Dua Sikap Ini Semestinya Dimiliki Partai Politik Kata Masinton
loading...
A
A
A
JAKARTA - Politikus Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) Masinton Pasaribu menyinggung dua hal yang perlu dilakukan oleh partai politik dalam menentukan sikap. Kedua hal tersebut yakni komitmen dan konsistensi.
"Sebenernya ya kalau saya mau ini, tapi lagi-lagi pertimbangan masing-masing partai lah ya. Politik itu mesti perlu komitmen dan konsistensi. Kalau kita umpama bicara perubahan ya konsisten aja di garis perubahan itu apa aja," kata Masinton dalam diskusi akhir pekan Polemik MNC Trijaya Network bertajuk Demokrasi Tanpa Oposisi? yang digelar secara daring, Sabtu (4/5/2024).
Dengan begitu, kata dia, partai politik bisa memberikan satu perspektif terkait edukasi politik secara terus-menerus kepada bangsa ini. Menurutnya, kedua sikap tersebut akan mampu membuat Indonesia akan maju sistem demokrasinya.
"Kalau enggak, kita akan terjebak dalam politik itu ya urusan bagi-bagi kekuasaan, jabatan. Kalau kayak gitu ya buat apa ada Pemilu?" ujarnya.
Masinton menyayangkan jika Indonesia terlihat aktif dalam forum-forum internasional, tapi urusan sistem demokrasi di dalamnya masih menjadi persoalan.
"Kita ikut dalam G20, ikut dalam forum-forum internasional, tapi di dalamnya kita menerapkan politik yang barbar, dengan cara-cara politik yang masih primitif gitu ya. Ini kan konteksnya nggak nyambung gitu, kan lingkup pergaulan kita di internasional," katanya.
Baca Juga: Menanti Langkah Politik PDIP dan PKS: Koalisi atau Oposisi?
"Sebenernya ya kalau saya mau ini, tapi lagi-lagi pertimbangan masing-masing partai lah ya. Politik itu mesti perlu komitmen dan konsistensi. Kalau kita umpama bicara perubahan ya konsisten aja di garis perubahan itu apa aja," kata Masinton dalam diskusi akhir pekan Polemik MNC Trijaya Network bertajuk Demokrasi Tanpa Oposisi? yang digelar secara daring, Sabtu (4/5/2024).
Dengan begitu, kata dia, partai politik bisa memberikan satu perspektif terkait edukasi politik secara terus-menerus kepada bangsa ini. Menurutnya, kedua sikap tersebut akan mampu membuat Indonesia akan maju sistem demokrasinya.
"Kalau enggak, kita akan terjebak dalam politik itu ya urusan bagi-bagi kekuasaan, jabatan. Kalau kayak gitu ya buat apa ada Pemilu?" ujarnya.
Masinton menyayangkan jika Indonesia terlihat aktif dalam forum-forum internasional, tapi urusan sistem demokrasi di dalamnya masih menjadi persoalan.
"Kita ikut dalam G20, ikut dalam forum-forum internasional, tapi di dalamnya kita menerapkan politik yang barbar, dengan cara-cara politik yang masih primitif gitu ya. Ini kan konteksnya nggak nyambung gitu, kan lingkup pergaulan kita di internasional," katanya.
Baca Juga: Menanti Langkah Politik PDIP dan PKS: Koalisi atau Oposisi?
(abd)