Diplomasi PDIP dan LDP Perkuat Kerja Sama Indonesia-Jepang
A
A
A
JAKARTA - Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) dan Liberal Demokratic Party (Partai Demokrat Liberal Jepang) mengadakan pertemuan khusus dalam rangka turut menopang dan memperkuat kerja sama kedua negara, Indonesia-Jepang, yang sudah terjalin selama ini.
Dalam pertemuan tersebut, dari PDIP diwakili Sekjen Hasto Kristiyanto yang didampingi beberapa fungsionaris DPP seperti Heri Ahmadi, Daniel Lumban Tobing, dan Hanjaya. Adapun dari LDP hadir dipimpin langsung Ketua Dewan Riset Kebijakan LDP Jepang, Motegi Toshimitsu bersama rombongan.
Sebelum dimulai pertemuan, Hasto dan Motegi terlebih dahulu berfoto di depan poster Presiden pertama Indonesia, yang juga Proklamator Kemerdekaan, Soekarno.
Saat membuka pertemuan, Hasto menyampaikan salam dari Ketua Umum PDIP Megawati Soekarnoputri yang tidak bisa menyambut karena sedang ada di luar negeri. Kemudian Hasto menyampaikan pesan Megawati, bahwa Indonesia dan Jepang adalah dua negara yang punya kerja sama strategis dan itu sudah berjalan cukup lama.
"Beliau juga menyampaikan sebagai hubungan baik kedua negara, Presiden Joko Widodo sudah enam kali melakukan pertemuan dengan PM Jepang Yang Mulia Sinzho Abe dalam dua tahun terakhir ini," ujar Hasto saat membuka pertemuan di Kantor DPP PDI Perjuangan, Jalan Diponegoro, Jakarta Pusat, Kamis (27/7/2017).
Hasto melanjutkan, hubungan baik dan antar kedua negara tidak hanya dari aspek kebudayaan, melainkan juga dari sisi investasi dimana Jepang adalah negara terbesar kedua yang menanamkan investasi di Indonesia.
"Demikian juga ekonomi dan perdagangan, kerja sama dengan Jepang merupakan terbesar ke tiga dari sisi impor dan ekspor," ucapnya.
Sementara, Motegi Toshimitsu dalam sambutannya menyatakan kesannya yang mendalam karena begitu masuk DPP PDIP bisa berfoto bersama Sekjen PDIP di depan gambar Bung Karno.
"Sejak tahun 1945, sejak Soekarno menjabat Presiden pertama Indonesia, sudah membawa perkembangan besar, pemimpin yang diperhitungkan di Asia," katanya.
Menurut dia, semangat Soekarno tentu diwariskan ke PDIP saat ini dalam setiap langkah dan semangat perjuangannya. Terkait dengan kerja sama antar keduanya, kata dia, memang ada banyak yang bisa terus ditingkatkan.
"Dan Jepang juga ingin meningkatkan kerja sama dalam pembangunan infrastruktur bermutu tinggi, khususnya di bidang listrik dan perhubungan," ungkapnya.
Motegi Toshimitsu pun mengapresiasi langkah PDIP yang turut membangun komunikasi untuk meningkatkan kerja sama dengan partai lain di beberapa negara. Hal itu menurut dia penting untuk menopang dan memperkuat kerja sama yang dilakukan antar pemerintah.
"Hubungan kawasan antara Jepang dan Indonesia penting tidak hanya antar pemerintah, tetapi juga antar partai, seperti yang dilakukan PDI Perjuangan, yang ada di pemerintahan," tukasnya.
Hasto pun menekankan pentingnya kerja sama antar kedua pemerintahan di berbagai bidang dan juga kerjasama antar kedua partai politik. "Kita juga ingin mendorong program kerjasama kepala daerah yang diusung PDIP dan LDP," tambah Hasto.
Selepas pertemuan, Hasto mengajak Motegi dan rombongan untuk mengunjungi sejumlah ruangan. Selanjutnya Hasto mengajak mereka makan bersama. Banyak guyon yang dilontarkan kedua belah pihak di momen tersebut. Pertemuan itu ditutup dengan tukar menukar cenderamata dari kedua belah pihak.
Dalam pertemuan tersebut, dari PDIP diwakili Sekjen Hasto Kristiyanto yang didampingi beberapa fungsionaris DPP seperti Heri Ahmadi, Daniel Lumban Tobing, dan Hanjaya. Adapun dari LDP hadir dipimpin langsung Ketua Dewan Riset Kebijakan LDP Jepang, Motegi Toshimitsu bersama rombongan.
Sebelum dimulai pertemuan, Hasto dan Motegi terlebih dahulu berfoto di depan poster Presiden pertama Indonesia, yang juga Proklamator Kemerdekaan, Soekarno.
Saat membuka pertemuan, Hasto menyampaikan salam dari Ketua Umum PDIP Megawati Soekarnoputri yang tidak bisa menyambut karena sedang ada di luar negeri. Kemudian Hasto menyampaikan pesan Megawati, bahwa Indonesia dan Jepang adalah dua negara yang punya kerja sama strategis dan itu sudah berjalan cukup lama.
"Beliau juga menyampaikan sebagai hubungan baik kedua negara, Presiden Joko Widodo sudah enam kali melakukan pertemuan dengan PM Jepang Yang Mulia Sinzho Abe dalam dua tahun terakhir ini," ujar Hasto saat membuka pertemuan di Kantor DPP PDI Perjuangan, Jalan Diponegoro, Jakarta Pusat, Kamis (27/7/2017).
Hasto melanjutkan, hubungan baik dan antar kedua negara tidak hanya dari aspek kebudayaan, melainkan juga dari sisi investasi dimana Jepang adalah negara terbesar kedua yang menanamkan investasi di Indonesia.
"Demikian juga ekonomi dan perdagangan, kerja sama dengan Jepang merupakan terbesar ke tiga dari sisi impor dan ekspor," ucapnya.
Sementara, Motegi Toshimitsu dalam sambutannya menyatakan kesannya yang mendalam karena begitu masuk DPP PDIP bisa berfoto bersama Sekjen PDIP di depan gambar Bung Karno.
"Sejak tahun 1945, sejak Soekarno menjabat Presiden pertama Indonesia, sudah membawa perkembangan besar, pemimpin yang diperhitungkan di Asia," katanya.
Menurut dia, semangat Soekarno tentu diwariskan ke PDIP saat ini dalam setiap langkah dan semangat perjuangannya. Terkait dengan kerja sama antar keduanya, kata dia, memang ada banyak yang bisa terus ditingkatkan.
"Dan Jepang juga ingin meningkatkan kerja sama dalam pembangunan infrastruktur bermutu tinggi, khususnya di bidang listrik dan perhubungan," ungkapnya.
Motegi Toshimitsu pun mengapresiasi langkah PDIP yang turut membangun komunikasi untuk meningkatkan kerja sama dengan partai lain di beberapa negara. Hal itu menurut dia penting untuk menopang dan memperkuat kerja sama yang dilakukan antar pemerintah.
"Hubungan kawasan antara Jepang dan Indonesia penting tidak hanya antar pemerintah, tetapi juga antar partai, seperti yang dilakukan PDI Perjuangan, yang ada di pemerintahan," tukasnya.
Hasto pun menekankan pentingnya kerja sama antar kedua pemerintahan di berbagai bidang dan juga kerjasama antar kedua partai politik. "Kita juga ingin mendorong program kerjasama kepala daerah yang diusung PDIP dan LDP," tambah Hasto.
Selepas pertemuan, Hasto mengajak Motegi dan rombongan untuk mengunjungi sejumlah ruangan. Selanjutnya Hasto mengajak mereka makan bersama. Banyak guyon yang dilontarkan kedua belah pihak di momen tersebut. Pertemuan itu ditutup dengan tukar menukar cenderamata dari kedua belah pihak.
(kri)