Soal Pembelian Senjata, Menhan Akan Bertemu Panglima TNI
A
A
A
JAKARTA - Menteri Pertahanan (Menhan) Ryamizard Ryacudu memastikan mengizinkan pembelian 521 pucuk senjata dan 72.750 butir peluru yang dipesan Badan Intelijen Negara (BIN) untuk kepentingan pendidikan anggota intelijen.
Menurut Ryamizard, kepastian mengenai hal itu sekaligus untuk mengakhiri polemik tentang isu impor 5.000 pucuk senjata yang sempat menjadi perbincangan publik.
Dalam hal ini, Ryamizard mengaku akan bertemu Panglima TNI Jenderal Gatot Nurmantyo. "Pasti (bertemu Panglima TNI-red)," kata Ryamizard di Kantor Kementerian Pertahanan, Jakarta, Selasa (26/9/2017). (Baca juga: Waspadai Operasi Asing untuk Adu Domba TNI, Polri, dan BIN )
Kendati akan bertemu Panglima TNI, namun dia tidak bisa dipastikan waktunya. Sebab, Menhan besok akan terbang ke Malaysia untuk melakukan kegiatan yang berhubungan dengan tugasnya sebagai Menhan.
Menurut dia, setidaknya melalui keterangan pers dirinya hari ini akan mengakhiri perdebatan atau miskomunikasi soal isu senjata.
Ryamizard mengatakan, komunikasinya dengan instansi lain, termasuk Panglima TNI berjalan baik. "Saya ini orang netral, enggak ada blok-blok. Tidak ada saya benci dengan TNI dan polisi. Kalau saya benci polisi, tentara, berarti saya bukan Menhan," katanya.
Menurut Ryamizard, kepastian mengenai hal itu sekaligus untuk mengakhiri polemik tentang isu impor 5.000 pucuk senjata yang sempat menjadi perbincangan publik.
Dalam hal ini, Ryamizard mengaku akan bertemu Panglima TNI Jenderal Gatot Nurmantyo. "Pasti (bertemu Panglima TNI-red)," kata Ryamizard di Kantor Kementerian Pertahanan, Jakarta, Selasa (26/9/2017). (Baca juga: Waspadai Operasi Asing untuk Adu Domba TNI, Polri, dan BIN )
Kendati akan bertemu Panglima TNI, namun dia tidak bisa dipastikan waktunya. Sebab, Menhan besok akan terbang ke Malaysia untuk melakukan kegiatan yang berhubungan dengan tugasnya sebagai Menhan.
Menurut dia, setidaknya melalui keterangan pers dirinya hari ini akan mengakhiri perdebatan atau miskomunikasi soal isu senjata.
Ryamizard mengatakan, komunikasinya dengan instansi lain, termasuk Panglima TNI berjalan baik. "Saya ini orang netral, enggak ada blok-blok. Tidak ada saya benci dengan TNI dan polisi. Kalau saya benci polisi, tentara, berarti saya bukan Menhan," katanya.
(dam)