Perindo dan Masa Depan Jakarta
A
A
A
Anna Luthfie
Ketua DPP Partai Perindo
DUKUNGAN Partai Persatuan Indonesia (Perindo) kepada pasangan calon Gubernur dan Wakil Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan-Sandiaga Uno di Pilkada DKI Jakarta secara formal bakal digelar pada tanggal 14 Maret 2017 di Kelapa Gading. Hal ini musti dibaca sebagai kesungguhan komitmen dan hasil ijtihad politik partai.
Dari hasil perenungan dan kajian serta bacaan atas tanda-tanda zaman serta ikhtiar partai dalam rangka mendekatkan diri kepada masyarakat Ibu Kota dan juga dalam rangka menjawab keresahan dan kegalauan warga Jakarta, akhirnya Perindo memilih memenangkan pasangan Anies-Sandi, suara atau aspirasi masyarakat yang menghendaki perubahan harus diperjuangkan.
Perubahan itu adalah pergantian kepemimpinan yang lebih merakyat, humanis, dan meletakkan semua kepentingan warganya. Sekali lagi semua warganya, tidak hanya untuk kepentingan kelompok tertentu. Tagline “Maju Kotanya, Bahagia Warganya” serasa pas untuk menggambarkan kebutuhan dan aspirasi warga Kota Jakarta saat ini.
Hal-hal inilah yang menjadi titik temu antara pasangan Anies-Sandi dan sejumlah kekuatan kelompok masyarakat, termasuk Perindo, sebagai entitas partai politik baru.
Pertemuan Ketua Umum Perindo Harry Tanoesoedibjo dengan Anies-Sandi adalah wujud komitmen partai ini untuk terlibat aktif dalam kontestasi perebutan kursi pemerintahan di DKI Jakarta.
Sebagai partai politik pendatang baru, tentu ini akan menjadi bagian dari Perindo untuk memanasi mesin politik, mengonsolidasi kekuatan partai, sekaligus yang jauh lebih penting dalam rangka menyerap aspirasi serta mendekatkan napas partai dengan kehendak dan harapan warga Jakarta yang notabene merupakan miniatur Indonesia.
Sekretaris Jenderal Partai Perindo Ahmad Rofiq menyebut dukungan Perindo kepada Anies-Sandi tidak lepas dari kesamaan visi dan misi kepada pasangan yang diusung Gerindra dan PKS. Salah satunya adalah program yang terkait agenda menuju Jakarta yang sejahtera.
Perindo memang mempunyai komitmen kuat untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat, terutama untuk para pelaku usaha kecil dan menengah, tanpa adanya goodwill dan intervensi kebijakan pemerintah terhadap pelaku usaha kecil dan menengah, rasanya berat kelompok ini bisa bangkit
Komitmen Partai dan Jihad Ekonomi
Isu kesejahteraan yang diusung Anies-Sandi, mulai dari penciptaan lapangan kerja baru, terutama program OKE-OCE, kepemilikan rumah bagi warga yang kurang mampu, sampai pada membuka pasar bagi pelaku usaha kecil dan menengah bawah menjadi titik temu dengan komitmen Perindo. Ini sebuah visi dari pemerintahan yang memang memberikan harapan baru, tidak sekadar wajah baru.
Bagi Perindo, Jihad Ekonomi serta cita-cita akan kesejahteraan rakyat hanya akan dicapai jika bangsa ini mampu mewujudkan pemerintahan yang berkeadilan serta berpihak kepada yang lemah, menjunjung tinggi nilai-nilai hukum sesuai dengan UUD 1945. Dalam visi misinya, Perindo memiliki komitmen yang kuat untuk mendorong tumbuhnya ekonomi nasional yang berkontribusi langsung pada kesejahteraan warga negara Indonesia.
Jakarta memang membutuhkan pemimpin yang dapat merangkul semua warga yang terdiri dari berbagai macam kalangan dan latar belakang. Selain itu, Jakarta membutuhkan pemimpin yang bisa meningkatkan kesejahteraan seluruh warganya, bukan hanya sebagian orang.
Membangun Jakarta tidak cukup hanya fisiknya, juga warganya sebagai seorang manusia yang utuh. Citra yang selama ini hadir adalah pemimpin yang terlalu mengedepankan pembangunan fisik dan cukup abai terhadap agenda kesejahteraan.
Ke depan, rasa nyaman serta rasa tenteram bagi segenap dan seluruh warganya, tanpa terkecuali juga menjadi sebuah keniscayaan untuk dihadirkan.
Jakarta Sejahtera
Lalu, apa makna strategis yang lain bagi Perindo atas dukungan ini? Pilkada DKI yang mendapat sorotan dan perhatian ekstra khusus ini merupakan bagian dari potret pembangunan demokrasi kekinian.
Oleh karena itu, partisipasi aktif Perindo memberikan penanda kuat bahwa Perindo sungguh-sungguh dalam rangka meletakkan nilai-nilai demokrasi sejati, selain juga menjadi momentum bagi partai untuk mendekatkan dirinya secara langsung dengan masyarakat.
Sebagai partai pendatang baru, pilkada DKI akan menjadi uji coba gerak dan kinerja infrastruktur partai serta jaringan kader yang selama ini sudah dibentuk, di beberapa wilayah pilkada yang digelar serentak mulai tahun 2015 dan 2017. Perindo sudah berhasil mengantarkan kader sendiri dan juga berhasil mendukung calon dan memenangi pilkada.
Apalagi Ketua Umum Perindo Hary Tanoe juga menyatakan partai akan turun langsung dan akan all out untuk memenangkan pasangan Anies-Sandi. Tidak hanya dukungan melalui kepartaian dengan seluruh potensinya serta melahirkan relawan-relawan yang akan ikut ambil bagian untuk menghadirkan perubahan di Jakarta.
Nilai strategisnya tentu Perindo akan menjadi bagian dari perubahan itu sendiri. Perindo akan mengambil peran dalam membangun masa depan Jakarta.
Bagaimanapun pilkada DKI juga akan menjadi ujian bagi Perindo. Sebagai partai baru, tentu memiliki tantangan dalam panggung politik di Indonesia.
Namun yang jelas, ada insentif lain yang boleh jadi akan diraih partai, yakni insentif terkait awarness yang berimbas pada popularitas partai. Diakui atau tidak, tingkat kedikenalan ini akan terkait langsung dengan potensi membangun kedekatan dengan (calon) pemilih. Kedekatan tentu akan berdampak pada peluang keterpilihan.
Sebagai partai politik baru, Perindo perlu membuktikan bahwa dirinya benar-benar bisa membawa angin segar bagi agenda perubahan. Pilkada DKI adalah panggung untuk mengujinya, sekaligus sebagai alat ukur kepada publik tentang hadirnya sebuah partai baru secara umum.
Tentu saja, semua tetap bertumpu pada kesamaan visi dan misi. Apalagi hal ini dipandang oleh pasangan Anies-Sandi ada pertautan batin dan cita-cita dengan Partai Perindo.
Komitmen Perindo bukan sekadar persoalan dukung mendukung, namun lebih penting dari itu adalah komitmen penuh amanah untuk melahirkan kepemimpinan baru yang sadar, serta memiliki komitmen dan keberanian yang sungguh-sungguh untuk menjamin warga Jakarta mempunyai masa depan yang lebih baik.
Wajah Jakarta jauh dari kampung-kampung kumuh karena warga kurang mampu difasilitasi untuk mendapatkan akses perumahan yang layak dan murah. Para pelaku usaha informal mendapat fasilitas kredit yang mudah dan memadai. Karena itu secara bertahap usahanya tumbuh dan berkembang.
Semula skala usahanya kecil menjadi naik kelas menjadi sedang, dan yang sedang naik kelas menjadi cukup besar dan seterusnya. Harapannya, napas kepemimpinan Anies-Sandi dalam memimpin Jakarta ke depan selalu mengedepankan dan mengutamakan napas dan nurani keberpihakan kepada yang kecil dan lemah.
Gerak dan programnya ditujukan dan diarahkan sepenuhnya guna membangun dan menghadirkan kesejahteraan warga Jakarta. Itu karena lahirnya kesejahteraan bagi warga adalah masa depan Jakarta.
Ketua DPP Partai Perindo
DUKUNGAN Partai Persatuan Indonesia (Perindo) kepada pasangan calon Gubernur dan Wakil Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan-Sandiaga Uno di Pilkada DKI Jakarta secara formal bakal digelar pada tanggal 14 Maret 2017 di Kelapa Gading. Hal ini musti dibaca sebagai kesungguhan komitmen dan hasil ijtihad politik partai.
Dari hasil perenungan dan kajian serta bacaan atas tanda-tanda zaman serta ikhtiar partai dalam rangka mendekatkan diri kepada masyarakat Ibu Kota dan juga dalam rangka menjawab keresahan dan kegalauan warga Jakarta, akhirnya Perindo memilih memenangkan pasangan Anies-Sandi, suara atau aspirasi masyarakat yang menghendaki perubahan harus diperjuangkan.
Perubahan itu adalah pergantian kepemimpinan yang lebih merakyat, humanis, dan meletakkan semua kepentingan warganya. Sekali lagi semua warganya, tidak hanya untuk kepentingan kelompok tertentu. Tagline “Maju Kotanya, Bahagia Warganya” serasa pas untuk menggambarkan kebutuhan dan aspirasi warga Kota Jakarta saat ini.
Hal-hal inilah yang menjadi titik temu antara pasangan Anies-Sandi dan sejumlah kekuatan kelompok masyarakat, termasuk Perindo, sebagai entitas partai politik baru.
Pertemuan Ketua Umum Perindo Harry Tanoesoedibjo dengan Anies-Sandi adalah wujud komitmen partai ini untuk terlibat aktif dalam kontestasi perebutan kursi pemerintahan di DKI Jakarta.
Sebagai partai politik pendatang baru, tentu ini akan menjadi bagian dari Perindo untuk memanasi mesin politik, mengonsolidasi kekuatan partai, sekaligus yang jauh lebih penting dalam rangka menyerap aspirasi serta mendekatkan napas partai dengan kehendak dan harapan warga Jakarta yang notabene merupakan miniatur Indonesia.
Sekretaris Jenderal Partai Perindo Ahmad Rofiq menyebut dukungan Perindo kepada Anies-Sandi tidak lepas dari kesamaan visi dan misi kepada pasangan yang diusung Gerindra dan PKS. Salah satunya adalah program yang terkait agenda menuju Jakarta yang sejahtera.
Perindo memang mempunyai komitmen kuat untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat, terutama untuk para pelaku usaha kecil dan menengah, tanpa adanya goodwill dan intervensi kebijakan pemerintah terhadap pelaku usaha kecil dan menengah, rasanya berat kelompok ini bisa bangkit
Komitmen Partai dan Jihad Ekonomi
Isu kesejahteraan yang diusung Anies-Sandi, mulai dari penciptaan lapangan kerja baru, terutama program OKE-OCE, kepemilikan rumah bagi warga yang kurang mampu, sampai pada membuka pasar bagi pelaku usaha kecil dan menengah bawah menjadi titik temu dengan komitmen Perindo. Ini sebuah visi dari pemerintahan yang memang memberikan harapan baru, tidak sekadar wajah baru.
Bagi Perindo, Jihad Ekonomi serta cita-cita akan kesejahteraan rakyat hanya akan dicapai jika bangsa ini mampu mewujudkan pemerintahan yang berkeadilan serta berpihak kepada yang lemah, menjunjung tinggi nilai-nilai hukum sesuai dengan UUD 1945. Dalam visi misinya, Perindo memiliki komitmen yang kuat untuk mendorong tumbuhnya ekonomi nasional yang berkontribusi langsung pada kesejahteraan warga negara Indonesia.
Jakarta memang membutuhkan pemimpin yang dapat merangkul semua warga yang terdiri dari berbagai macam kalangan dan latar belakang. Selain itu, Jakarta membutuhkan pemimpin yang bisa meningkatkan kesejahteraan seluruh warganya, bukan hanya sebagian orang.
Membangun Jakarta tidak cukup hanya fisiknya, juga warganya sebagai seorang manusia yang utuh. Citra yang selama ini hadir adalah pemimpin yang terlalu mengedepankan pembangunan fisik dan cukup abai terhadap agenda kesejahteraan.
Ke depan, rasa nyaman serta rasa tenteram bagi segenap dan seluruh warganya, tanpa terkecuali juga menjadi sebuah keniscayaan untuk dihadirkan.
Jakarta Sejahtera
Lalu, apa makna strategis yang lain bagi Perindo atas dukungan ini? Pilkada DKI yang mendapat sorotan dan perhatian ekstra khusus ini merupakan bagian dari potret pembangunan demokrasi kekinian.
Oleh karena itu, partisipasi aktif Perindo memberikan penanda kuat bahwa Perindo sungguh-sungguh dalam rangka meletakkan nilai-nilai demokrasi sejati, selain juga menjadi momentum bagi partai untuk mendekatkan dirinya secara langsung dengan masyarakat.
Sebagai partai pendatang baru, pilkada DKI akan menjadi uji coba gerak dan kinerja infrastruktur partai serta jaringan kader yang selama ini sudah dibentuk, di beberapa wilayah pilkada yang digelar serentak mulai tahun 2015 dan 2017. Perindo sudah berhasil mengantarkan kader sendiri dan juga berhasil mendukung calon dan memenangi pilkada.
Apalagi Ketua Umum Perindo Hary Tanoe juga menyatakan partai akan turun langsung dan akan all out untuk memenangkan pasangan Anies-Sandi. Tidak hanya dukungan melalui kepartaian dengan seluruh potensinya serta melahirkan relawan-relawan yang akan ikut ambil bagian untuk menghadirkan perubahan di Jakarta.
Nilai strategisnya tentu Perindo akan menjadi bagian dari perubahan itu sendiri. Perindo akan mengambil peran dalam membangun masa depan Jakarta.
Bagaimanapun pilkada DKI juga akan menjadi ujian bagi Perindo. Sebagai partai baru, tentu memiliki tantangan dalam panggung politik di Indonesia.
Namun yang jelas, ada insentif lain yang boleh jadi akan diraih partai, yakni insentif terkait awarness yang berimbas pada popularitas partai. Diakui atau tidak, tingkat kedikenalan ini akan terkait langsung dengan potensi membangun kedekatan dengan (calon) pemilih. Kedekatan tentu akan berdampak pada peluang keterpilihan.
Sebagai partai politik baru, Perindo perlu membuktikan bahwa dirinya benar-benar bisa membawa angin segar bagi agenda perubahan. Pilkada DKI adalah panggung untuk mengujinya, sekaligus sebagai alat ukur kepada publik tentang hadirnya sebuah partai baru secara umum.
Tentu saja, semua tetap bertumpu pada kesamaan visi dan misi. Apalagi hal ini dipandang oleh pasangan Anies-Sandi ada pertautan batin dan cita-cita dengan Partai Perindo.
Komitmen Perindo bukan sekadar persoalan dukung mendukung, namun lebih penting dari itu adalah komitmen penuh amanah untuk melahirkan kepemimpinan baru yang sadar, serta memiliki komitmen dan keberanian yang sungguh-sungguh untuk menjamin warga Jakarta mempunyai masa depan yang lebih baik.
Wajah Jakarta jauh dari kampung-kampung kumuh karena warga kurang mampu difasilitasi untuk mendapatkan akses perumahan yang layak dan murah. Para pelaku usaha informal mendapat fasilitas kredit yang mudah dan memadai. Karena itu secara bertahap usahanya tumbuh dan berkembang.
Semula skala usahanya kecil menjadi naik kelas menjadi sedang, dan yang sedang naik kelas menjadi cukup besar dan seterusnya. Harapannya, napas kepemimpinan Anies-Sandi dalam memimpin Jakarta ke depan selalu mengedepankan dan mengutamakan napas dan nurani keberpihakan kepada yang kecil dan lemah.
Gerak dan programnya ditujukan dan diarahkan sepenuhnya guna membangun dan menghadirkan kesejahteraan warga Jakarta. Itu karena lahirnya kesejahteraan bagi warga adalah masa depan Jakarta.
(poe)