Parpol Bersih dan Sehat Bakal Lahirkan Pemimpin Berintegritas
Parpol Bersih dan Sehat Bakal Lahirkan Pemimpin Berintegritas
A
A
A
JAKARTA - Peneliti senior Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI) Syamsudin Haris menekankan, pentingnya partai politik (parpol) memiliki sebuah sistem integritas yang dapat membentuk partai menjadi bersih dan sehat.
Hal itu dikatakan Syamsudin saat menyampaikan paparannya dalam diskusi "Sistem Integritas Partai Politik" (Sistem Etik, Rekrutmen dan Kaderisasi serta Pendanaan Partai Politik) yang digelar bersama Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) serta LIPI di Kantor DPP Perindo, Jumat (15/9/2017).
Menurut Syamsudin, melalui parpol yang berintegritas, bersih, dan sehat, maka akan melahirkan calon pemimpin berintegritas dan meminimalisir risiko korupsi politik.
"Poinnya kami ingin membangun partai yang sehat, sebab asumsinya parpol sehat akan menghasilkan demokrasi sehat dan bersih," kata Syamsudin.
Diakuinya, saat ini kepercayaan masyarakat terhadap parpol sangat rendah, hal itu terjadi karena adanya jarak yang cukup jauh antara idealisasi politik dengan fakta yang ada di masyarakat.
Jarak inilah yang menurut dia coba diatasi dengan sistem integritas, agar diterapkan oleh setiap parpol dalam kegiatannya.
"Jadi dalam hal ini KPK ajak kami kerja sama agar sistem ini dilembagakan sebagai pijakan partai bersikap, bertingkah laku dalam politik Indonesia," tutur Syamsudin.
Hal itu dikatakan Syamsudin saat menyampaikan paparannya dalam diskusi "Sistem Integritas Partai Politik" (Sistem Etik, Rekrutmen dan Kaderisasi serta Pendanaan Partai Politik) yang digelar bersama Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) serta LIPI di Kantor DPP Perindo, Jumat (15/9/2017).
Menurut Syamsudin, melalui parpol yang berintegritas, bersih, dan sehat, maka akan melahirkan calon pemimpin berintegritas dan meminimalisir risiko korupsi politik.
"Poinnya kami ingin membangun partai yang sehat, sebab asumsinya parpol sehat akan menghasilkan demokrasi sehat dan bersih," kata Syamsudin.
Diakuinya, saat ini kepercayaan masyarakat terhadap parpol sangat rendah, hal itu terjadi karena adanya jarak yang cukup jauh antara idealisasi politik dengan fakta yang ada di masyarakat.
Jarak inilah yang menurut dia coba diatasi dengan sistem integritas, agar diterapkan oleh setiap parpol dalam kegiatannya.
"Jadi dalam hal ini KPK ajak kami kerja sama agar sistem ini dilembagakan sebagai pijakan partai bersikap, bertingkah laku dalam politik Indonesia," tutur Syamsudin.
(maf)
Explore More