Fahri Hamzah: Pembangunan Gedung DPR Tugas Negara
A
A
A
JAKARTA - Wakil Ketua DPR Fahri Hamzah menilai pembangunan dan pemeliharaan gedung DPR adalah tugas negara. Menurut Fahri, sebagian Kompleks DPR merupakan warisan sejarah.
Menurut dia, Gedung DPR sama dengan gedung Negara. "Nah laporan-laporan soal keadaan gedung juga merupakan assesment dari lembaga negara, ada lembaga negara yang ngecek ini layak atau tidak," ujar Fahri di Kompleks Istana Kepresidenan, Jakarta, Kamis (5/11/2015).
Oleh karena itu, kata Fahri, rencana pembangunan gedung baru DPR memiliki urgensi bagi DPR.
Seperti diketahui, dalam Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) 2016, pembangunan gedung baru DPR dianggarkan senilai Rp740 miliar.
"Sekarang ini DPR karena Undang-undang baru ada tambahan staf baru sekitar 3.500 orang, itu saja yang perlu anda tahu. Semua anda juga kalau punya anak kan rumahnya ditambah ruangannya," tutur anggota Fraksi Partai Keadilan Sejahtera ini.
Terlebih, menurut dia, rencana pembangunan gedung baru DPR itu bukan keinginan perorangan.
"Itu semua heritage, itu semua assementnya ada di dalam lembaga negara. Jangan dianggap karena saya mau, enggak, semua ada prosesnya. Evaluasi dan sebagainya yang kita tahu," tutur Fahri.
PILiHAN:
Menag Minta Bantuan KPK Awasi Program Pendidikan Keagamaan
Menurut dia, Gedung DPR sama dengan gedung Negara. "Nah laporan-laporan soal keadaan gedung juga merupakan assesment dari lembaga negara, ada lembaga negara yang ngecek ini layak atau tidak," ujar Fahri di Kompleks Istana Kepresidenan, Jakarta, Kamis (5/11/2015).
Oleh karena itu, kata Fahri, rencana pembangunan gedung baru DPR memiliki urgensi bagi DPR.
Seperti diketahui, dalam Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) 2016, pembangunan gedung baru DPR dianggarkan senilai Rp740 miliar.
"Sekarang ini DPR karena Undang-undang baru ada tambahan staf baru sekitar 3.500 orang, itu saja yang perlu anda tahu. Semua anda juga kalau punya anak kan rumahnya ditambah ruangannya," tutur anggota Fraksi Partai Keadilan Sejahtera ini.
Terlebih, menurut dia, rencana pembangunan gedung baru DPR itu bukan keinginan perorangan.
"Itu semua heritage, itu semua assementnya ada di dalam lembaga negara. Jangan dianggap karena saya mau, enggak, semua ada prosesnya. Evaluasi dan sebagainya yang kita tahu," tutur Fahri.
PILiHAN:
Menag Minta Bantuan KPK Awasi Program Pendidikan Keagamaan
(dam)