Game Online Bisa Picu Perilaku di Luar Akal Sehat

Minggu, 17 Juli 2016 - 12:05 WIB
Game Online Bisa Picu...
Game Online Bisa Picu Perilaku di Luar Akal Sehat
A A A
JAKARTA - Kemunculan permainan atau game Pokemon Go telah menarik perhatian pecinta games di beberapa negara, termasuk di Indonesia.

Sejak kemunculannya, ada beberapa peristiwa terjadi terkait dengan dampak permainan game berbasis internet yang dapat dimainkan di smartphone Android ini. (Baca juga: Gara-gara Game Pokemon Go, Dua Pria Jatuh ke Jurang)

Keberadaan game online bukan hal baru di Indonesia. Perkembangan game online mengikuti dengan kemajuan teknologi berbasis internet.

Melalui aplikasi, game online kian mudah diakses dari hari ke hari.Bukan hanya para pengguna internet yang sudah dewasa, para pengguna yang terbilang masih remaja bahkan anak-anak dengan mudah terhubung dengan jaringan permainan game online.

Sebagaimana bentuk-bentuk permainan pada umumnya, game online dapat memberikan pengalaman menghanyutkan (flow experience). Pengalaman ini juga membawa serta stimulus-stimulus yang membuat pemain merasa penasaran dan tertantang.

Game online menghadirkan berbagai tingkat kesulitan dari satu level ke level berikutnya. "Sehingga menantang pemainnya untuk terus maju setelah menyelesaikan suatu rintangan tertentu," kata pengamat sosial budaya Universitas Indonesia (UI) Devie Rahmawati, Minggu (17/7/2016).

Setiap kenaikan level dalam games biasanya juga dibarengi dengan pemberian berbagai macam reward. Misalnya berbagai item baru yang dapat digunakan dalam menghadapi rintangan berikutnya.

Selain itu, setiap level permainan biasanya juga menghadirkan hal-hal baru, entah dalam bentuk rintangan baru, medan baru, musuh baru, atau alat-alat baru.

Dengan pengalaman-pengalaman yang dihadirkan seperti itu, tidak mengherankan jika game online dapat membuat pemainnya sulit berhenti bermain."Bahkan sampai mengabaikan aktivitas-aktivitas lain," tandas Devie. (Baca juga: AS Larang Pokemon Go di Dua Tempat Ini)

Menurut dia, ketika seorang pengguna internet sudah hanyut di dalam dunia permainan maka nyaris tidak bisa keluar darinya. Pada saat itulah seseorang dicirikan sebagai kecanduan atau adiksi game online.

Berdasarkan hasil penelitiannya, Devie menyebut kecanduan atau adiksi game ditandai dengan seberapa besar pengaruh negatif dari permainan game online terhadap hidup pemain secara keseluruhan.

"Telah banyak pemain game online yang mengalami kecanduan, ditandai dengan perubahan negatif besar dari dampak ketergantungan mereka kepada permainan game online," ungkapnya.

Devie menjelaskan, sebagai sarana hiburan, game online sebenarnya tidak berbahaya. Bahkan dapat membantu seseorang untuk mendapatkan teman baru dan mempelajari bahasa Inggris dengan cara yang mengasyikkan.

Namun apabila sudah kecanduan, kata dia, bermain game online dapat memberikan pengaruh negatif terhadap kesehatan mental dan kehidupan psikososial seseorang.

"Kecanduan game online bahkan menyebabkan sebagian orang melakukan tindakan-tindakan yang di luar akal sehat," ujarnya.

Pada beberapa kasus kecanduan game online bahkan telah mendorong sebagian orang untuk terlibat dalam tindakan-tindakan kriminal. Di Blitar, Jawa Timur, misalnya, seorang pelajar ketahuan dua kali mencuri uang di kantor kepala sekolahnya. Uang tersebut dihabiskannya untuk jajan dan bermain game online.

Menurut dia, Teknologi internet memungkinkan video game tak lagi menjadi arena yang terisolasi melainkan sebuah ruang interaktif yang melibatkan banyak pemain dan berjalan layaknya sebuah dunia tersendiri.

"Seiring dengan pertumbuhan teknologi komunikasi yang kini cukup masif di Indonesia, kita secara kasar dapat mewaspadai peringatan yang ditunjukkan dari kasus-kasus di negara maju yang telah terlebih dahulu mengalami permasalahan teknologi komunikasi," tutur Devie.
(dam)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.0909 seconds (0.1#10.140)