Gelorakan Kepeloporan Perempuan, PDIP Bekali Kader Aspek Kepemimpinan
A
A
A
DEPOK - Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) mengadakan pelatihan kaderisasi bagi kaum perempuan di Wisma Kinasih, Kecamatan Tapos, Depok, Jumat (9/3/2018). PDIP berpendapat pelatihan semacam ini menjadi tanggung jawab partai untuk membangun dan membentuk peradaban politik.
“Kami lihat dari tradisi di Sumatera Barat mengapa di sana banyak lahir pemimpin nasional. Dari ibu mengalir budaya peradaban, dari ibu mengalir sebuah gambaran politik yang penuh dengan nilai-nilai Pancasila, cinta kasih terhadap sesama, sehingga kader perempuan secara khusus kami persiapkan sebagai pergerakan kaum perempuan Indonesia untuk memperhatikan aspek fundamental dalam politik yang membawa kehidupan lebih baik,” ujar Sekjen PDIP Hasto Kristiyanto.
Dalam pelatihan ini para perempuan dibekali aspek kepemimpinan, keterampilan politik, dan ajaran ideologi. Hal yang lebih penting adalah bagaimana kaum perempuan menjadi jalan peradaban bagi Indonesia.
Hasto menegaskan, PDIP bertekad memenuhi kuota perempuan 30 persen sesuai amanat UU Pemilu. Karena itu, pelatihan kaderisasi perempuan ini dilakukan untuk menggelorakan kembali kepeloporan perempuan, termasuk dalam politik.
“Afirmativ action untuk memenuhi 30 persen perempuan kita buktikan bukan hanya pemenuhan kuantitas tapi juga dari kualits dan jati diri sebagai kader perempuan. Emansipasi perempuan bagian dari emansipasi bangsa,” paparnya.
Hasto dalam kesempatan itu juga menyampaiakn amanat Ketua Umum PDIP Megawati Soekarnoputri. Megawati menyampaikan beberapa hal penting untuk dapat disampaikan kepada kader perempuan PDIP.
"Bagaimana mereka harus membumikan politik dalam keseharian, politik menyangkut harga cabai, ketersediaan beras buat rakyat dengan harga terjangkau, bagaimana mempersiapkan anak-anak balita dengan gizi yang cukup sebagai upaya menyiapkan masa depan manusia yang unggul,” kata Hasto.
“Kami lihat dari tradisi di Sumatera Barat mengapa di sana banyak lahir pemimpin nasional. Dari ibu mengalir budaya peradaban, dari ibu mengalir sebuah gambaran politik yang penuh dengan nilai-nilai Pancasila, cinta kasih terhadap sesama, sehingga kader perempuan secara khusus kami persiapkan sebagai pergerakan kaum perempuan Indonesia untuk memperhatikan aspek fundamental dalam politik yang membawa kehidupan lebih baik,” ujar Sekjen PDIP Hasto Kristiyanto.
Dalam pelatihan ini para perempuan dibekali aspek kepemimpinan, keterampilan politik, dan ajaran ideologi. Hal yang lebih penting adalah bagaimana kaum perempuan menjadi jalan peradaban bagi Indonesia.
Hasto menegaskan, PDIP bertekad memenuhi kuota perempuan 30 persen sesuai amanat UU Pemilu. Karena itu, pelatihan kaderisasi perempuan ini dilakukan untuk menggelorakan kembali kepeloporan perempuan, termasuk dalam politik.
“Afirmativ action untuk memenuhi 30 persen perempuan kita buktikan bukan hanya pemenuhan kuantitas tapi juga dari kualits dan jati diri sebagai kader perempuan. Emansipasi perempuan bagian dari emansipasi bangsa,” paparnya.
Hasto dalam kesempatan itu juga menyampaiakn amanat Ketua Umum PDIP Megawati Soekarnoputri. Megawati menyampaikan beberapa hal penting untuk dapat disampaikan kepada kader perempuan PDIP.
"Bagaimana mereka harus membumikan politik dalam keseharian, politik menyangkut harga cabai, ketersediaan beras buat rakyat dengan harga terjangkau, bagaimana mempersiapkan anak-anak balita dengan gizi yang cukup sebagai upaya menyiapkan masa depan manusia yang unggul,” kata Hasto.
(thm)