Buruh Cikarang Dukung TGB Zainul Majdi Maju di Pilpres 2019
A
A
A
JAKARTA - Pemilihan Presiden (Pilpres) 2019 bakal digelar tahun depan untuk lima perioden ke depan yakni 2019-2024. Meski demikian, sejumlah nama sudah mulai bermunculan untuk menjadi orang nomor 1 di Indonesia, salah satunya adalah Gubernur Nusa Tenggara Barat Tuan Guru Bajang (TGB) Zainul Majdi.
Bahkan, TGB Zainul Majdi telah mendapatkan dukungan dari sejumlah elemen, salah satunya buruh. Jumat tanggal 2 Maret 2018, kelompok buruh yang menamakan diri "Solidaritas Buruh Cikarang Raya" menyatakan dukungannya terhadap Tuan Guru Bajang Zainul Majdi untuk maju di Pilpres 2019.
"Kami kaum buruh menyatakan dukungan kami kepada Tuan Guru Bajang Zainul Majdi agar tampil sebagai pemimpin bangsa," kata Koordinator Solidaritas Buruh Cikarang Raya, Lukman Hakim saat membacakan deklarasi dukungan buruh terhadap TGB dalam keterangan tertulisnya.
Lukman menegaskan, dukungan kalangan buruh muncul setelah melihat kiprah Tuan Guru Bajang Zainul Majdi dalam mengelola isu perburuhan selama memimpin Nusa Tengara Barat dua periode. "Kami menilai kebijakan perburuhan beliau cukup baik selama di NTB, dan kebijakan pro buruh ini, kami harap dapat diterapkan di level nasional jika beliau tampil memimpin bangsa ini ke depan," ujar Lukman.
Dalam hal penetapan upah buruh misalnya, Lukman menilai, Tuan Guru Bajang Zainul Majdi sudah berani menetapkan persentase kenaikan besaran upah buruh di atas persentase yang ditetapkan pemerintah. Seperti diketahui, Tuan Guru Bajang Zainul Majdi telah memutuskan Upah Minimum Provinsi Tahun 2018 naik sebesar 11,87%.
Besaran kenaikan UMP yang ditetapkan oleh TBG Zainul Majdi lebih tinggi dari usulan Apindo sebesar 8,71%, dan sedikit lebih rendah dari usulan serikat pekerja/buruh sebesar 13,96%. Sedangkan usulan pemerintah 11,71 persen
Selain soal upah, Lukman menilai, Tuan Guru Bajang Dr. H. Zainul Majdi selama ini juga telah menunjukkan keberpihakan terhadap pekerja perempuan. "Beliau belum lama ini berani mewacanakan untuk menyetop pengiriman tenaga kerja wanita ke luar negeri.
TGB Zainul Majdi menilai, pengiriman TKW ke luar negeri berbahaya karena mengancam keselamatan perempuan. Dia menegaskan, apabila warga NTB ingin menjadi TKW, haruslah bekerja pada sektor-sektor formal yang menggunakan skill seperti menjadi bidan, guru, dokter dan lain-lain.
Lukman mengaku kaum buruh mengapresiasi langkah ini. "Apalagi dalam mewujudkan rencana itu, beliau juga punya program pelatihan berbahasa asing bagi para calon tenaga kerja wanita yang akan diberangkatkan ke luar negeri," kata Lukman.
Dia menilai, langkah tersebut sangat bagus karena akan menaikkan daya tawar tenaga kerja wanita Indonesia di luar negeri. Tuan Guru Bajang Zainul Majdi juga telah menetapkan minimal tenaga kerja wanita yang diberangkatkan adalah mereka yang berpendidikan setara diploma tiga agar tidak lagi bekerja pada sektor informal.
Hal lain yang diapresiasi Lukman adalah sikap Tuan Guru Bajang Zainul Majdi, yang mau membuka dialog dengan buruh. "Dalam beberapa kesempatan saat memperingati hari buruh, beliau membuka pintu kepada buruh untuk melakukan dialog terkait berbagai persoalan yang dialami buruh. Ini merupakan sebuah langkah yang positif," ujarnya.
Lukman juga mengapresiasi prestasi Tuan Guru Bajang Zainul Majdi di bidang ketenagakerjaan yang berhasil menurunkan tingkat pengangguran di NTB. Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat tingkat pengangguran terbuka di Provinsi Nusa Tenggara Barat (NTB) per Agustus 2017 mencapai 3,32% atau turun 0,62% dibanding posisi Agustus 2016 yang berada pada angka 3,94%.
"Hal ini membuktikan kepiawaian seorang Tuan Guru Bajang Zainul Majdi yang bisa mengelola perekonomian daerah dengan baik," kata Lukman. Dengan demikian, kata dia, wajar jika para buruh berharap Tuan Guru Bajang Zainul Majdi mampu mewujudkan semua prestasi tersebut di level nasional.
"Karena itu kami tegaskan, kami kaum buruh, mendukung Tuan Guru Bajang Zainul Majdi untuk maju menjadi pemimpin nasional melalui ajang Pemilihan Presiden 2019. Semoga beliau mampu memimpin bangsa ini dengan amanah," pungkasnya.
Bahkan, TGB Zainul Majdi telah mendapatkan dukungan dari sejumlah elemen, salah satunya buruh. Jumat tanggal 2 Maret 2018, kelompok buruh yang menamakan diri "Solidaritas Buruh Cikarang Raya" menyatakan dukungannya terhadap Tuan Guru Bajang Zainul Majdi untuk maju di Pilpres 2019.
"Kami kaum buruh menyatakan dukungan kami kepada Tuan Guru Bajang Zainul Majdi agar tampil sebagai pemimpin bangsa," kata Koordinator Solidaritas Buruh Cikarang Raya, Lukman Hakim saat membacakan deklarasi dukungan buruh terhadap TGB dalam keterangan tertulisnya.
Lukman menegaskan, dukungan kalangan buruh muncul setelah melihat kiprah Tuan Guru Bajang Zainul Majdi dalam mengelola isu perburuhan selama memimpin Nusa Tengara Barat dua periode. "Kami menilai kebijakan perburuhan beliau cukup baik selama di NTB, dan kebijakan pro buruh ini, kami harap dapat diterapkan di level nasional jika beliau tampil memimpin bangsa ini ke depan," ujar Lukman.
Dalam hal penetapan upah buruh misalnya, Lukman menilai, Tuan Guru Bajang Zainul Majdi sudah berani menetapkan persentase kenaikan besaran upah buruh di atas persentase yang ditetapkan pemerintah. Seperti diketahui, Tuan Guru Bajang Zainul Majdi telah memutuskan Upah Minimum Provinsi Tahun 2018 naik sebesar 11,87%.
Besaran kenaikan UMP yang ditetapkan oleh TBG Zainul Majdi lebih tinggi dari usulan Apindo sebesar 8,71%, dan sedikit lebih rendah dari usulan serikat pekerja/buruh sebesar 13,96%. Sedangkan usulan pemerintah 11,71 persen
Selain soal upah, Lukman menilai, Tuan Guru Bajang Dr. H. Zainul Majdi selama ini juga telah menunjukkan keberpihakan terhadap pekerja perempuan. "Beliau belum lama ini berani mewacanakan untuk menyetop pengiriman tenaga kerja wanita ke luar negeri.
TGB Zainul Majdi menilai, pengiriman TKW ke luar negeri berbahaya karena mengancam keselamatan perempuan. Dia menegaskan, apabila warga NTB ingin menjadi TKW, haruslah bekerja pada sektor-sektor formal yang menggunakan skill seperti menjadi bidan, guru, dokter dan lain-lain.
Lukman mengaku kaum buruh mengapresiasi langkah ini. "Apalagi dalam mewujudkan rencana itu, beliau juga punya program pelatihan berbahasa asing bagi para calon tenaga kerja wanita yang akan diberangkatkan ke luar negeri," kata Lukman.
Dia menilai, langkah tersebut sangat bagus karena akan menaikkan daya tawar tenaga kerja wanita Indonesia di luar negeri. Tuan Guru Bajang Zainul Majdi juga telah menetapkan minimal tenaga kerja wanita yang diberangkatkan adalah mereka yang berpendidikan setara diploma tiga agar tidak lagi bekerja pada sektor informal.
Hal lain yang diapresiasi Lukman adalah sikap Tuan Guru Bajang Zainul Majdi, yang mau membuka dialog dengan buruh. "Dalam beberapa kesempatan saat memperingati hari buruh, beliau membuka pintu kepada buruh untuk melakukan dialog terkait berbagai persoalan yang dialami buruh. Ini merupakan sebuah langkah yang positif," ujarnya.
Lukman juga mengapresiasi prestasi Tuan Guru Bajang Zainul Majdi di bidang ketenagakerjaan yang berhasil menurunkan tingkat pengangguran di NTB. Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat tingkat pengangguran terbuka di Provinsi Nusa Tenggara Barat (NTB) per Agustus 2017 mencapai 3,32% atau turun 0,62% dibanding posisi Agustus 2016 yang berada pada angka 3,94%.
"Hal ini membuktikan kepiawaian seorang Tuan Guru Bajang Zainul Majdi yang bisa mengelola perekonomian daerah dengan baik," kata Lukman. Dengan demikian, kata dia, wajar jika para buruh berharap Tuan Guru Bajang Zainul Majdi mampu mewujudkan semua prestasi tersebut di level nasional.
"Karena itu kami tegaskan, kami kaum buruh, mendukung Tuan Guru Bajang Zainul Majdi untuk maju menjadi pemimpin nasional melalui ajang Pemilihan Presiden 2019. Semoga beliau mampu memimpin bangsa ini dengan amanah," pungkasnya.
(mhd)