Dalam Situasi Perang, PKPU Salurkan Bantuan untuk Warga Suriah
A
A
A
JAKARTA - PKPU Human Initiative menyalurkan bantuan masyarakat Indonesia untuk korban, khususnya anak-anak yang terdampak perang di Suriah.
Di antara bantuan yang diberikan berupa penanganan medis, distribusi makanan serta keperluan seperti tikar, selimut, dan pakaian. Menurut General Manager of Disaster Risk Management (DRM), Eson Jumarsono, bantuan yang disalurkan sangat dibutukan mereka.
Hal itu berdsarkan atas hasil kajian Tim PKPU Human Initiative serta laporan langsung dari mitra lokal saat penyaluran bantuan.
PKPU Human Initiative telah mendistribusikan bantuan paket bahan makanan serta makanan siap saji dan pangan khususnya untuk bayi dan balita sebagai salah satu kelompok rentan yang perlu dipenuhi kebutuhan gizinya.
Bantuan disalurkan kepada anak-anak di daerah terdampak perang Ghouta Timur pada Sabtu, 4 Maret 2018. “Kami juga memproduksi satu ton roti untuk disalurkan kepada para warga terdampak,” kata Eson dalam siaran pers yang diterima SINDOnews, Jakarta (6/3/2018).
Menurut Eson, keterbatasan akses makanan membuat harga bahan makanan di Ghouta meningkat drastis. Padahal banyak warga terdampak yang saat ini terkepung di wilayah Ghouta sangat membutuhkan akses makanan, terutama bayi-bayi yang membutuhkan susu dan makanan khusus.
Selain makanan, sambung dia, bantuan medis merupakan salah satu kebutuhan prioritas mengingat banyaknya jumlah korban luka dari warga sipil, hancurnya beberapa rumah sakit akibat serangan udara militer Suriah, serta keterbatasan akses terhadap peralatan medis dan obat-obatan.
"PKPU Human Initiative juga akan mengirimkan bantuan operasional untuk rumah sakit serta penyediaan paket peralatan bedah dan emergency kits untuk mengobati korban luka," tutur Eson.
Sebelumnya, PKPU Human Initiative sebelumnya telah membangun Kompleks Perumahan bagi anak-anak korban perang Suriah bersama IHH Humanitarian Relief Foundation yang bertempat di Reyhanli, Turki.
Perumahan tersebut diresmikan oleh Presiden PKPU Human Initiative pada akhir 2017 lalu yang diberi nama Children Living Center.
Di antara bantuan yang diberikan berupa penanganan medis, distribusi makanan serta keperluan seperti tikar, selimut, dan pakaian. Menurut General Manager of Disaster Risk Management (DRM), Eson Jumarsono, bantuan yang disalurkan sangat dibutukan mereka.
Hal itu berdsarkan atas hasil kajian Tim PKPU Human Initiative serta laporan langsung dari mitra lokal saat penyaluran bantuan.
PKPU Human Initiative telah mendistribusikan bantuan paket bahan makanan serta makanan siap saji dan pangan khususnya untuk bayi dan balita sebagai salah satu kelompok rentan yang perlu dipenuhi kebutuhan gizinya.
Bantuan disalurkan kepada anak-anak di daerah terdampak perang Ghouta Timur pada Sabtu, 4 Maret 2018. “Kami juga memproduksi satu ton roti untuk disalurkan kepada para warga terdampak,” kata Eson dalam siaran pers yang diterima SINDOnews, Jakarta (6/3/2018).
Menurut Eson, keterbatasan akses makanan membuat harga bahan makanan di Ghouta meningkat drastis. Padahal banyak warga terdampak yang saat ini terkepung di wilayah Ghouta sangat membutuhkan akses makanan, terutama bayi-bayi yang membutuhkan susu dan makanan khusus.
Selain makanan, sambung dia, bantuan medis merupakan salah satu kebutuhan prioritas mengingat banyaknya jumlah korban luka dari warga sipil, hancurnya beberapa rumah sakit akibat serangan udara militer Suriah, serta keterbatasan akses terhadap peralatan medis dan obat-obatan.
"PKPU Human Initiative juga akan mengirimkan bantuan operasional untuk rumah sakit serta penyediaan paket peralatan bedah dan emergency kits untuk mengobati korban luka," tutur Eson.
Sebelumnya, PKPU Human Initiative sebelumnya telah membangun Kompleks Perumahan bagi anak-anak korban perang Suriah bersama IHH Humanitarian Relief Foundation yang bertempat di Reyhanli, Turki.
Perumahan tersebut diresmikan oleh Presiden PKPU Human Initiative pada akhir 2017 lalu yang diberi nama Children Living Center.
(dam)