Jokowi: Saya Bela-belain Naik Kuda agar Jakarta Sejuk Kembali
A
A
A
JAKARTA - Presiden Joko Widodo (Jokowi) mengungkapkan pandangannya mengenai kondisi Jakarta beberapa waktu belakangan ini.
Kendati demikian, Jokowi menegaskan situasi di Jakarta tidak "panas", melainkan hanya "hangat". "Apalagi sekarang ibu-ibu Muslimat NU hadir di Jakarta semuanya menjadi sejuk semuanya, menjadi dingin kembaliā," tutur Jokowi di hadapan peserta Kongres Muslimat Nahdlatul Ulama (NU) XVIII di Asrama Haji Pondok Gede, Jakarta, Rabu (24/11/2016).
Jokowi mengajak masyarakat, termasuk Muslimat NU ikut menjaga kedamaian dan ketenteraman Jakarta sebagai Ibukota negara.
Untuk menjaga ketenteraman dan kenyamanan Jakarta, Jokowi mengingatkan anggota Muslimat NU untuk menjaga silaturahmi.
"Saya yang biasanya enggak pernah naik kuda, saya bela belain naik kuda. Agar Jakarta jadi dingin kembali," ucap Jokowi sambil menunjukkan gambar bersama Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto saat menunggang kuda bersama.
Seperti diberitakan sebelumnya, Jokowi datang ke kediaman Prabowo di Hambalang, Bogor, 31 Oktober lalu. Dalam pertemuan itu, Jokowi-Prabowo berbincang sambil menunggang kuda. (Baca juga: Jokowi-Prabowo Kompak Naik Kuda Pakai Topi Koboi)
Jokowi menegaskan, Indonesia adalah bangsa majemuk sehingga perlu adanya upaya untuk menjaga toleransi antarsesama.
Mantan Wali Kota Solo itu juga mengaku sependapat dengan Ketua Umum Pengurus Besar Nadhlatul Ulama (PBNU) Said Aqil Siradj yang menilai bangsa lain yang hanya satu suku bisa bertengkar, apalagi Indonesia memiliki banyak suku, agama, ras dan bahasa berbeda-beda.
Dia berharap seluruh komponen bangsa terus merawat kemajemukan tersebut. "Saya sering diingatkan oleh Ibu Sinta Nuriyah Abdurrahman Wahid mengenai keberagaman kemajemukan. Beliau selalu mengingatkan saya, inilah anugerah dari Allah yang harus kita jaga," tuturnya.
Kendati demikian, Jokowi menegaskan situasi di Jakarta tidak "panas", melainkan hanya "hangat". "Apalagi sekarang ibu-ibu Muslimat NU hadir di Jakarta semuanya menjadi sejuk semuanya, menjadi dingin kembaliā," tutur Jokowi di hadapan peserta Kongres Muslimat Nahdlatul Ulama (NU) XVIII di Asrama Haji Pondok Gede, Jakarta, Rabu (24/11/2016).
Jokowi mengajak masyarakat, termasuk Muslimat NU ikut menjaga kedamaian dan ketenteraman Jakarta sebagai Ibukota negara.
Untuk menjaga ketenteraman dan kenyamanan Jakarta, Jokowi mengingatkan anggota Muslimat NU untuk menjaga silaturahmi.
"Saya yang biasanya enggak pernah naik kuda, saya bela belain naik kuda. Agar Jakarta jadi dingin kembali," ucap Jokowi sambil menunjukkan gambar bersama Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto saat menunggang kuda bersama.
Seperti diberitakan sebelumnya, Jokowi datang ke kediaman Prabowo di Hambalang, Bogor, 31 Oktober lalu. Dalam pertemuan itu, Jokowi-Prabowo berbincang sambil menunggang kuda. (Baca juga: Jokowi-Prabowo Kompak Naik Kuda Pakai Topi Koboi)
Jokowi menegaskan, Indonesia adalah bangsa majemuk sehingga perlu adanya upaya untuk menjaga toleransi antarsesama.
Mantan Wali Kota Solo itu juga mengaku sependapat dengan Ketua Umum Pengurus Besar Nadhlatul Ulama (PBNU) Said Aqil Siradj yang menilai bangsa lain yang hanya satu suku bisa bertengkar, apalagi Indonesia memiliki banyak suku, agama, ras dan bahasa berbeda-beda.
Dia berharap seluruh komponen bangsa terus merawat kemajemukan tersebut. "Saya sering diingatkan oleh Ibu Sinta Nuriyah Abdurrahman Wahid mengenai keberagaman kemajemukan. Beliau selalu mengingatkan saya, inilah anugerah dari Allah yang harus kita jaga," tuturnya.
(dam)