Belajar dari 2019, Waktu Pencoblosan Pemilu 2024 Dinilai Tak Realistis
loading...
A
A
A
JAKARTA - Wakil Sekjen DPP Partai Kebangkitan Bangsa (PKB), Luqman Hakim memilih opsi penyelenggaraan Pemilu 2024 pada 21 Februari 2024 dibandingkan pada 15 Mei 2024.
Baca Juga: Pemilu
Baca juga: Soliditas dan Kerja Keras Kunci PDIP Raih Kemenangan di Pemilu 2024
Luqman menyebutkan, pengalaman Pemilu 2019 sebelum pandemi Covid-19 melanda Indonesia saja sudah banyak memakan korban jiwa. Petugas KPPS yang meninggal dunia maupun sakit karena kelelahan.
"Di 2019 dengan satu pemilu saja, ratusan petugas KPPS meninggal dunia dan ribuan lainnya jatuh sakit. Kita bisa bayangkan, tahun 2024 dengan beban Pemilu dan Pilkada Serentak dalam waktu berdekatan, akan berapa ribu petugas meninggal dunia dan jatuh sakit," kata Luqman Hakim dengan nada bertanya.
Ia menegaskan, Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) memilih pelaksanaan pemilu yang mengutamakan keselamatan seluruh pihak baik pencoblosan maupun petugas KPPS.
"PKB tentu tidak ingin Pemilu menjadi mesin pembunuh bagi para petugas yang menyelenggarakannya. Jangankan ribuan, satu nyawa saja bagi PKB sangat berharga untuk diselamatkan," pungkas Luqman.
Lihat Juga: Pembacokan Pendukung Cabup Sampang, Bawaslu Ingatkan Pilkada Proses Pergantian Kekuasaan secara Damai
Baca Juga: Pemilu
Baca juga: Soliditas dan Kerja Keras Kunci PDIP Raih Kemenangan di Pemilu 2024
Luqman menyebutkan, pengalaman Pemilu 2019 sebelum pandemi Covid-19 melanda Indonesia saja sudah banyak memakan korban jiwa. Petugas KPPS yang meninggal dunia maupun sakit karena kelelahan.
"Di 2019 dengan satu pemilu saja, ratusan petugas KPPS meninggal dunia dan ribuan lainnya jatuh sakit. Kita bisa bayangkan, tahun 2024 dengan beban Pemilu dan Pilkada Serentak dalam waktu berdekatan, akan berapa ribu petugas meninggal dunia dan jatuh sakit," kata Luqman Hakim dengan nada bertanya.
Ia menegaskan, Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) memilih pelaksanaan pemilu yang mengutamakan keselamatan seluruh pihak baik pencoblosan maupun petugas KPPS.
"PKB tentu tidak ingin Pemilu menjadi mesin pembunuh bagi para petugas yang menyelenggarakannya. Jangankan ribuan, satu nyawa saja bagi PKB sangat berharga untuk diselamatkan," pungkas Luqman.
Lihat Juga: Pembacokan Pendukung Cabup Sampang, Bawaslu Ingatkan Pilkada Proses Pergantian Kekuasaan secara Damai
(maf)