Luhut Ungkap Pertemuan dengan Prabowo Subianto
A
A
A
JAKARTA - Menko Kemaritiman, Luhut Binsar Panjaitan buka suara mengenai pertemuannya dengan Ketua Umum Partai Gerindra, Prabowo Subianto beberapa waktu. Luhut menepis anggapan bahwa pertemuannya dengan Prabowo membahas peluang duet Joko Widodo (Jokowi) dengan Prabowo pada pemilu 2019.
Menurut Luhut, pertemuan dirinya dengan Prabpwo yang diselingi makan siang membahas masalah kebangsaan sekaligus reunian sebagai prajurit yang pernah berdinas di kemiliteran.
"Saya itu dengan Prabowo itu teman, masa tidak boleh bertemu," kata Luhut usai menghadiri Rakorbinas Kemaritiman III PDI Perjuangan, di Kantor DPP PDIP, Lenteng Agung, Jakarta Selatan, Minggu (8/4/2018).
Selain reunian dan membahas masalah kondisi bangsa, Luhut menjelaskan, dalam pertemuan tersebut juga sempat disinggung mengenai Indonesia yang diprediksi bubar pada 2030 seperti yang pernah disampaikan Prabowo.
"Macam mana indonesia bubar. Tapi bagus apa yang disampaikan Prabowo mengingatkan kita semua agar kita waspada, jadi kita enggak boleh geer dan merasa paling hebat," ujar dia.
Lebih jauh dia katakan, arah kebijakan ekonomi nasional kita saat ini jauh dari apa yang diprediksi oleh Prabowo. Menurutnya, arah kebijakan ekonomi nasional dibawah pemerintahan Jokowi saat ini jauh lebih baik jika dibandingkan dengan pemerintahan sebelumnya.
"Indikasi ekonomi nasional kita sama sekali tidak mengarah ke situ. Itu bisa terjadi kalau kemiskinan, ketidakadilan, keamanan itu terjadi dengan tajam. Semua terkendali dengan baik. Dan kita sudah teruji di tahun 98, begitu parahnya kita mampu back up disitu. Jadi overall saya masih liat di atas rata-rata," ungkapnya.
Saat disinggung apakah Prabowo akan maju bertarung dengan Jokowi pada Pilpres 2019 mendatang, Ia menegaskan, itu tidak menjadi pembicaraan khusus kedua orang mantan Kopasus itu. Menurutnya, hak untuk maju menjadi salah satu pesaing Jokowi di 2019 itu murni menjadi hak Prabowo dan partai Gerindra.
"Kan kita juga tahu bagaimana keinginan Partai Gerindra, jadi kita biarkan saja mereka. Kalau mau challange pemerintahan Jokowi ya sah-sah saja kan namanya juga upaya. Kan boleh saja," pungkasnya.
Menurut Luhut, pertemuan dirinya dengan Prabpwo yang diselingi makan siang membahas masalah kebangsaan sekaligus reunian sebagai prajurit yang pernah berdinas di kemiliteran.
"Saya itu dengan Prabowo itu teman, masa tidak boleh bertemu," kata Luhut usai menghadiri Rakorbinas Kemaritiman III PDI Perjuangan, di Kantor DPP PDIP, Lenteng Agung, Jakarta Selatan, Minggu (8/4/2018).
Selain reunian dan membahas masalah kondisi bangsa, Luhut menjelaskan, dalam pertemuan tersebut juga sempat disinggung mengenai Indonesia yang diprediksi bubar pada 2030 seperti yang pernah disampaikan Prabowo.
"Macam mana indonesia bubar. Tapi bagus apa yang disampaikan Prabowo mengingatkan kita semua agar kita waspada, jadi kita enggak boleh geer dan merasa paling hebat," ujar dia.
Lebih jauh dia katakan, arah kebijakan ekonomi nasional kita saat ini jauh dari apa yang diprediksi oleh Prabowo. Menurutnya, arah kebijakan ekonomi nasional dibawah pemerintahan Jokowi saat ini jauh lebih baik jika dibandingkan dengan pemerintahan sebelumnya.
"Indikasi ekonomi nasional kita sama sekali tidak mengarah ke situ. Itu bisa terjadi kalau kemiskinan, ketidakadilan, keamanan itu terjadi dengan tajam. Semua terkendali dengan baik. Dan kita sudah teruji di tahun 98, begitu parahnya kita mampu back up disitu. Jadi overall saya masih liat di atas rata-rata," ungkapnya.
Saat disinggung apakah Prabowo akan maju bertarung dengan Jokowi pada Pilpres 2019 mendatang, Ia menegaskan, itu tidak menjadi pembicaraan khusus kedua orang mantan Kopasus itu. Menurutnya, hak untuk maju menjadi salah satu pesaing Jokowi di 2019 itu murni menjadi hak Prabowo dan partai Gerindra.
"Kan kita juga tahu bagaimana keinginan Partai Gerindra, jadi kita biarkan saja mereka. Kalau mau challange pemerintahan Jokowi ya sah-sah saja kan namanya juga upaya. Kan boleh saja," pungkasnya.
(maf)