Sekjen Kemhan: Konflik Antarnegara Menyulut Tumbuhnya Kelompok Ekstrem

Rabu, 21 Juni 2023 - 15:15 WIB
loading...
Sekjen Kemhan: Konflik...
Sekjen Kemhan Marsdya TNI Donny Ermawan Taufanto menyampaikan materi forum dialog The 20th ASEAN Regional Forum Security Policy Conference (ASPC). Foto/Kemhan
A A A
JAKARTA - Konflik antara negara berdaulat dapat menyulut tumbuhnya terorisme dan kelompok ekstrem. Hal tersebut diungkap Sekretaris Jenderal Kementerian Pertahanan (Sekjen Kemhan) Marsdya TNI Donny Ermawan Taufanto dalam forum dialog 'The 20th ASEAN Regional Forum Security Policy Conference (ASPC)'.

"Konflik antarnegara juga dapat menyulut tumbuhnya terorisme dan kelompok ekstrem lainnya, dan lebih jauh dapat mendestabilisasi kawasan-kawasan terdampak serta berpotensi menyebarluaskan tindak kekerasan di perbatasan-perbatasan mereka," kata Donny di Hotel Shangri-La, Jakarta Pusat, Rabu (21/6/2023).

Dalam acara yang dihadiri perwakilan dari 27 negara anggota dan negara mitra ASEAN itu, Donny menilai konflik atau perang antara negara berdaulat merupakan tantangan keamanan global yang serius. Terlebih, kerusakan tidak hanya terjadi pada kedua negara yang bertikai, melainkan juga bagi komunitas global yang lebih luas.

"Konflik semacam itu akan menghasilkan korban jiwa, kerusakan infrastruktur, perpindahan masyarakat, dan juga disrupsi terhadap pangan global dan rantai pasok energi," katanya.

"Konflik semacam itu juga memiliki dampak jangka panjang terhadap hubungam diplomatik, perdagangan, dan stabilitas politik," sambungnya.



Tidak hanya konflik antarnegara, Donny menjelaskan situasi di Myanmar akibat junta militer pun menjadi kekhawatiran ASEAN.

"Meningkatnya kekerasan telah berdampak tidak hanya terhadap rakyat Myanmar, tetapi juga pada upaya membangun komunitas ASEAN. Lima Poin Konsensus ASEAN tetap menjadi acuan utama ASEAN dalam menghadapi perkembangan situasi di Myanmar," katanya.

Oleh karena itu, kata Donny, Indonesia ingin terus menggemakan komitmen bersama ASEAN untuk membantu Myanmar dalam menemukan solusi damai, dan tahan lama untuk mengatasi krisis domestiknya.

"Sekaligus mengingat kembali komitmen Myanmar untuk mengimplementasikan Lima Poin Konsensus ASEAN secara keseluruhan," ucapnya.
(muh)
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.2098 seconds (0.1#10.140)