Pengusaha Mulai Merapat

Jum'at, 21 April 2017 - 08:20 WIB
Pengusaha Mulai Merapat
Pengusaha Mulai Merapat
A A A
MESKI belum resmi mendapat pengukuhan dari Komisi Pemilihan Umum (KPU) sebagai pemenang Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) DKI Jakarta, Anies Baswedan dan Sandiaga Uno sudah mendapat berbagai peringatan dan pesanan dari berbagai pihak, terutama berkaitan dengan janji-janji yang dilontarkan selama masa kampanye untuk direalisasi kelak saat memimpin Jakarta.

Kalangan pengusaha yang tergabung di bawah payung Asosiasi Pengusaha Indonesia (Apindo) telah berpesan kepada Anies-Sandi agar tidak menerbitkan peraturan daerah yang dapat menghambat dunia usaha, bahkan meminta pemenang Pilkada DKI Jakarta itu turut serta memecahkan masalah yang dihadapi pengusaha.

Masa kampanye yang diwarnai suasana panas di antara para pendukung calon gubernur sempat membuat ketar-ketir para pengusaha, sehingga tidak sedikit di antara mereka memilih wait and see siapa kelak pemenang yang akan menjadi "jawara" Jakarta.

Selain itu kalangan pengusaha juga meminta pasangan Anies-Sandi yang dinyatakan sukses memenangi Pilkada DKI Jakarta sesaat seusai pencoblosan berdasarkan versi hitung cepat lembaga survei untuk fokus mengatasi macet dan banjir. Dua persoalan klasik di wilayah Ibu Kota ini masih terus jadi momok serius bagi warga Jakarta.

Kalangan pengusaha memberi apresiasi tersendiri terhadap pemerintah yang berhasil melaksanakan Pilkada DKI Jakarta yang aman dan lancar. Tentu, harapan selanjutnya adalah bagaimana agar suasana Ibu Kota kembali stabil sehingga iklim bisnis pun normal kembali.

Selama masa kampanye, pelaku dunia usaha memang sangat hati-hati dalam beraktivitas. Pasalnya, tensi politik yang sangat tinggi berpotensi muncul tindakan yang tidak diharapkan dari masyarakat karena terpancing segala bentuk provokasi. Patut disyukuri meski tensi politik sangat tinggi sepanjang masa kampanye, Pilkada DKI Jakarta yang berlangsung dua putaran berjalan aman dan tenteram.

Kalangan pengusaha berharap dalam masa transisi pergantian dari pejabat gubernur lama kepada gubernur terpilih tidak muncul kebijakan yang tidak bersahabat dengan dunia usaha, terutama terkait kepastian hukum, perizinan, dan keamanan dalam menjalankan usaha.

Sebelumnya, suara senada juga dilontarkan Menteri Perdagangan (Mendag) Enggartiasto Lukita seusai menyalurkan hak suara memilih pemimpin Jakarta bahwa siapa pun yang terpilih harus bisa membuat aturan yang ramah bagi pengusaha dan investor asing. Saatnya menghilangkan berbagai aturan yang merepotkan.

Melihat pelaksanaan Pilkada DKI Jakarta yang berjalan aman dan lancar, sejumlah ekonom optimistis bisa merangsang para investor asing yang awalnya wait and see untuk segera menggelontorkan kembali dananya.

Sikap investor yang menahan diri sambil menunggu hasil Pilkada DKI Jakarta adalah hal yang wajar mengingat Jakarta adalah etalase Indonesia. Sepanjang kuartal pertama tahun ini, investasi yang bergerak masih didominasi sektor publik dan nonbangunan.

Seiring dengan adanya kepastian pemimpin baru Jakarta, kalangan ekonom sepakat bahwa investasi di sektor riil bakal marak pada kuartal kedua tahun ini. Mengutip pernyataan ekonom Samuel Asset Management, Lana Soelistianingsih, kondisi perekonomian di dalam negeri akan lebih tenang bila Pilkada DKI Jakarta berlangsung aman dan tertib.

Prediksi sang ekonom tidak berlebihan dan benar adanya. Ibaratnya bibir Lana belum kering dengan pernyataan perkembangan perekonomian yang bakal membaik pasca-Pilkada DKI Jakarta, gerak dan respons sejumlah grup usaha besar secara terbuka sudah menyatakan dukungan untuk menyukseskan program Anies-Sandi yang mendapat amanah memimpin Jakarta.

Grup usaha besar yang juga tercatat sebagai salah satu pemain kelas kakap di bidang properti siap berpartisipasi dan menyukseskan program perumahan dengan down payment (DP) 0 rupiah. Putra mahkota Grup Lippo John Riady telah menyatakan siap bekerja sama dengan pemerintah DKI Jakarta untuk mewujudkan program perumahan DP 0 rupiah.

Sebagai pengusaha, John Riady mengaku tertarik dengan program perumahan Anies-Sandi karena dapat menggenjot daya beli masyarakat pada sektor perumahan. Sepanjang masa kampanye, program perumahan DP 0 rupiah memang mengundang kontroversi. Bahkan program itu digunakan pesaingnya sebagai titik masuk untuk menyerang Anies-Sandi karena dinilai tidak rasional dan sulit untuk diwujudkan.

Sekarang fakta berkata lain, gubernur terpilih belum aktif, tetapi pengusaha sudah mengincar program perumahan tersebut. Semoga respons pengusaha itu bukan sekadar pemanis untuk meraih cantolan pada penguasa baru Jakarta, Anies-Sandi.
(maf)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.1075 seconds (0.1#10.140)