Din Syamsuddin Terpilih Jadi Anggota SDSN PBB
A
A
A
JAKARTA - Ketua Dewan Pertimbangan Majelis Ulama Indonesia (MUI), Din Syamsuddin diangkat menjadi salah seorang Anggota United Nations Sustainable Development Solution Network (SDSN) atau Jaringan Solusi Pembangunan Berkelanjutan.
Lembaga ini dibentuk Sekjen Perserikatan Bangsa-bangsa (PBB) untuk membantu memberi solusi terhadappenerapan Sustainable Development Goals (Tujuan Pembangunan Berkelanjutan atau SDGs). SDGs merupakan pelanjut atau pengganti MDGs, akan disahkan di Sidang Umum PBB pada 25-27 September tahun ini.
SDSN terdiri dari seratusan tokoh berbagai bidang, mantan pejabat, akademisi, pengusaha, profesional, dan tokoh agama. Din Syamsuddin dipilih mewakili Islam (dalam kapasitas sebagai Co-President of Religions for Peace dan kala itu Ketua Umum Muhammadiyah).
Termasuk anggota SDSN dari Indonesia, Mantan Menlu Hasan Wirayuda, Mantan Menparekraf Mari Pangestu, dan Cherie Nursalim mewakili sebuah LSM di Singapura.
SDGs yang segera diterapkan di seluruh negara memang memerlukan dukungan segenap sektor masyarakat. Maka SDSN berfungsi sebagai pengendali dan pemantau pelaksanaannya melalui kemitraan global antarsemua sektor baik pemerintah maupun masyarakat madani.
Untuk itu ada sejumlah Kelompok-kelompok Tematis sesuai dengan 17 Agenda SDGs, seperti kemiskinan, buta aksara, pengangguran, keadilan gender, atau kerusakan lingkungan, dan lain-lain.
Kalangan agamawan dituntut perannya untuk memberi perspektif etika bagi penerapan agenda tersebut. Din merasa mendapat kehormatan dan bergembira dapat bergabung dengan organisasi dunia ini, dan akan memberikan pikiran terbaik bagi pembangunan dan kemanusiaan.
Pada Sidang Umum PBB yang akan mengesahkan SDGs, hadir seratusan kepala negara dan pemerintahan. Indonesia diwakili oleh Wakil Presiden (Wapres) Jusuf Kalla (JK) dan sejumlah menteri Kabinet Kerja.
Pilihan:
Akhir Pekan, Hastag #SayonaraJokowi Trending Topic di Twitter
Kesaksian Jamaah Selamat Tragedi Mina
Lembaga ini dibentuk Sekjen Perserikatan Bangsa-bangsa (PBB) untuk membantu memberi solusi terhadappenerapan Sustainable Development Goals (Tujuan Pembangunan Berkelanjutan atau SDGs). SDGs merupakan pelanjut atau pengganti MDGs, akan disahkan di Sidang Umum PBB pada 25-27 September tahun ini.
SDSN terdiri dari seratusan tokoh berbagai bidang, mantan pejabat, akademisi, pengusaha, profesional, dan tokoh agama. Din Syamsuddin dipilih mewakili Islam (dalam kapasitas sebagai Co-President of Religions for Peace dan kala itu Ketua Umum Muhammadiyah).
Termasuk anggota SDSN dari Indonesia, Mantan Menlu Hasan Wirayuda, Mantan Menparekraf Mari Pangestu, dan Cherie Nursalim mewakili sebuah LSM di Singapura.
SDGs yang segera diterapkan di seluruh negara memang memerlukan dukungan segenap sektor masyarakat. Maka SDSN berfungsi sebagai pengendali dan pemantau pelaksanaannya melalui kemitraan global antarsemua sektor baik pemerintah maupun masyarakat madani.
Untuk itu ada sejumlah Kelompok-kelompok Tematis sesuai dengan 17 Agenda SDGs, seperti kemiskinan, buta aksara, pengangguran, keadilan gender, atau kerusakan lingkungan, dan lain-lain.
Kalangan agamawan dituntut perannya untuk memberi perspektif etika bagi penerapan agenda tersebut. Din merasa mendapat kehormatan dan bergembira dapat bergabung dengan organisasi dunia ini, dan akan memberikan pikiran terbaik bagi pembangunan dan kemanusiaan.
Pada Sidang Umum PBB yang akan mengesahkan SDGs, hadir seratusan kepala negara dan pemerintahan. Indonesia diwakili oleh Wakil Presiden (Wapres) Jusuf Kalla (JK) dan sejumlah menteri Kabinet Kerja.
Pilihan:
Akhir Pekan, Hastag #SayonaraJokowi Trending Topic di Twitter
Kesaksian Jamaah Selamat Tragedi Mina
(maf)