Jurnalis Koran SINDO Luncurkan Buku Metamorfosis Sandi Komunikasi Korupsi

Rabu, 17 Mei 2017 - 13:28 WIB
Jurnalis Koran SINDO Luncurkan Buku Metamorfosis Sandi Komunikasi Korupsi
Jurnalis Koran SINDO Luncurkan Buku Metamorfosis Sandi Komunikasi Korupsi
A A A
JAKARTA - Sebuah buku berjudul Metamorfosis Sandi Komunikasi Korupsi karya Jurnalis Koran SINDO Sabir Laluhu, ‎diluncurkan di Gedung Merah Putih Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK), Jalan Kuningan Persada, Jakarta, Rabu (17/5/2017).

Sejumlah tokoh pun dihadirkan untuk membedah buku tersebut, seperti mantan Ketua Mahkamah Konstitusi (MK) Hamdan Zoelva dan Pakar Komunikasi Politik Effendi Gazhali.

Selain para kerabat, keluarga, pegawai KPK, acara itu juga dihadiri oleh jajaran redaksi Koran SINDO. Wakil Ketua KPK ‎Alexander Marwata pun mengapresiasi hasil karya jurnalis Koran SINDO itu.

Menurut Alexander, buku itu sangat menarik. Dia mengaku sudah membaca sebagian isi buku tersebut. "Lebih detail, karena dibumbui kejadian-kejadian lucu di belakang sidang," kata Alexander dalam sambutannya.

Sementara itu, Sabir Laluhu dalam kesempatan itu menjelaskan pesan yang disampaikan dalam buku yang ditulisnya itu. "Soal isi buku ini, sebenarnya sederhana. Kalau dilihat kasus korupsi, maka korupsi itu tidak berdiri sendiri, dia berdiri dengan locus dengan keilmuan lain, makanya di sini kalau melihat komunikasi, disitulah sebenarnya inti dari buku ini," kata Sabir dalam kesempatan sama.

Dia menambahkan, perspektif yang dipakai dalam buku itu adalah menganalisa penegakan hukum, khususnya korupsi dengan ilmu komunikasi. "Buku ini mengulas tidak hanya kasus di Indonesia, tapi kasus di 15 negara lain," paparnya.

Data tersebut diperolehnya dari KPK. Sementara itu, mantan Ketua MK Hamdan Zoelva mengaku sudah membaca buku tersebut. "Ada yang menarik sepintas saya baca, saudara Sabir ini menulis dengan sangat detail, cermat, lengkap, memang seperti sebuah reportase, secara keseluruhan, makanya enggak mau ada yang ketinggalan, makanya tebal," ucap Hamdan.

Pakar Komunikasi Politik Effendi Gazhali pun mengaku sudah membaca sebagian isi buku itu. "Buku ini membuat ada enam sandi dari negara lain," katanya.
(maf)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.7851 seconds (0.1#10.140)
pixels