PKB Resmi Dukung Jokowi, Tinggal 4 Parpol Belum Tentukan Koalisi
A
A
A
JAKARTA - Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) resmi mendukung Joko Widodo (Jokowi) pada pemilu presiden 2019 mendatang. Dukungan itu disampaikan langsung oleh Ketua Umum DPP PKB, Muhaimin Iskandar di hadapan Jokowi di Palembang.
Direktur Eksekutif Parameter Politik Indonesia, Adi Prayitno mengatakan, sedianya Partai yang dipimpin pria yang akrab disapa Cak Imin itu digadang-gadang akan ditarik dalam poros ketiga. Namun melihat bergabungnya PKB ke koalisi Jokowi poros ketiga bisa dipastikan sirna.
"Sebab, hanya tersisa 4 partai yang belum menentukan kongsi yakni Gerindra, PKS, PAN Demokrat," ujar Adi saat dihubungi SINDOnews, Senin (15/7/2018).
Adi menganggap, meski belum definitif deklarasi bersama, Gerindra, PKS, dan PAN sejak awal chemistry politiknya sudah berkongsi. Sama-sama lantang mengkritik pemerintah, praktis hanya tersisa Demokrat yang menjadi 'yatim piatu' tanpa teman koalisi.
Menurut Adi, risiko ini yang mesti ditanggung Demokrat karena sejak awal memilih jalan non blok lain dengan menawarkan figur Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) sebagai bagian bergaining posisi mereka.
"Kecuali ada dua partai koalisi Jokowi yang mendadak pindah haluan gabung Demokrat, mungkin poros ketiga awan terwujud. Tapi kemungkinan itu susah kalau melihat arah mata angin saat ini," pungkasnya.
Direktur Eksekutif Parameter Politik Indonesia, Adi Prayitno mengatakan, sedianya Partai yang dipimpin pria yang akrab disapa Cak Imin itu digadang-gadang akan ditarik dalam poros ketiga. Namun melihat bergabungnya PKB ke koalisi Jokowi poros ketiga bisa dipastikan sirna.
"Sebab, hanya tersisa 4 partai yang belum menentukan kongsi yakni Gerindra, PKS, PAN Demokrat," ujar Adi saat dihubungi SINDOnews, Senin (15/7/2018).
Adi menganggap, meski belum definitif deklarasi bersama, Gerindra, PKS, dan PAN sejak awal chemistry politiknya sudah berkongsi. Sama-sama lantang mengkritik pemerintah, praktis hanya tersisa Demokrat yang menjadi 'yatim piatu' tanpa teman koalisi.
Menurut Adi, risiko ini yang mesti ditanggung Demokrat karena sejak awal memilih jalan non blok lain dengan menawarkan figur Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) sebagai bagian bergaining posisi mereka.
"Kecuali ada dua partai koalisi Jokowi yang mendadak pindah haluan gabung Demokrat, mungkin poros ketiga awan terwujud. Tapi kemungkinan itu susah kalau melihat arah mata angin saat ini," pungkasnya.
(maf)