Dekan FMP Unhan Paparkan Peran Indonesia Meredam Konflik di LCS
Dekan FMP Unhan Paparkan Peran Indonesia Meredam Konflik di LCS
A
A
A
JAKARTA - Dekan Fakultas Manajemen Pertahanan (FMP) Universitas Pertahanan (Unhan) Laksda TNI Amarulla Octavian berkunjung ke Bucharest pada 20-21 November 2017. Kunjungan tersebut untuk memenuhi undangan dari Rumania “Carol I” National Defence University,
Disambut langsung oleh Rektor dan pejabat rektorat lainnya, Dekan FMP Unhan memberikan kuliah umum di hadapan puluhan mahasiswa dari Program Studi (Prodi) S-2 dan S-3 Ilmu Kemiliteran serta Kajian Keamanan dan Intelijen.
Kuliah umum berjudul The South China Sea Dispute and Indonesia’s Maritime Defense Management mendapat sambutan baik dan apresiasi dengan banyaknya pertanyaan yang diajukan baik oleh mahasiswa maupun para profesor.
"Materi kuliah memberikan pencerahan atas peran penting Indonesia selama ini dalam meredam eskalasi konflik di Laut Cina Selatan dengan lebih mengutamakan diplomasi berdasarkan hukum internasional," ujar Octavian, Rabu (22/11/2017).
Menurut dian, peran sentral Indonesia di dalam keanggotaan ASEAN sejalan dengan visi pemerintah menjadikan Indonesia sebagai Poros Maritim Dunia sesuai kepentingan nasional yang ingin dicapai.
Kesempatan selanjutnya adalah benchmarking Prodi S-3 dan menyusun tahapan penelitian bersama kedua universitas mendukung rencana pembukaan Prodi S-3 di Unhan tahun depan.
Bersama Duta Besar RI Diar Nubiatoro, Dekan FMP diterima pejabat tinggi Kementerian Pertahanan Rumania dan Kementerian Luar Negeri Rumania. Kedua kementerian sangat antusias mendukung program kerjasama antara kedua universitas di bidang pertahanan.
Agenda pembahasan kedua kementerian terkait kerjasama pendidikan pertahanan juga dinilai selaras dengan kebijakan umum Uni Eropa terhadap ASEAN pada umumnya dan Indonesia pada khususnya.
"Pentingnya kerjasama pendidikan pertahanan antara kedua universitas juga dapat dimanfaatkan oleh Unhan untuk memahami lebih mendalam bagaimana militer Rumania berkontribusi kepada Angkatan Bersenjata Uni Eropa sekaligus NATO," katanya.
Disambut langsung oleh Rektor dan pejabat rektorat lainnya, Dekan FMP Unhan memberikan kuliah umum di hadapan puluhan mahasiswa dari Program Studi (Prodi) S-2 dan S-3 Ilmu Kemiliteran serta Kajian Keamanan dan Intelijen.
Kuliah umum berjudul The South China Sea Dispute and Indonesia’s Maritime Defense Management mendapat sambutan baik dan apresiasi dengan banyaknya pertanyaan yang diajukan baik oleh mahasiswa maupun para profesor.
"Materi kuliah memberikan pencerahan atas peran penting Indonesia selama ini dalam meredam eskalasi konflik di Laut Cina Selatan dengan lebih mengutamakan diplomasi berdasarkan hukum internasional," ujar Octavian, Rabu (22/11/2017).
Menurut dian, peran sentral Indonesia di dalam keanggotaan ASEAN sejalan dengan visi pemerintah menjadikan Indonesia sebagai Poros Maritim Dunia sesuai kepentingan nasional yang ingin dicapai.
Kesempatan selanjutnya adalah benchmarking Prodi S-3 dan menyusun tahapan penelitian bersama kedua universitas mendukung rencana pembukaan Prodi S-3 di Unhan tahun depan.
Bersama Duta Besar RI Diar Nubiatoro, Dekan FMP diterima pejabat tinggi Kementerian Pertahanan Rumania dan Kementerian Luar Negeri Rumania. Kedua kementerian sangat antusias mendukung program kerjasama antara kedua universitas di bidang pertahanan.
Agenda pembahasan kedua kementerian terkait kerjasama pendidikan pertahanan juga dinilai selaras dengan kebijakan umum Uni Eropa terhadap ASEAN pada umumnya dan Indonesia pada khususnya.
"Pentingnya kerjasama pendidikan pertahanan antara kedua universitas juga dapat dimanfaatkan oleh Unhan untuk memahami lebih mendalam bagaimana militer Rumania berkontribusi kepada Angkatan Bersenjata Uni Eropa sekaligus NATO," katanya.
(pur)
Explore More