Natal dan Gus Dur

Sabtu, 24 Desember 2016 - 07:30 WIB
Natal dan Gus Dur
Natal dan Gus Dur
A A A
BESOK, saudara-saudara umat Kristiani dunia merayakan Natal, begitu juga di Indonesia. Gereja-gereja berhias menyambut perayaan tahunan tersebut. Bahkan beberapa umat Kristiani telah merayakan sebelum tanggal puncak Natal yaitu 25 Desember.

Jutaan umat kristiani pun seperti menyambut suka cita perayaan Natal meski ancaman keamanan sempat menjadi isu yang kurang mengenakkan. Aparat keamanan dan pemerintah telah memberikan jaminan keamanan kepada umat kristiani dalam merayakan Natal.

Menjelang perayaan Natal atau tepatnya beberapa bulan sebelumnya, Tanah Air ini memang diramaikan dengan isu konflik antaragama atau bahkan di dalam keyakinan agama itu sendiri. Tentu peristiwa itu seolah mengusik kemajemukan Indonesia yang selama ini justru menjadi kekuatan bangsa ini.

Namun kita patut bersyukur bahwa peristiwa itu tidak membawa konflik yang parah dan berhasil diredam oleh masing-masing pemeluk agama sendiri di Tanah Air. Kita patut bersyukur di tengah suasana yang memanas, hubungan antaragama kembali normal, saling menghormati dan menghargai. Karena memang dengan cara tersebut bangsa ini bisa hidup rukun di tengah keragaman.

Pemandaan kerukunan umat beragama tetap nampak pada perayaan Natal tahun ini. Kelompok-kelompok masyarakat seperti Banser masih ikut memberikan rasa nyaman umat Kristiani di Indonesia untuk merayakan.

Di dunia, muslim di London juga berbagi dengan mengumpulkan donasi untuk memberikan bantuan kepada kelompok tuna wisma yang mungkin tidak bisa merayakan Natal. Dua hal tersebut jelas menunjukkan, bahwa meski berbeda keyakinan namun masih bisa tetap menghargai dan menghormati. Cara-cara ini menunjukkan bahwa keharmonisan hubungan akan menuju sebuah kedamaian yang didambakan setiap masyarakat.

Semua yakin bahwa semua agama mengajarkan tentang cinta kasih. Agama juga mengajarkan tentang sikap saling menghormati dan menghargai. Karena agama memang hadir untuk memberikan kehidupan sosial yang harmonis.

Semua agama tentu tidak mengajarkan sikap saling menyerang, menghujat atau bahkan melukai sesama manusia. Jadi, semua agama mengajarkan kepada umatnya untuk hidup rukun saling menghormati dan menghargai.

Sedangkan tadi malam, juga berlangsung peringatan tujuh tahun wafatnya Presiden RI ke-4 Abddurahman Wahid atau Gus Dur. Tentu sosok Gus Dur akan sangat melekat pada masyarakat yang menginginkan kehidupan harmonis dalam keberagaman.

Gus Dur adalah tokoh yang selalu mendengungkan keberagaman dan toleransi. Bahkan tradisi anggota Banser dalam menjaga gereja adalah atas perintah Gus Dur pada tahun 1996. Bagi Gus Dur, menjaga gereja di saat Natal sama dengan menjaga Indonesia.

Artinya, penjagaan yang dilakukan oleh Banser bukan semata menjaga perayaan Natal tapi menjaga keamanan Indonesia. Itulah salah satu pemikiran keberagaman dan toleran Gus Dur yang hingga kini terus dilakukan oleh Banser.

Pada peringatatan wafatnya Gus Dur tadi malam juga memiliki pesan agar keragaman dan sikap toleransi terus dijaga di negeri ini. Sikap ini yang akan membuat bangsa ini menjadi besar.

Bahwa Indonesia dianugerahi keragaman yang patut disyukuri karena ini sebagai kekuatan. Untuk menjaga keragaman ini tentu jalan yang harus dilakukan adalah dengan sikap toleransi. Sikap toleransi ini yang akan terus membuat bangsa ini kuat.

Tentu Natal 2016 dan peringatan wafatnya Gus Dur harus kembali menyadarkan kita sebagai bangsa yang dirahmati keragaman. Natal dan Gus Dur memberikan pesan kepada kita semua bahwa hidup bertoleransi di tengah keragaman akan menjadikan bangsa ini semakin kuat.

Kelompok mayoritas dan minoritas harus saling menghargai serta menghormati. Kelompok mayoritas dan minoritas mempunyai kewajiban yang sama untuk terus menjaga kerukunan. Mayoritas harus melindungi minoritas begitu juga sebaliknya.

Selamat merayakan Natal bagi saudara-suadara kita Kristiani. Dan terima kasih kita ucapkan untuk Gus Dur atas pemikiran-pemikiran toleransinya.
(poe)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.0741 seconds (0.1#10.140)