Simulasi Dua Pasang Capres-Cawapres 2019 Versi Indo Barometer

Minggu, 03 Desember 2017 - 19:01 WIB
Simulasi Dua Pasang...
Simulasi Dua Pasang Capres-Cawapres 2019 Versi Indo Barometer
A A A
JAKARTA - Lembaga survei Indo Barometer telah membuat simulasi dua pasangan calon presiden (capres) dan calon wakil presiden (cawapres) 2019 mendatang. Simulasi itu jika Pemilu Presiden hanya diikuti oleh Joko Widodo (Jokowi) dan Prabowo Subianto.

Direktur eksekutif Indo Barometer, Muhammad Qodari mengatakan, lembaganya melakukan delapan simulasi yang kemudian diketahui hasilnya antara lain; pasangan Jokowi-Gatot Nurmantyo meraup 47.9 persen versus pasangan Prabowo-Anies Baswedan sebesar 19.4 persen.

"Rahasia/belum memutuskan/tidak tahu/tidak jawab sebesar 32.7 persen," kata Qodari dalam rilis surveinya, di Hotel Atlet Century, Senayan, Minggu (3/12/2017).

Kemudian pasangan Jokowi-Tito Karnavian (41.5%), versus Prabowo-Anies (21.7%). Rahasia/belum memutuskan/tidak tahu/tidak jawab (38.8%). Berikutnya, pasangan Jokowi-Budi Gunawan (41.2%) versus Prabowo-Anies (21.2%), belum memutuskan (37.5%).

Pasangan Jokowi-Sri Mulyani Indrawati (43.4%), versus pasangan Prabowo-Anies (21.5%) belum memutuskan 35.1%. Pasangan Jokowi-Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) sebesar 48.6% versus Prabowo-Anies (19.1%), belum memutuskan 32.3 %.

Pasangan Jokowi-Ridwan Kamil (46.6%) versus Prabowo-Anies (21.4%). Belum memutuskan 32%. Pasangan Jokowi-Puan Maharani (43.5%) versus Prabowo-Anies 21.7%) belum memutuskan 34.9%. "Terakhir pasangan Jokowi-Moeldoko (43.5%) versus Prabowo-Anies (22%). Belum memutuskan 34.5%," ujarnya.

Qodari mengatakan, survei dilaksanakan pada 15-23 November 2017 di seluruh provinsi di Indonesia yang meliputi 34 provinsi. Jumlah sampel sebanyak 120 responden, dengan margin of error lebih kurang 2.83 persen pada tingkat kepercayaan 95 persen.

Responden survei adalah WNI yang mempunyai hak pilih berdasarkan peraturan yang berlaku, yaitu warga negara yang minimal berusia 17 tahun atau lebih, atau sudah menikah pada saat survei dilakukan.

Dia melanjutkan, metode penarikan sampel yang digunakan adalah multistage random sampling. Menurutnya, teknik pengumpulan data yang digunakan adalah wawancara tatap muka responden yang menggunakan kuesioner.
(maf)
Berita Terkait
Sejarah Pemilu di Indonesia...
Sejarah Pemilu di Indonesia dari Masa ke Masa, Info Penting untuk Tugas Sekolah
Refly Harun: Putusan...
Refly Harun: Putusan MA Sama Sekali Tak Pengaruhi Hasil Pilpres 2019
Haikal Hassan: Hentikan...
Haikal Hassan: Hentikan Sebut Cebong-Kadrun, Enggak Malu Sama Orang Tua Kita Dulu
Anies Blak-blakan 2...
Anies Blak-blakan 2 Kali Tolak Tawaran Jadi Capres di Pilpres 2019
Gelar Konser Rakyat,...
Gelar Konser Rakyat, Warga Pacitan Deklarasi Dukung Cak Imin Presiden 2024
Kilas Balik Nomor Urut...
Kilas Balik Nomor Urut Capres-Cawapres, dari Pilpres 2004 hingga Pilpres 2019
Berita Terkini
Prabowo Hadiri Townhall...
Prabowo Hadiri Townhall Meeting Danantara Bersama BUMN, Ini yang Dibahas
2 menit yang lalu
Hadiri Seminar UI, Sri...
Hadiri Seminar UI, Sri Gusni: Perempuan Bisa Memimpin lewat Keberanian ala Kartini
40 menit yang lalu
Purnawirawan TNI Minta...
Purnawirawan TNI Minta Wapres Diganti, Golkar: Hingga saat Ini Gibran Tak Ada Pelanggaran
2 jam yang lalu
Kapal Patroli Bakamla...
Kapal Patroli Bakamla Gagalkan Penyelundupan Beras dan Gula Pasir dari Malaysia
2 jam yang lalu
Infrastruktur dan Pembiayaan
Infrastruktur dan Pembiayaan
3 jam yang lalu
Ada Produk Haram Berlabel...
Ada Produk Haram Berlabel Halal, MUI Dorong Tingkatkan Pengawasan
9 jam yang lalu
Infografis
7 Negara Paling Korup...
7 Negara Paling Korup di Dunia versi Transparency International
Copyright ©2025 SINDOnews.com All Rights Reserved