TII Sarankan Transparansi Keuangan PDIP Sampai Daerah
A
A
A
JAKARTA - Transparansi Internasional Indonesia (TII) menilai niat baik Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) membuka rekening partai untuk transparansi keuangan patut diapresiasi. Namun, dia juga menyarankan agar PDIP tidak hanya membangun transparansi keuangan partai di tingkat pusat, tetapi harus menyeluruh di daerah.
Koordinator Program Democratic Governance TII Teguh Setiono mengatakan, PDIP sebagai partai yang mayoritas kadernya adalah wong cilik harus memiliki pendidikan konkrit terhadap kadernya. Menurut dia, penting untuk PDIP agar laporan ini bisa terkonsolidasi di daerah, tak hanya di pusat.
"Ini kan laporan hanya di pusat saja, harus begitu (ke daerah juga)," kata Teguh ketika dihubungi SINDO, Jumat 23 Oktober 2015.
Kemudian, Teguh menyarankan ada laporan keuangan tahunanan terkait penggalangan dana partai ini. Dengan begitu, maka hal itu akan menjadi alat kroscek apakan dana yang sudah diterima dari pihak tersebut digunakan dengan baik sesuai dengan deklarasinya.
Selain itu, kata Teguh, upaya PDIP itu juga harus ditindaklanjuti dengan aksi yang benar. "Dengan pembukaan nomor rekening itu harus dikasih tahu juga untuk apa dan dari mana penerimaan dana itu. Kita tak mengetahui dana untuk transaksi apa saja," sarannya.
Menurut Teguh, yang penting PDIP mau membeberkan siapa-siapa saja pihak ketiga yang mentransfer dan yang menyumbang. Tak hanya kader, kata dia, pihak petinggi partai maupun partainya juga harus buka-bukaan agar transparansinya jelas.
"Iya, karena untuk niat mau transparan itu jangan setengah-setengah," ujarnya.
Dia menambahkan, upaya PDIP itu tidak akan dipersepsikan sebagai pencitraan politik asalkan PDIP benar-benar melakukan transparansi dengan serius.
"Saya rasa ungkapan pencitraan akan tercounter jika PDIP melakukan dengan benar. Transparan itu kan menjelaskan siapa penerima dan pengirimannya," ungkap dia.
PILIHAN:
Jokowi Diminta Urus Persoalan Kabut Asap Ketimbang ke Amerika
Warga Kesulitan Bernapas, Yusril Sindir Rencana Jokowi ke Amerika
Koordinator Program Democratic Governance TII Teguh Setiono mengatakan, PDIP sebagai partai yang mayoritas kadernya adalah wong cilik harus memiliki pendidikan konkrit terhadap kadernya. Menurut dia, penting untuk PDIP agar laporan ini bisa terkonsolidasi di daerah, tak hanya di pusat.
"Ini kan laporan hanya di pusat saja, harus begitu (ke daerah juga)," kata Teguh ketika dihubungi SINDO, Jumat 23 Oktober 2015.
Kemudian, Teguh menyarankan ada laporan keuangan tahunanan terkait penggalangan dana partai ini. Dengan begitu, maka hal itu akan menjadi alat kroscek apakan dana yang sudah diterima dari pihak tersebut digunakan dengan baik sesuai dengan deklarasinya.
Selain itu, kata Teguh, upaya PDIP itu juga harus ditindaklanjuti dengan aksi yang benar. "Dengan pembukaan nomor rekening itu harus dikasih tahu juga untuk apa dan dari mana penerimaan dana itu. Kita tak mengetahui dana untuk transaksi apa saja," sarannya.
Menurut Teguh, yang penting PDIP mau membeberkan siapa-siapa saja pihak ketiga yang mentransfer dan yang menyumbang. Tak hanya kader, kata dia, pihak petinggi partai maupun partainya juga harus buka-bukaan agar transparansinya jelas.
"Iya, karena untuk niat mau transparan itu jangan setengah-setengah," ujarnya.
Dia menambahkan, upaya PDIP itu tidak akan dipersepsikan sebagai pencitraan politik asalkan PDIP benar-benar melakukan transparansi dengan serius.
"Saya rasa ungkapan pencitraan akan tercounter jika PDIP melakukan dengan benar. Transparan itu kan menjelaskan siapa penerima dan pengirimannya," ungkap dia.
PILIHAN:
Jokowi Diminta Urus Persoalan Kabut Asap Ketimbang ke Amerika
Warga Kesulitan Bernapas, Yusril Sindir Rencana Jokowi ke Amerika
(kri)