Tangkal Isu SARA, Megawati Ingatkan Kader Berpolitik dengan Ideologi

JAKARTA - Ketua Umum Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP), Megawati Soekarnoputri mengaku isu SARA kerap dilancarkan kepada kader-kader partai berlambang banteng. Menurutnya, serangan ini juga pernah dirasakan Presiden Soekarno yang jelas-jelas mendirikan PNI, namun dituding PKI.

Hal serupa juga dirasakan PDIP yang dipimpinnya termasuk isu SARA juga menyerang Presiden Joko Wododo (Jokowi) yang dituding sebagai PKI dan keturunan China.

"Ibunya dikatakan orang China sampai saya bilang saya kenal sama ibunya Pak Jokowi sebelum jadi presiden. Jadi ibunya yang lain yang mana ya," ujar Mega dalam pidato HUT ke-45 PDIP, di JCC Senayan, Jakarta, Rabu (10/1/2018).

Dalam kesempatan itu, Megawati memberitahukan kepada Jokowi bahwa betapa bangsa Indonesia sudah terpengaruh budaya asing. Hal demikian, kata Mega, juga cukup disayangkan karena dikemas dengan nilai dan kesopanan yang disambungkan dengan opini personal tanpa pertanggungjawaban yang jelas.

Megawati menambahkan, mereka seakan tak tanggung-tanggung menjadikan SARA sebagai peluru untuk melancarkan hasrat politik. Maka itu, ia mengingatkan kepada kader agar menghindari isu SARA dalam kontestasi politik.

"Itulah sebabnya saya berulangkali mengingatkan kalian berpolitik harus berideologi tegas ideologi kita Pancasila," tandasnya.