13 Orang Diintimidasi
A
A
A
JAKARTA - Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu) mengungkap sebanyak 19 petugas Panitia Pengawas Pemilu (Panwaslu) yang meninggal selama menjalankan tugasnya mempersiapkan dan melaksanakan Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) serentak tahun 2018.
Sepuluh orang itu tersebar di 14 kabupaten/kota di 10 provinsi. Sementara itu, sebanyak 13 orang pengawas mengalami intimidasi. Belasan pengawas itu tersebar di 13 kabupaten dan kota yang tersebar di 10 provinsi.
Informasi ini diposting anggota Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu) Fritz Edward Siregar dalam akun Twitternya, @FritzSiregar, Sabtu 15 Juli 2018.
Fritz menyebut mereka yang telah meninggal merupakan pejuang demokrasi. "Kesedihan kami kepada rekan-rekan pengawas pemilu yang telah mendahului, para pejuang demokrasi," tulisnya.
Seperti pernah dijelaskan sebelumnya oleh Bawaslu, penyebab meninggalnya anggota Panwas bermacam-macam, antara lain sakit, kelelahan, dan mengalami kecelakaan.
Tidak hanya itu, ada sebanyak 12 orang pengawas yang menjadi korban kecelakaan. Mereka tersebar di enam kabupaten/kota dan empat provinsi.
Sepuluh orang itu tersebar di 14 kabupaten/kota di 10 provinsi. Sementara itu, sebanyak 13 orang pengawas mengalami intimidasi. Belasan pengawas itu tersebar di 13 kabupaten dan kota yang tersebar di 10 provinsi.
Informasi ini diposting anggota Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu) Fritz Edward Siregar dalam akun Twitternya, @FritzSiregar, Sabtu 15 Juli 2018.
Fritz menyebut mereka yang telah meninggal merupakan pejuang demokrasi. "Kesedihan kami kepada rekan-rekan pengawas pemilu yang telah mendahului, para pejuang demokrasi," tulisnya.
Seperti pernah dijelaskan sebelumnya oleh Bawaslu, penyebab meninggalnya anggota Panwas bermacam-macam, antara lain sakit, kelelahan, dan mengalami kecelakaan.
Tidak hanya itu, ada sebanyak 12 orang pengawas yang menjadi korban kecelakaan. Mereka tersebar di enam kabupaten/kota dan empat provinsi.
(dam)