Tidak Diundang ke Istana, PAN: Kita Santai Saja!
A
A
A
JAKARTA - Presiden Joko Widodo (Jokowi) membahas sejumlah persoalan bersama enam fraksi partai politik (parpol) pendukung pemerintah di Istana Kepresidenan, Jakarta, Senin 24 Juli 2017.
Namun, tidak ada perwakilan Fraksi Partai Amanat Nasional (PAN) dalam pertemuan tersebut. Lalu, apakah Fraksi PAN mengaku tidak tersinggung?
"Ngapain tersinggung, biasa aja," ujar Sekretaris Fraksi PAN DPR Yandri Susanto dihubungi wartawan, Selasa (25/7/2017). (Baca Juga: PDIP Anggap PAN Bukan Lagi Pendukung Pemerintah)
Menurut dia, Fraksi PAN biasa saja menanggapi pertemuan Presiden Jokowi dengan enam fraksi parpol pendukung pemerintah kemarin. "Ah kita santai saja, biasa aja kita nikmati saja kan," ujar anggota komisi II DPR ini.
Dia mengakui Fraksi PAN tidak diundang dalam pertemuan dengan Presiden Jokowi di Istana Kepresidenan. "Enggak, saya sudah konfirmasi enggak ada," paparnya.
Kendati demikian, Yandri menegaskan PAN masih berada di barisan Parpol pendukung pemerintah hingga saat ini. "Ya kita kan pasif. Kalau diundang kita datang, kalau enggak diundang, bagaimana?" ujarnya.
Enam fraksi parpol yang diundang ke Istana Jakarta dan menggelar pertemuan dengan Jokowi, yakni Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP), Partai Golkar, Partai Hanura, Partai Nasdem, Partai Persatuan Pembangunan (PPP) dan Partai Kebangkitan Bangsa (PKB).
Sebelumnya, keberadaan PAN dalam koalisi dipertanyakan PDIP. Kondisi itu terjadi pascapengambilan keputusan rapat paripurna revisi Undang-Udang tentang Penyelenggaraan Pemilu pada Jumat 21 Juli 2017.
Dalam rapat itu, PAN bersama Fraksi Gerindra, Fraksi PKS, Fraksi Demokrat melakukan aksi meninggalkan ruangan (walk out) karena tidak setuju opsi yang muncul dalam paripurna, salah satu penerapan syarat ambang batas pencalonan presiden (presidential threshold) sebesar 20% dari perolehan kursi DPR dan 25% perolehan suarah sah nasional.
Namun, tidak ada perwakilan Fraksi Partai Amanat Nasional (PAN) dalam pertemuan tersebut. Lalu, apakah Fraksi PAN mengaku tidak tersinggung?
"Ngapain tersinggung, biasa aja," ujar Sekretaris Fraksi PAN DPR Yandri Susanto dihubungi wartawan, Selasa (25/7/2017). (Baca Juga: PDIP Anggap PAN Bukan Lagi Pendukung Pemerintah)
Menurut dia, Fraksi PAN biasa saja menanggapi pertemuan Presiden Jokowi dengan enam fraksi parpol pendukung pemerintah kemarin. "Ah kita santai saja, biasa aja kita nikmati saja kan," ujar anggota komisi II DPR ini.
Dia mengakui Fraksi PAN tidak diundang dalam pertemuan dengan Presiden Jokowi di Istana Kepresidenan. "Enggak, saya sudah konfirmasi enggak ada," paparnya.
Kendati demikian, Yandri menegaskan PAN masih berada di barisan Parpol pendukung pemerintah hingga saat ini. "Ya kita kan pasif. Kalau diundang kita datang, kalau enggak diundang, bagaimana?" ujarnya.
Enam fraksi parpol yang diundang ke Istana Jakarta dan menggelar pertemuan dengan Jokowi, yakni Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP), Partai Golkar, Partai Hanura, Partai Nasdem, Partai Persatuan Pembangunan (PPP) dan Partai Kebangkitan Bangsa (PKB).
Sebelumnya, keberadaan PAN dalam koalisi dipertanyakan PDIP. Kondisi itu terjadi pascapengambilan keputusan rapat paripurna revisi Undang-Udang tentang Penyelenggaraan Pemilu pada Jumat 21 Juli 2017.
Dalam rapat itu, PAN bersama Fraksi Gerindra, Fraksi PKS, Fraksi Demokrat melakukan aksi meninggalkan ruangan (walk out) karena tidak setuju opsi yang muncul dalam paripurna, salah satu penerapan syarat ambang batas pencalonan presiden (presidential threshold) sebesar 20% dari perolehan kursi DPR dan 25% perolehan suarah sah nasional.
(dam)