Ketua Pemuda Melayu Kritik Pernyataan Effendi Simbolon
Ketua Pemuda Melayu Kritik Pernyataan Effendi Simbolon
A
A
A
JAKARTA - Ketua Majelis Persekutuan Pemuda Melayu Serumpun Agoes S Alam keberatan dengan pernyataan politikus Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) Effendi Simbolon, yang mengomentari tiga partai politik (parpol) yang bergabung ke Koalisi Pemerintah. Namun Effendi menggunakan analogi kesukuan yang menyudutkan.
"Wajar jika kami gerah. (Orang jadi berpendapat) mungkin demokrasi ala Melayu begitu ya. Enggak punya idealisme," kata Agoes S Alam lewat siaran pers kepada Sindonews, Sabtu (13/2/2016).
Menurut Agoes, jika Effendi Simbolon sadar harusnya dia segera meminta maaf. Sambungnya, jika ternyata Effendi tak mau sadar atau bahkan membiarkan ucapan mencemooh itu, artinya Effendi Simbolon sengaja membuat persoalan semakin besar.
"Jangan sampai gara-gara satu orang bernama Effendi Simbolon ini memancing persoalan rasis. Jangan sampai karena ucapan cemooh Effendi Simbolon itu menodai tali silaturahmi dan perkerabatan kami, pemuda Melayu Serumpun, dengan sesama anak bangsa," ucapnya.
"Ada etika dalam menegakkan pohon kebangsaan Indonesia. Ada perekat yang dipegang teguh beratus-ratus suku di nusantara ini. Dari ujung Barat hingga Timur. Yaitu toleransi," tandasnya.
"Wajar jika kami gerah. (Orang jadi berpendapat) mungkin demokrasi ala Melayu begitu ya. Enggak punya idealisme," kata Agoes S Alam lewat siaran pers kepada Sindonews, Sabtu (13/2/2016).
Menurut Agoes, jika Effendi Simbolon sadar harusnya dia segera meminta maaf. Sambungnya, jika ternyata Effendi tak mau sadar atau bahkan membiarkan ucapan mencemooh itu, artinya Effendi Simbolon sengaja membuat persoalan semakin besar.
"Jangan sampai gara-gara satu orang bernama Effendi Simbolon ini memancing persoalan rasis. Jangan sampai karena ucapan cemooh Effendi Simbolon itu menodai tali silaturahmi dan perkerabatan kami, pemuda Melayu Serumpun, dengan sesama anak bangsa," ucapnya.
"Ada etika dalam menegakkan pohon kebangsaan Indonesia. Ada perekat yang dipegang teguh beratus-ratus suku di nusantara ini. Dari ujung Barat hingga Timur. Yaitu toleransi," tandasnya.
(maf)
Explore More